Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Agama tidak membawamu ke surga

Sudah lama aku merasakan ini, lama sekali. Perasaan diperlakukan tidak adil oleh saudara sebangsa setanah air Indonesia. Itulah sebabnya saya tak begitu suka main di ranah yang satu ini, ranah yang bisa membuat orang yang tak kenal Tuhan, Allah (apapun sebutannya ) atau orang yang bahkan tak pernah berdoa, sembayang (apapun sebutannya) atau orang yang bahkan tidak pernah membaca Alkitab, Alquran (apapun sebutannya) bisa menjadi pahlawan, martir, jihad (apapun sebutannya). Dan kalau pun masih saja di malam natal ini saya tetap disodorkan artikel, perdebatan 'bisakah mengucapkan natal pada orang Kristen ' atau 'gereja dilarang dibangun diatas jalan yang berbau agama tertentu ' atau polisi masih saja harus berjaga-jaga saat umat Kristen harus merayakan natal dan hal hal lainnya....TERUS TERANG SAYA MUAK! Saya bosan harus diam. Saya bosan hanya bisa menyimpan isi kepala saya, isi hati saya kalau saya muak dengan semua yang terjadi. Saya bosan berusaha mengabaikannya. Saya

Efek nulis di Kompasiana Part 1

Kemarin malam (kalau bahasa Medannya 'semalam' haha), usai publish tulisan pertama di Kompasiana, langsung pamer ke kekasih. Eh dia belon onlen padahal udah jam 10 malam waktu UK dan jam 11 malam waktunya dia di Londo (Belanda maksudnya). Tapi sepuluh menit kemudian dia nongol lengkap dengan mie instan kuah yang mengepul asapnya ( hahaha..lebay..gimana pulak, bisa lihat asapnya via skype haha)... "Yang, udah lihat belon tulisanku di Kompasiana ?" Dia yang masih sibuk dengan mie kuahnya, melirik bentar dan masih ngrasa ngrusu nyari kursi. "Akh! Pake lama!" "Yah bentar dek, ini juga mau duduk dulu, " La iyah juga ya, pikirku. Dia harus duduk tenang, letakkan mie kuahnya, baca tulisanku dengan tenang baru bisa kasih pendapat. Jadi kuputuskan untuk bersabar dengan klik masuk lagi ke fesbuk. Trus menit kelima dia ketawa--lama lagi. Aku curiga dia kemasukan hahaha...lebay! "Eh yang, ketawa napaan? Tulisanku jelek ya?" "Tulisan kamu lucu..

selamat hari mamak

Sudah seharian ini aku mondar-mandir di depan Mac namun tidak juga bisa kumulai tulisan bertema ibu. Mungkin memang karena topiknya hari ibu dan bukannya hari mamak. Jadi tak sedikitpun ide melintas tentang sosok ibu di benak ini. Akhirnya kuputuskan tidur dan kini duduk lagi di depan Mac. Menit ke-10, aku tuliskan sesuatu tapi tidak yakin, tulisan itu yang kumau. Aku ingin menuliskan sesuatu buat mamakku: bukan ibu. Jadi kuputuskan main ke situs Kompasiana. Ada beberapa tulisan tentang ibu disana, tapi tak ada soal Mamak. Nah, benarkan, yang diminta tulisan itu soal ibu bukan mamak..batinku Tapi sudahlah, aku tak peduli lagi. Aku akan menuliskan soal Mamakku. Usiaku 33 tahun sekarang. Usia yang tidak menyenangkan bagi perempuan lajang batak sepertiku. Bagi mamakku, usia ini seperti beban yang terlampau berat untuk disandangnya. Seingatku, tidak pernah mamak ‘menyiksaku’ karena suatu hal yang dia inginkan. Mamak adalah perempuan sederhana yang selalu saja bisa mencukupkan dirinya bahka

nemu bule di malam natal

Kemarin malam ketemu bule di natalan gereja. Wah ni bule sejak datang ampe pulang bawaannya mau ngobrol mulu. Asik sih cuma rada geer dikit soalnya doski cute haha..Alamak! But anyway, daku tak tau namanya. Kayaknya sih namanya Tom. Tom saha, daku ndak ingat betul. Awal ngobrol waktu daku ambil wine trus kue yang tak kumengerti rasanya, tapi berhubung lapar bin binung ndak punya teman ngobrol, daku pura-pura aja asik makan minum sambi mata sok penuh perhatian lihat dekor gereja ampe kemudian doski negur. Awalnya lagi ni, daku ga yakin dia ngajak daku ngobrol. La wong banyak bule, banyak yang tampangnya lebih menjanjikan untuk diajak ngobrol, jadi daku kagak yakin ni bule benaran ngomong kepadaku. Eh ternyata benaran dia ngajak ngobrol. Alhasil, ngobrol daku dengan bahasa Inggris menclat menclot hahahaha... Nah yang anehnya waktu di ibadah, doski ikut pembacaan alkitab di depan dan doski berbahasa Spanyol. WHAT! ni cebong ternyata spain to? Tak kirain british. Ampe kemudian pas acara b

Menjelang siang 2

Matahari bersinar cerah siang ini. Meski tidak sehangat yang kuharapkan namun cukup menghibur di masa autumn. Rasanya tidak ingin menyianyiakan siang yang cerah ini. Rasanya semangat melahap 7 buku tebal yang kupinjam Sabtu siang di kampus. Aku sudah membaca satu diantaranya berjudul "The Selling of 9/11". Buku yang menarik karena membahas bagaimana bencana nasional menjadi komersial. Sayangnya tidak banyak membantu dengan esai yang kugarap tentang bagaimana media barat menggambarkan sepak terjang pemerintah Indonesia terkait serangan teroris di WTC Amerika Serikat 11 September 2001 lalu. Ada satu buku lain yang rasanya sudah tak sabar ingin kulahap berjudul Inside Al Qaeda: Global Network of Terror karangan Rohan Gunaratna. Buku ini menarik karena contennya berisi tentang jaringan teroris itu. Sedangkan buku lainnya (hm, gila..dimana ya aku meletakkan buku itu ?) aku pikir aku harus menghabiskannya hingga malam ini jadi besok sudah bisa buat outline esai untuk mata kulia

Menjelang siang 1

Aneh juga rasanya membaca pikiran orang bule tentang Indonesia. Kali ini aku melakukannya lewat bacaan tebal 529 halaman berjudul, "The dark Side of Democracy". Buku karangan Michael Mann ini mengupas mengenai sisi gelap demokrasi Indonesia sejak pasca kemerdekaan. Sedikit aneh memang bagaimana penulis ini menguraikan begitu jelas kekuatan Islam yang mendominasi tapi tidak menjadi sumber utama dari demokrasi. Aha! aku suka cara dia menuliskannya. Sayangnya, aku agak sedikit kesel (tapi lebih kepada diri sendiri) karena dia lebih banyak tahu tentang negeriku daripada aku sendiri hiksssss...er Guruku (setelah menyetujui proposal esai yang akan kugarap) bilang, dia sangat tertarik tentang Indonesia. Dia ingin tahu lebih banyak lagi. Apalagi kukatakan aku ingin menguraikan apa yang terjadi dengan masyarakatku sejak Amerika Serikat secara serampangan main asal tuduh saja mengatakan Indonesia merupakan basis utama jaringan teroris di Asia. Aku juga tidak senang dengan citra negari

Hari istimewa 2

Ayah, terima kasih buat yang semalam. Terima kasih karena tahun ini begitu istimewa sekali. Terima kasih karena aku melewati hari istimewa bersama seseorang yang sangat mencintaiku. Terima kasih karena Tuhan mengirimkan dia buatku. Pasti Ayah sangat sayang padaku hingga ayah mengirimkan dia bersama paket lainnya yang akan membuatku lengkap. Ayah, aku sangat bahagia dan aku berdoa ini untuk selamanya. Amin

Hari istimewa 1

Pagi-pagi tanggal segini biasanya mama dan bapak sudah sibuk ke kamar," Selamat ulang tahun baru, boruku." Dan setelahnya adalah mereka akan pergi ke pasar membeli ayam atau bebek untuk dimasak gulai istimewa dan seekor ikan mas yang akan dimasak arsik yummy... Tapi kali ini, aku tidak mendapatkannya karena aku berada di Inggris. Aku juga belum menelelpon mereka. Pulsaku habis hiksss.. Kangen nyokap. Kangen bokap. Sedang apa mereka ya ? Apa mereka merayakan hari jadi ini tanpa aku ?

Harus bisa

Hati ini resah. Sangat resah malah. Ada yang salah tengah terjadi di hidupku dan aku ingin menyudahinya. Harus bisa! TUhan sudah terlalu baik mengantarku sampai ke Inggris. DIA pasti berharap aku memberikan yang terbaik dalam hidupku. Harus bisa!

Ketika bapak menangis

Ada anggapan di masyarakat kalau cowok nggak boleh menangis. Ada yang lebih ekstrim mengatakan cowok yang nangis itu perempuan alias banci. Kenapa cowok nggak boleh nangis ? Kenapa kata menangis seakan diperuntukkan bagi kaum perempuan. Apa menangis menunjukkan kelemahan ? kalau begitu hipotesisnya, bisa jadi kesimpulannya perempuan adalah kaum yang lemah. Awalnya aku juga beranggapan serupa. Apalagi bapak mendidikku seperti mendidik anak laki-laki. Maklumlah anak tunggal. Jadi alih-alih dibelikan boneka, mainan di masa kecilku adalah pistol-pistolan mulai dari pistol air, karet hingga ketapel. Aku juga punya koleksi guli dan bahkan berhasil menjadikan guli sebagai sumber uang jajan sampingan karena guli hasil kemenanganku selalu saja kujual ke pihak yang kalah hihihihihi. Aku juga jago manjat pohon, masuk sungai mencari ikan atau balapan sepeda... Bapak juga selalu saja mengajarkan padaku agar jangan pernah menangis."Anak bapak nggak boleh nangis. Dunia ini kasar, jadi jangan per

Maafin aku sayang

Hari ini aku bicara dengan kekasihku. Kangenku meledak kayak semburan Lapindo (halah!) dan aku yakin dia juga sama. Melihatnya lagi dari seberang skype sering membuat dada ini sesak. Ingin memeluk tapi tak bisa. Ingin menyentuh tangannya yang lembut dan jemarinya yang panjang tak mungkin. Ini yang sering membuat kekesalanku yang kecil bisa jadi besar karena ketika aku merasa diabaikan, gumpalan kerinduan tadi - yang tidak tersalurkan - tersembur menjadi ledakan kemarahan. Padahal aku yakin kami nggak perlu bertengkar.Tepatnya aku nggak perlu selalu kesel padanya karena hal kecil jika jarinya menyentuh tanganku. Aku sayang dengannya. Semoga aku menjadi pribadi yang lebih sabar untuknya

mencari cincin

Hariku masih saja biru kelabu. Aih, ndak bisa juga kulupakan meski telah menari bersama daun-daun merah, kuning dan coklat dibukit menuju kampus hiksss.. Sore ini aku kepikiran akan ke Lewes Road, aku ingin beli cincin. Sudah lama sekali tak ada cincin yang melingkar di jari manisku. Semoga aku ketemu yang kucari. Sebenarnya aku berpikir untuk tidak usah membeli cincin karena aku berharap seseorang yang istimewa akan memberikannya segera, tapi (setelah kupikir lagi) aku tak ingin berharap. Takut kecewa dan demam..yah seperti hari ini DEMAM. Selalu saja begitu, ketika hati ini gelisah setengah mati, aku selalu saja demam. Kedengaran manja yah... Dua hari ini aku menghabiskan waktu mensearching bentuk cincin di google images, dan aku menemukannya. Indah sekali. Sayangnya cincin itu cincin untuk pasangan hahaha..Ketawa aku menyadari betapa bodohnya aku - menyadari - kalau aku memasukkan kata kunci cincin kawin hahahaha..DASAR! Aku menyimpan gambarnya sehari semalam dan baru tadi pagi kud

alasan aku belum menikah

Ditemani Il Divo dan secangkir kopi aku menuliskan ini. Aku sebenarnya nggak terlalu pengen mengulang lagi dan lagi kenapa aku juga belum menikah. Kok rasanya nggak adil harus menjelaskan alasannya sementara memang nggak ada alasan mendasarnya. Aku bukan nggak pernah pacaran, justru pacar pertamaku; hanya tinggal hitungan bulan kami akan menikah. Nyatanya jalan kehidupanku ternyata bukan berakhir bersama, Jadi yah..disinilah aku dan masih single. Bukan nggak pernah juga aku jatuh cinta sesudahnya. Pernahlah. Sekali. Dengan dia yang membuatku pergi ke kota tua Jerusalem dan naik keatapnya yang paling tinggi. Namun -sekali lagi aku dan dia belum menemukan jalan untuk bersama. Jadi aku melepasnya dengan tangisan. Dan sesudahnya dan sesudahnya aku masih merasakan rasa nyaman yang menelusup kepada setiap nama yang pernah singgah dalam hatiku. Namun apalah yang bisa kulakukan jika aku hanya yang menyimpan rasa dan mereka menyimpan rasa lain yang lebih dalam kepada perempuan lain. Salahku k

Mengapa berhubungan sex dengan pacar tidak boleh

Beberapa kali aku membaca alasan-alasan mengapa tidak baik melakukan hubungan sex dengan pacar. Ada banyak alasan mulai dari (tentu saja), takut hamil, takut jadi kecanduan dan berkembang ke sex bebas, takut setelah melakukan ditinggal pacar, takut kemudian pacar (biasanya laki-laki) memandang pasangan perempuannya adalah perempuan gampangan hingga alasan yang membuat keningku berkerut," Hubungan sex di luar nikah melahirkan benih ketidaksetiaan dan benih ketidakpercayaan," Alasan terakhir ini nggak kunjung juga bisa kucerna sempurna karena terasa jauh dan mengada-ada. Aku berpikir alasan-alasan lain yang lebih masuk akal dan memang menjadi pertimbangan yang baik untuk menjaga diri dalam masa pacaran tapi alasan yang terakhir kumasukkan dalam kategori,"lebay" Hingga Jumat malam Tuhan memberikan aku suatu penjelasan yang sempurna. Amin..Terima kasih Ayah. Kekasihku bilang teman-temannya akan datang berkunjung. Aku senang dia akan punya banyak teman akhir pekan ini.

Pagi setelah Jumat malam

Pagi ini tidak bisa juga aku menenangkan pikiranku. Ingin sekali rasanya memaki dan memuntahkan rasa jijik yang terus saja terjadi sejak Jumat malam. Aku mulai sedikit mengerti dengan apa yang terjadi, tapi rangkaian gambar-demi gambar di kepalaku terus saja membuat amarah bercampur jijik ini mendera-dera mencambuk dan membuatku ingin pergi dari hidupnya.

Dua wajah yang kukangeni

Di hati ini ada dua wajah yang begitu akrab dan selalu saja membuat hatiku hangat. Dua wajah yang cukup dekat dan hanya diperlukan menutup mata sekejab. Dua wajah yang membawaku sampai sejauh ini ke Inggris. Aku mencari dua wajah itu dalam bentuk raut-raut asing yang kuharap membentuk senyumnya yang terindah, sayang aku belum menemukan atau aku sebenarnya telah melihatnya sekelebat dalam bus yang kutumpangi menuju churchill Squre atau sekedar masuk kedalam kampus yang berkelok-kelok dikeliling bukit yang hijau. Aih dimanakah ... Hatiku lagi kosong. Aku kangen dua wajah itu

Kelas Journalism and Media Studies tahap 1

Lama tak menulis di blog ini, terasa ada yang hilang. Aku baru saja pulang dari kampus. Ini minggu kedua dari 10 minggu yang harus aku jalani di term Autumn di kampus Sussex Inggris. Aku ingin cerita sedikit mengenai hal yang terjadi setelah aku gagal di ujian akhir pre sessional english class. Seperti saran Rachel Cole, aku kemudian megikuti ujian kedua. Awalnya Rachel bilang tipe ujiannya sama dengan yang kuperoleh di CAAD, nyatanya tidak. Tipenya seperti IELTS. Aku seperti mati berdiri dan nyaris menangis bahwa kali ini pun tipis harapan untuk bisa lulus. Benar saja aku gagal dan nilanya malah turun dari 6, 5 menjadi 5, 5. Aku panik, sedih, marah, semuanya bercampur jadi satu. Waktu aku menerima nilai itu di ruangan Dan Quin, aku berkali-kali menarik nafas panjang. Dan sepertinya merasakan beban yang kualami karena dia kemudian berkata, "I am so sorry.." "So, what should I do ?" "You have two option. First, you can take one year english class more, then go h

Belajar dari Kesalahan

Pagi ini aku melakukan perenungan tentang kegagalan di kelas Pre Sessional. Bersama kekasih semata wayang, aku mendaftarkan sejumlah hal yang akan kujadikan pelajaran di hari kemudian. Jumlahnya mencapai 18 buah. "Abang, bahasanya ndak bagus yah, gimana harusnya," tanyaku. Dari seberang lautan (skype maksudnya hahaha), dia mengatakan, "Buat saja pakai kalimatmu sendiri dek," Hm..kupikir benar juga. Meski kemudian dia membantu juga mencarikan kalimat yang tepat (pintar sekali kekasihku ini). Menit ke 5 dia mulai grasa-grusu. Maklum dia pasti sudah lapar setelah sehari semalam harus menemaniku yang lagi tak berbentuk usai diterjang badai kegagalan. Dia hanya makan nasi, yang dibentuknya kayak ketupat hahaha..Ada aja kekasihku itu. Kasihan juga padanya hiksssss... Maafin aku abang. Aku janji ujian Selasa ini fokus dan lulus. Amin. Jadi begitulah, akhirnya dengan segala pertimbangan kurelakan dia off dulu untuk masak babi kecap, sawi dan nasi untuk makanannya hari ini.

Gagal di CAAD

Hari ini aku mendpatkan nilai final di kelas pre sessional. Hasilnya ialah aku gagal. Aku terdiam dan kemudian menangis terisak di depan Rachel Cole (panitia yang membagikan hasil ujian). "Your mark are good but you are fail in listening, so take it easy. You just take another exam on Tuesday," katanya. "Release your sadness, take a tea and prepare for next exams," Hatiku sakit sekali. Sakit bukan hanya karena aku gagal, tapi karena penyebab aku gagal. Sehari sebelum ujian, anak-anak Chinese yang berkelompok itu telah mengetahui topik yang akan diujikan di listening. Mereka memang memberitahukan kepadaku soal topik itu 15 menit sebelum ujian dan aku memang sempat berselancar di google mencari tahu tentang topik yang akan diujikan. Namun aku hanya melihatnya sekilas dan berpikir tidak mungkin topik itu yang akan diujikan dan juga tidak mungkin ada guru yang sebegitu bodohnya membocorkan soal itu. Ternyata aku salah. TOPIKNYA MEMANG ITU! Aku shock, mati beku di tempat

Hari terakhir di kelas Pre Sessional kampus Sussex

Pagi ini aku bangun lebih awal karena menyiapkan bahan-bahan buat perkedel, mie sea food goreng dan babi kecap (Hm, aku jadi teringat mama kalau begini. Dia selalu saja bangun pagi agar ketika aku bangun aku bisa sarapan dulu). Sejujurnya, hatiku masih belum pulih benar usai menerima nilai yang diberikan guruku Simon Williams. Aku masih merasa dikhianati karena aku hanya mendapatkan nilai 60 %; niai tertingggi kedua di kelas. Tapi siapa yang peduli dengan nilai itu karena tetap saja kenyataannya aku tidak mencapai nilai 65%; nilai yang harus kuraih agar bisa belajar di jurusan jurnalisme. Oh..sakitnya..... Aku penuh dengan kemarahan dan aku benar-benar menumpahkannya. Meski dari awal aku janji menanggapinya dengan santai, tapi ternyata aku tidak bisa dan Simon tahu itu. Sejujurnya lagi, aku benci karena aku marah pada Simon karena aku sangat sayang padanya. Simon adalah orang yang akan menatap matamu dengan matanya yang jenaka. Simon adalah orang yang akan menunggumu selesai bicar

Seni kompromi 1

Pacaran itu adalah seni mengkomprikan sesuatu dengan kepala dingin dan bercermin bahwa kita dan pasangan kita adalah dua manusia biasa dan bukan malaikat surga. Sialnya ini nggak mudah. Mungkin perlu dua cangkir kopi kental dan sebungkus custrud cream rasa orange. Aku memang sudah lama ingin dipanggil adek oleh pasanganku. Panggilan yang membuatku merasa disayang dan dilindungi. Kalau pasanganku lebih tua dariku sih nggak masalah, nah kalau lebih muda hahahaha..Aku bukan tidak berusaha menekan keinginan itu, sialnya makin ditahan makin pengen. "Yah minta aja dia memanggilmu adek, ndak ada yang salah kan ?" kata temanku XXX yang memanggil pacarnya dengan sebutan adek. Geleng-geleng kepala, ngaruk-ngaruk aspal ( hahaha lebay), ndak juga kutemukan cara mengatakannya. Sungkan dan juga marah menjadi satu. La wong siapa yang salah dan siapa yang suruh pacaran ama yang lebih muda? Ndak ada kan. Itukan pilihan sendiri. Nyesal ? Yah enggaklah! La wong aku bahagia (sangat bah

Mari membaca 1

Aku memutuskan untuk melanjutkan hariku. Cukup sudah menangis semalam. Cukup sudah feeling blue mulai pagi hingga siang. Sore ini hingga malam hingga tanggal 16 September mendatang adalah momen-momen baru yang harus kuperjuangkan dengan esai, presentasi, mock, reading pack and final test. Di depanku, ada lima buku bacaan baru dan di meja belajar ada 7 buku yang masih harus kubaca ulang (gimana nggak dibaca ulang, la wong ditulis dalam bahasa Inggris haha). Jadi aku harus bersegera menyingkarkan rasa sedih sialan ini dan mulai membaca. Hm, mungkin ini pula salah satu alasan mengapa aku jatuh cinta dengan kampus Sussex. Kampus itu membuatku sibuk dan melupakan lubang hatiku yang masih menganga. Eh, siapa yang tahu ada yang kemudian mengisinya dengan cinta dan perhatian yang manis...lebay@com Aha, daripada dua kali kerjaan mending aku membacanya dan membuat catatan di buku tulis pinkku. Jadi kalau nanti ada tulisan lagi yang harus disubmit aku sudah punya bahan tulisan. Lagipula

Feeling Blue

Ini kisahku

Aku punya banyak momen dalam hidup ini. Momen-momen yang membuatku tertawa lepas hingga yang momen yang membuatku menangis berdarah. Namun momen yang kualami kemarin malam adalah momen yang tak kukenali. Awalnya aku tidak ingin menceritakannya. Tidak pernah. Bukan karena aku tak ingin terbuka, bukan pula karena menganggap dia tak ada. Aku hanya tak ingin dia pergi setelah melihat sisiku yang lain. Sisi yang tercabik-cabik, penuh luka, bernanah dan terperban oleh rasa perih bernama belajar memahami dan memaafkan. Tapi kemarin malam aku menceritakannya. Aku memulai dengan kalimat-kalimat yang melesat tak berguna. Menembus tembok-tembok yang dingin dan kembali ke jiwaku yang sakit. Aku memang kemudian mengatakannya, tapi tak berani menatapnya. Seperti linglung aku terus saja bicara soal masa kecilku, remajaku dan diriku yang sekarang ini. Dan sekali lagi aku tak berani menatapnya. "Emang sakit apa yang dulu ?" tanyanya. Pikiranku tercampak di ruangan itu. Ruangan ya

Apple co-founder Steve Jobs resigns as CEO

STEVE Jobs, one of the original “geeks” who helped launch global giant Apple from his garage, last night quit as chief executive of the conglomerate. The 56-year-old Silicon Valley supremo had taken leave for a year as he battled pancreatic cancer before returning to work at Apple. But last night he announced he was stepping down. Jobs said last night: “I’ve always said if there ever came a day when I could no longer meet my duties and expectations as Apple’s CEO, I’d be the first to let you know. Unfortunately, that day has come. I hereby resign as CEO of Apple.” In an emotional speech at Stanford University in 2005, a year after he went public with his cancer battle, Jobs told students that doctors had given him just six months to live. He said: "No one wants to die. "Even people who want to go to heaven don't want to die to get there. And yet death is the destination we all share. No one has ever escaped it. "And that is as it should be, because

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Tolong bertahanlah Ma..Pa

Ketika semuanya mulai berjalan dengan sempurna, kenapa mama masuk rumah sakit lagi. Oh, duniaku langsung gelap. "Apakah kali mama akan pulang ke rumah?" "Apakah dia akan kembali sehat atau malah makin memburuk ?' "Bagaimana dengan bapak tersayang, bisakah dia bertahan menemani mama bermalam di bangsal rumah sakit. Bapak sudah tua dan baru sebulan lalu pulang dari opname," Hatiku getir. Aku tidak sanggup meneruskan pembicaraan di telepon. Suara mama terdengar lemah sekali,"Nggak pa- pa mama. Hanya lemas saja. Kau baik-baik saja kan nang ? Sudah makan kau ?" Mama sayang, aku selalu saja berhasil membuatmu sedih dan repot. Sepertinya aku terlahir dengan membawa gen kesedihan dalam hidupmu. Oh, aku bingung... Kuliahku belum mulai namun orang tuaku sudah bolak-balik masuk rumah sakit. Jika mereka kemudian pergi, aku tidak akan pernah memaafkan diriku mengambil keputusan untuk sekolah ke Inggris ini. Kumohon bertahanlah Ma..Pa..

Esok, tepat setahun lalu

Tidak Terasa besok tepat setahun aku menerima email bersejarah itu. Pagi itu 18 Agustus 2010, aku masuk kantor seperti biasa. Hm, sebenarnya bukan pagi yang biasa karena aku berangkat dengan hati terluka. Pagi itu mama kembali marah karena aku tidak juga menikah. Kali ini marahnya keterlaluan. Aku diam saja meski dia terus saja mengomel panjang mengatakan beberapa hal yang melukai hati. Aku mengambil handuk, mandi dan berpakaian dan mama masuk kekamar seakan ingin memastikan aku mendengar semua perkataannya. Aku mengemas tape recorder, pulpen, blok note dan memainkan sebuah lagu di pikiranku (untuk menghalau semua kalimat yang menusuk itu) dan mama terus saja mengejar dengan pertanyaan kapan, apa yang salah denganmu, apa dosaku sampai begini. "Sabarlah ma, semua ada waktuNya. WaktuNya sempurna," balasku ringan. Bukannya tenang, mama malah menjadi-jadi dan keluar lagi kalimat brengsek itu. Kalimat yang membuatku pernah menggugat Tuhan hingga berdarah. Tapi waktu itu, ha

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den

Missing parts

Cerita 1 : Dia bilang dia kangen padaku. Aku juga begitu. Kadang saking kangennya aku malah jadi marah; benci dengannya; benci dengan rindu yang tak tahu hendak dibungkus apa sampai-sampai aku ingin berteriak kencang di telinganya kalau aku ingin teriak,"Aku nggak peduli samamu!!!" ------------------------------------------------------------- Cerita 2: Dia bilang dia akan datang kembali ke Brighton dan ajak aku hunting foto bareng. Bukannya bilang iyah, aku membalikkan badanku dan dengan ketus bilang,"Pulang sana! Nggak usah kembali lagi," Dia mengambil tanganku membalikkan tubuhku kearahnya dan sambil tertawa,"Jangan sedih Vita! Aku suka kotamu. Aku pasti sering kemari," Alih-alih senang, aku mendengus kesal,"Siapa yang sedih?! Pulang sana! Merepotkan saja. Siapa yang butuh kk!" ------------------------------------------------------------ Aku memang selalu gagal untuk menunjukkan ekspresi sayangku. Kalau aku sudah terlalu

Berhenti mengeluh dan mulai berdoa

Belakangan ini aku ndak tahu harus berdoa apa. Kadang hanya bangun jam 6 pagi terduduk di atas ranjang mencoba mengatakan sesuatu tapi tidak terkatakan. Banyak hal yang ingin kuutarakan pada DIA si pemilik kehidupanku. Namun aku tidak tahu harus memulai dari mana dan mengatakan apa. Aku hanya berharap DIA mengerti tanpa perlu pernyataan. Terkadang sekali dua kali tak sengaja aku mengingat yang lalu, yang manis yang membuai dan yang pahit menghancurkan. Aku ngeri membayangkan bagian-bagian itu datang lagi dan mengambil apa yang sedang kuupayakan. Ada kegaduhan dalam kepala soal pertanyaan-pertanyaan itu. Aku gamang dengan yang kumiliki. Sebaiknya aku berdoa. Sebaiknya aku berdoa. Sebaiknya aku berdoa. Sebaiknya aku berdoa. Sebaiknya aku berdoa. Itu yang terbaik.

ngolor ngidul

Hari ini menyenangkan karena bisa tertawa lepas bersama Duman dan Nelti di dapur. Heran betapa Tuhan selalu menghibur dengan caranya yang tak terduga. Duman itu anak Ford angkatan 8-sama dengan Nelti. Bedanya Duman tidak hanya akan menyelesaikan jenjang mastersnya tapi hingga M.Phil. Mengagumkan. Kita tertawa dengan cerita-cerita sepele mulai dari kerusuhan yang sedang terjadi di London (sekitar 4 jam dari Birmingham dan Brighton) hingga saling sindir soal pacar masing-masing haha.. "Kalau rusuh, Zee pasti langsung lari menyelamatkan Macbooknya," Zee adalah teman angkatanku yang studi di Birminghan dan baru 2 hari ini mendapatkan paket Macbooknya," Macbooknya kan ga pake asuransi," lanjutku, Duman dan Nelti ketawa ngakak hahaha... "Kalau kau ndak perlu selamatkan Macmu,"kata Nelti. "Kan kita udah beli asuransinya," ---------------------------------------------------------------------- Aku mau nulis lagi tapi essay menungg

Taking a time for fasting

I have been waiting for years to realise that it is not about destiny. It is about making decision in an appropriate journey. I am still a wake and think short of things that will be part of my future. Some parts believe that he is the one. On the other hand, some parts believe I should have waited until I have no desire about him at all. Confusing stuffs!!! Might be, I should encourage myself to take a time for fasting

Menghancurkan tembok, membangun percaya diri

Bangun pagi kerjakan esai trus rencana mau kembalikan sepatu, jemput hape, pulang dan kerjakan esai lagi. Pokoknya hari Sabtu ini mau tuntaskan semua esai, peer dan baca buku. Semoga berhasil. Namun sebelumnya aku mau cerita soal tutorku di Sussex. Namanya Simon Williams. Nama yang manis kan dan memang manis orangnya (sekarang baru terasa haha). Simon kemarin memanggi untuk tutorial pribadi. Simon tanya kendala yang kuhadapi dan aku katakan sejauh ini aku merasa tidak mengalami peningkatan tajam soal grammar sederhana. Aku beri contoh bagaimana dia selalu saja mengkoreksi kesalahanku untuk pronouns. Kesalahan yang terus berulang dan yang membuatku benci diri karena secara teori aku tahu tapi setan itu selalu saja terulang. Simon kemudian mengambil sebuah kertas putih dan menggambar dua wajah. Satu wajah tersenyum (This is yours) dan wajah datar (This is me) dan kemudian dia membuat tembok ditengah gambar itu. "Vita, you has built a wall and bring your barrier everyday. You shoul

Semoga saja

Aku memikirkan hal yang lain. Hal yang membuatku gelisah karena aku sadar betul itu yang terjadi dan ndak bisa kuelakkan. Aku memang seharusnya sudah bisa mengambil langkah tegas namun aku tetap saja berusaha mengelak dan "menipu diri" bahwa keadaanku baik-baik saja. Akh, Tuhan tolong aku. Aku ingin sekali cerita ini berakhir indah

Tanda si dia hanya main-main

Suka...tidak...suka...tidak, entah sampai kapan, namun ada banyak gadis dan wanita di luar sana yang sering dibayangi dengan pertanyaan ini jika berbicara tentang salah seorang pria dalam hidupnya. KapanLagi.com - Anda begitu sungguh-sungguh, namun dia seakan menunjukkan sikap yang tak menentu. Kini Anda tak perlu menebak-nebak lagi. Anda bisa menguji apakah pria yang Anda idamkan selama ini benar-benar menyukai Anda atau hanya bermain-main saja dari beberapa ciri nyata berikut ini. Dia menghubungi pada detik-detik terakhir Seringkah ia menghubungi dan mengajak Anda keluar pada waktu yang mendesak?! Hal ini bisa jadi karena ia telah ditolak oleh wanita lain, sehingga satu-satunya wanita yang ia tahu bakal bersedia menemaninya adalah Anda. Seorang pria yang benar-benar menyukai seorang wanita tidak akan mempertaruhkan janji temu dengan ajakan dadakan. Sebaliknya jauh-jauh hari ia akan berusaha membuat janji dengan Anda. Dia bersembunyi Maunya hanya bertemu di rumah, entah rumahnya, enta

coklat panas

Aku merindukan malamku denganmu Memandang langit Jakarta Dan ditemani secangkir coklat panas Kau memang tidak mengerti kenapa aku suka menghitung bintang Kau juga tidak bisa menikmati kilaunya Dengan matamu yang silindris kau berusaha mencari bintang yang kutunjuk Kadang kau berhasil tapi kebanyakan kau gagal Kalau sudah begitu aku semakin keras menunjukkan arahnya Kadang aku berhasil tapi kebanyakan aku gagal Karena memang aku penunjuk arah yang payah Entah kau berhasil ataukah gagal Kau selalu saja menyempatkan diri meneguk coklat panas itu Aku tahu kau melakukannya Aku juga tahu kalau kemudian kau menghabiskannya sendiri Aku memang sengaja tidak meminumnya Agar kita sama-sama punya alasan untuk tetap bersama "Ntar malam coklat panas ya,"

panggil aku sayang

Perasaan itu datang lagi dan aku tidak menyukainya. Aku tahu bodoh kalau sakit hati untuk kesekian lainya dengan topik yang sama hahaha. Hm, aku iri dengan Natal karena aku tahu betapa Emil sangat mencintainya. Natal pasti bahagia punya kekasih yang perhatian kayak Emil. Yah, begitulah hidup kadang tidak terlihat adil untuk yang lain. Emil bilang romantis dan sayang itu berbanding terbalik tapi menurutku justru tidak begitu karena Alkitab justru menceritakan bagaimana romantisnya mempelai pria kepada perempuannya. Aku percaya romantis itu lahir dari rasa sayang sama seperti seseorang pernah bilang,"orang bodohpun akan menjadi pujangga ketika dia jatuh cinta," Jadi bagiku keduanya berjalan linier. Akh, sebaiknya aku tidur. Semoga saja aku bermimpi bertemu seorang pria yang mengatakan sayang tanpa harus kuminta

Arung Panrita

Bah, udah jam segini aku belum bobok juga. Padahal diluar hujan dan udara semakin dingin. Aku malah sibuk cari resep masakan haha. Ugh sejak kk Anna dan Arung pulang ke Indonesia hatiku rasanya kosong. Kayak ada yang dicabut dari jiwa ini. Kangen sekali aku pada Arung. Fotonya yang lucu kuselipkan di novel yang kubaca, jadi kapanpun kangen aku melihatnya. Hanya saja kalau terus menerus begitu, bisa rusak foto itu hikssss. Sejak di Indonesia, aku udah jatuh cinta sama bayi lucu itu dan benaran makin sayang begitu melihat, memeluk dan menciumnya. Dia sangat luar biasa. Kemarin terakhir kugendong, dia semakin aktif saja menendang-nendangkan kakinya haha. Aku paling suka kalau dia tertawa. Apalagi kalau dia tertawa karena perutnya kugelitik dengan ujung daguku haha. Arung memang bayi yang spesial. Dia suka cari perhatian, suka tertawa, jarang menangis, gampang terkejut (senang juga melihat dia terkejut karena dia pasti langsung mempererat pelukannya hihi), dan pendengar yang baik. Kalau ak

Selamat ulang tahun Mama...

Mama ulang tahun hari ini yang ke 71. Oh jangan bayangkan suasana yang menyenangkan saat mama ulang tahun karena mama membencinya. Pagi-pagi bapak akan bangun dan menggoda mama dengan ciuman dan pelukan selamat ulang tahun sedangkan mama akan cepat-cepat melengos dan menolak agresi bapak. Bagi mama, ucapan bapak adalah ejekan karena dia mengira bapak sedang mengingatkan bahwa dia semakin tua dan beruban. Kalau sudah begitu, bapak akan bilang,"Kau inilah yah mak Vit, masih cantiknya kau. Uban itu memang harus sudah ada di kepala orang tua. Malah kulihat cantik kau dengan ubanmu itu," Dan kalau aku ada disana aku akan segera membantu bapak,"Iya ma, mama cakep lho dengan rambut putih itu kayak orang bule." "Iya cantik kalau sudah ada cucunya. Ini sudah beruban, anaknya saja belum kawin,"balas mama sengit. Bah! kalau udah begitu aku langsung melirik ke bapak...Biasa, cari bantuan. Lantas bapak dengan coolnya bilang,"Tahun ini mak, sabar saja." Dan ak

Menantang buka akun Facebook

Aku sedang memikirkan untuk memberi tantangan pada diriku untuk mengaktifkan kembali akun Facebook tapi dengan komitmen hanya bisa mengunjungi sekali seminggu saja yakni di hari Jumat. Para sahabat mulai protes karena nggak bisa mengetahui kabarku yang kuartikan mereka kehilangan bahan untuk menggosipkanku hahaha.Apapun itu aku bahagia mereka membicarakanku daripada dianggap tidak ada. Namun entahlah, aku juga tidak terlalu yakin apakah aku bisa melakukannya karena aku mengenal kelemahanku. Mungkin memang harus dicoba, yah mana tahu saja aku sekarang memasuki pola prilaku yang baru seperti pola pikirku yang mulai berubah mengenai beberapa hal. Aku belajar banyak disini. Lebih banyak daripada ilmu secara akademis. Aku berharap semua pelajaran membuatku menjadi pribadi yang lebih baik dan menyenangkan hati Tuhanku. Amin

Aku bawa "kelen" ke Inggris juga

Malam ini aku menggantungkan foto anak-anak Ford cohort 9 di kamarku. Aku ingin mereka sampai ke Inggris meski hanya gambarnya saja hehe. Melihat gambar itu membuatku selalu saja tersenyum gembira. Kini kami telah berpencar kemana mana untuk studi masters. Kuharap semuanya berhasil dan mendapatkan yang diinginkan.Amin

IFP Cohort 9

Foto ini diambil tanggal 28 Oktober 2010 lalu bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Ide foto bareng dengan memakai baju daerah ini atau baju nasional (batik) datangnya dari Pak Daeng. Bang Harli lah sampai bela belain beli batik pagi-pagi dan baru membuka bungkus batiknya di kampus dan langsung memakainya (nggak tahu juga aku apakah masih ada gantungan harganya disitu). Terima kasih buat hari yang indah itu. Kenangan ini takkan terlupakan kawan-kawan

A.K.U

Aku stress Aku ingin berhenti Aku capek Aku bosan mencoba Aku bingung harus apalagi Aku hitam AKu tak mengerti Aku ingin duduk saja Aku lari kemana Aku bisa teriak Aku nggak suka Aku pikir dia nggak adil Aku berhak bahagia Aku perlu berlari Aku nol Aku dan bukan dia Aku ini dan bukan ini aku Aku nggak suka caramu Aku harus berdoa

Prasangka yang salah

Oh o..malu sekali diri ini menyadari kalau telah salah memberi penilaian. Rasanya tak sanggup mengangkat muka memandang Tuhan. Oh, emang aku ini masih saja suka jalan dengan prasangka sendiri. Maafin aku ayah... Memang menutup mulut jauh lebih baik daripada banyak bicara, apalagi kalau bicara main sambar saja. Aku lumayan bersyukur nggak main Facebook lagi karena sekarang perkataanku lebih terkontrol. Aku kini lebih banyak mikir dulu baru bicara. Kalau dulu sih pas main Facebook, setiap status main komen saja tanpa pikir dan itu akhirnya terbawa dalam pergaulan di alam nyata sehingga perkataanku kadang-kadang (atau sering kali) lebih menyakiti daripada memberkati. Selain itu Facebook juga membuatku mudah menjatuhkan prasangka kepada orang lain tanpa mau mencari tahu dulu kebenarannya. Aku selalu saja menemukan komen atau tulisan yang mencaci maki pemerintah, agama, bangsa lain atau orang tua, dosen, bos dll. Nah, ini menjadi bumerang karena akhirnya pola itu mempengaruhi sikapku dalam

Jawaban yang kuterima

Pagi ini Tuhan berbicara melalui Kitab Hakim-hakim soal Perkawinan Simson. Sungguh, waktu aku buka pasal itu aku sempat terhenyak kenapa Tuhan berbicara soal perkawinan hari ini. Mungkin ada hubungannya dengan yang aku alami belakangan ini. Aku berusaha membaca baik-baik pasal itu namun aku belum menemukan pengertian yang lengkap. Aku harap malam ini Tuhan berkenan berbicara lagi. ------------------------------------------------ Aku sudah menerima jawaban dari pria itu. Katanya, dia pergi karena aku menyuruhnya pergi. Kalaupun aku menyuruhnya pergi, kenapa dia tidak memilih bertahan ??? Kami memang sudah berbaikan, tapi hati ini terus bertanya seberapa besar sesungguhnya dia menginginkan aku terus berada disisinya (pada saat aku menginginkannya dan juga saat aku tak lagi menginginkannya) karena jika dia memilih berada disisiku karena aku yang memintanya, itu tidak cukup bagiku. Aku ingin dia tetap memilih berada disisiku karena memang itulah yang dia inginkan. CINTA ADALAH KESADARAN

Kelas Pre Sessional

Aku sudah memulai kelas baru hari ini. Kelas yang terdiri dari 12 siswa dari penjuru dunia seperti Spanyol, Italy, Taiwan, Jepang, Arab, Kuawit, Mesir dan Thailand. Tutor yang mengajar ada dua orang yakni Simon Williams dan Barbara. Hingga siang ini yang telah masuk kelas dan mengajar adalah Simon. Aku banyak mendengar cerita tentang Simon dan itu cerita yang kurang menyenangkan. Aku pribadi memang punya pengalaman yang kurang baik dengannya di sesi speaking di awal kelas Pre Master lalu jadi aku menunggu apa yang terjadi. Sejauh ini aku menyukainya. Dia memang cerewet dan terlalu detail mengkoreksi setiap pronunciation yang kuucapkan (harus dengan pengucapan yang benar dan british). Awalnya aku merasa malu tapi dua jam kemudian aku mulai bisa menyukai ritme mengajarnya. Bahkan aku berpikir inilah yang kucari yakni seseorang yang mengajarku Inggris yang sesungguhnya. Yeah, bagaimanapun aku suka mendengarkan logat British. Yeah setidaknya ada hal baik yang aku terima hari ini. Terima ka

Menunggu jawaban

Aku bingung harus menulis apa siang ini. Aku bangun pagi dan masih memiliki kekasih namun siang ini aku tidak tahu apakah aku masih memilikinya atau dia sudah benar-benar pergi. Aku tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk memperbaiki keadaan ini. Hatiku kosong. Aku hanya ingin berbaring dan menatap langit kamarku tanpa pikiran. Sialnya aku harus mengerjakan essay lagi dan lagi. Apapun jawabannya akan kuterima. Aku sudah melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan untuk menunjukkan kalau dialah duniaku. Kalau aku memintanya memilih untuk bertahan atau pergi dan dia memilih pergi, itu artinya aku tidak cukup baik untuk dipertahankan. Hatiku sakit jika dia pergi. Tapi kalau itu baik untukknya, apapun itu aku akan menerimanya.

Selamat ulang tahun Itor

Selamat ulang tahun.....(diucapkan dengan nada gembira berlebih-lebihan haha) Selamat ulang tahun sahabat... Aku sih ingat persis tanggal ulang tahunmu karena bertahun-tahun jadi sahabat kau selalu saja menjadikan momen ulang tahun adalah momen yang penting. Kita punya tradisi (termasuk dengan Lita) untuk mengucapkan selamat ulang tahun pas pergantian hari jam nol nol hahahaha. Aku pernah telat sekali dan kau ngambek hahahaha (cowok kok ngambek). Tapi itulah dirimu dan aku tetap saja sayang padamu. Selamat ulang tahun sahabat.. Aku memang tidak ingat berapa usiamu sekarang tapi aku masih ingat banyak hal manis yang kita lakukan. Aih, pokoknya aku senang. Meski pagi ini aku baru sadar lagi kalau aku tak punya nomor telponmu. Ya sudahlah, semoga kau masih mau main ke blog ini dan menemukan postingan yang kubuat khusus untukmu. Selamat ulang tahun, ingatlah betapa Tuhan sayang padamu dan akan terus begitu

Tuhan, yang Kau lakukan manis sekali

Pagi ini aku mengalami masa berat untuk bangun. Sesuatu yang aku kenali sebagai perasaan kosong dan kuatir menyerang lagi. Aku berusaha mengenyahkannya tapi dia menyerang dengan hebatnya. Oh, Tuhan tolonglah aku... Detik itu juga ponsel merah jambu yang terletak di kolong meja berbunyi. Sepersekian detik aku memikirkan siapa gerangan yang menelepon. Apakah orang tuaku (karena mereka sakit atau yang lain), apakah seseorang dari negeri kincir angin itu (meski yang ini kecil kemungkinan), atau yang lain. Aku langsung bangun dan meraihnya. Sebuah nomor Inggris yang tidak kukenali. S iapakah gerangan... Dia ternyata Zee, teman cohort 9 Ford Foundation. Oh Tuhan, alangkah manisnya caraMu menghibur hatiku. Tuhan, Kau selalu saja punya cara untuk membuatku nyaman. Benar sekali kalau dalamMu tidak ada kekejutan. Semuanya telah Engkau ketahui bahkan sebelum itu terjadi di bumi ini. Kejadian ini membuatku sekali lagi mengerti bahwa Kau adalah Allah yang maha tahu. Kau manis sekali

Cinta yang benar

Laki-laki akan melakukan apa saja untuk mendapatkan perempuan yang diinginkannya. Jika dia sudah mendapatkannya dia akan tersenyum puas dengan hasil buruannya dan tidak melakukan apapun lagi. Perempuan kemudian melakukan apa saja untuk mempertahankan laki-laki tersebut. Dia berusaha memuaskan keinginan hati laki-laki itu dan tidak tersenyum melakukannya karena dia tahu dia hanyalah satu dari sekian banyak perempuan dalam padang pemburuan laki-laki tersebut. Keduanya adalah kesia-siaan. Laki-laki seharusnya tetap menghargai perempuan yang diperolehnya dan perempuan seharusnya semakin tersenyum bahagia karena membiarkan dirinya berhasil ditangkap laki-laki. Cinta yang benar adalah kalau keduanya berhasil menaklukkan dirinya sendiri buat pasangannya.

Aku iklas melepasnya

Aku sekarang menuliskan ini di kamar baru-yang lebih besar-punya tiga warna dinding (putih,kuning dan purple) dan punya tempat perapian kecil. Keren sekali. Dua minggu ini aku mengalami perubahan dalam menjalani kehidupan. Aku merasa lebih tenang dan bisa menikmati semuanya. Mungkin ini yang disebut nikmat dari sebuah keiklasan. Sebelumnya aku sangat menginginkan (bilang lah X). Aku sangat menginginkannya sampai-sampai aku melakukan apa saja untuk membuat itu berhasil. Aku begitu keras dengan diriku, meminta diriku untuk bertahan, untuk belajar bersabar dan punya segudang pengertian untuk mendapatkan yang kuinginkan itu. Tapi yang kudapatkan adalah sikap tidak tahu berterima kasih dan menganggap rendah semua yang kulakukan. Jadi, CUKUP SUDAH! Aku iklas melepasnya. Aku tidak katakan good bye pada keinginan itu, aku hanya membuatnya lentur kemana angin membawa. JIka memang hakku, aku akan mendapatkannya. JIkapun tidak, Tuhan akan beri yang lain yang lebih baik. Iklas ternyata tersenyum

Semoga aku bertemu dia

Kemarin pas belanja aku mengalami kejadian yang membuatku masih tersipu-sipu. Pas belanja itu, aku keluar dengan rok tartan merah hitam, tank top, cardigan dan sepatu boots. Rasanya gaya bangat hihi. Yah namanya summer. Ga taunya saudara-saudara udara Inggris lagi parah-parahnya dan hujan. Namun yah tetap aja gaya. Aku memilih duduk dengan kaki disilangkan. Sebenarnya bukan karena gaya, tapi karena dinginnya udara mulai masuk ke ruang paling dalam rok hahaha. Dengan sok cool aku melakukannya sambil melihat ke arah tangga lantai dua bus dan pada saat itulah aku melihatnya. Dia menjejakkan kakinya dengan begitu kerennya, rambut pirangnya menjuntai indah dan membingkai wajahnya yang tampan. Aku terpana dan sepertinya dia tahu karena bukannya langsung turun, dia membiarkan diriku menikmati keindahan dirinya sedangkan aku ? Aku merasa seperti pencuri yang tertangkap tangan. Aku langsung menundukkan kepala sama sekali tidak berani menatap ke arah manapun kecuali lantai bus yang hitam haha. S

Cincin Part 1

Cincinku hilang.LAGI! Akh, akhirnya aku melakukan pengakuan kepada diriku sendiri kalau lagi-lagi aku ceroboh dengan menghilangkannya. Sebenarnya aku sudah jauh berubah menjadi lebih telaten, apalagi mengenai cincin. Namun yah begitulah.... Awalnya sebulan lalu teman Jepang menyangka aku sudah menikah karena memakai cincin emas di jari manis kiri. Waktu itu aku masih bertahan tetap tidak memindahkannya ke jari manis kanan tapi kemudian Lee juga mengatakan hal yang sama. Jadi aku pun memindahkannya. Dan besoknya cincin itu hilang. Mungkin aku membukanya entah dimana karena memang sangat tidak terbiasa memakainya di tangan kanan. Rasanya ingin menangis..Berat banget. Meski Yin Xin- housemate- bilang semoga saja aku mendapakan cincin tunangan sebagai gantinya. Akh, semoga saja Yin Xin benar. Amin

Tanpa Kata

Ayah, aku mencintaiMu karena memperbolehkan aku menjadi diriku sendiri dan tanpa topeng. Hanya Kau dan aku tanpa kata-kata. Itu membuatku semakin mencintaiMu I love you Daddy...

kekasihku...kau dimana

Kekasihku..kau dimana Aku sangat merindukanmu Kekasihku..kau dimana Tidak tahukah kau, pagi dan malamku habis memikirkanmu Kekasihku..kau dimana Aku mencarimu berkeliling Samudra dan benua aku lalui untuk bertemu denganmu Kekasihku..kau dimana Aku bertanya pada Tuhan dimana DIA menyimpanmu Tapi DIA hanya tertawa Kekasihku ..kau dimana Aku sangat merindukanmu

Moving House

Semoga Tuhan menjadikan perjalanan ini berhasil. Amin. "Jika Engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu." (Ams 24:10)

Mama sehat kembali

Mama tercinta sehat sekali pagi ini. Aku bisa melihatnya melalui suaranya yang ceria di ujung telepon..(Lihatlah betapa baiknya Tuhan menjawab doaku). Sementara bapak pasti sibuk dengan tulang ayam gulai masakan mama, yeah karena hari ini pasangan baru menikah yakni abang Rizal akan datang ke rumah dan tentu saja keluarga lainnya. Aku bahagia membayangkan kesibukan dan riuh rendah suara keponakan-keponakanku dan emak bapak mereka hahaha..adakah yang lebih baik dari mengetahui kita dikerumuni orang-orang yang kita kasihi. Aku merasa hariku menari dengan indahnya bersama mereka

selamat datang bulan Juli

Selamat datang bulan baru..Selamat ulang tahun ma. Aku sayang padamu... Semoga bulan ini mendatangkan semua hal baik yang mama harapkan. Aku berdoa ini saatnya untuk segala impian keluarga kita.Amin Ayah, tolonglah untuk aku mendapatkannya.