Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2012

Semuanya baik-baik saja :)

Puji Tuhan, mama baik-baik saja. Suaranya ceria menceritakan kenakalan bapakku yang kini lebih suka kumpul-kumpul dengan teman-temannya hingga lupa akan tugasnya mencuci piring hihihi... Puji Tuhan, doaku dalam gereja didengar Tuhan. Lega hati ini. Makasih Ayah. Aku mencintaimu

Minggu yang tenang

Minggu yang tenang, hati yang tenang dan mimpi yang diam tak berwarna. Hidup harus dinikmati, meski apapun rasa yang ditawarkan. Selamat hari Minggu semuanya....Lihatlah betapa baiknya Tuhan itu

Teman durhaka

Lucu banget dunia dan lucunya mulai kerasa kejam. Aneh bin ajaib bagaimana orang suka lupa kebaikan orang lain dan benar-benar menikmati hasil kerja orang lain , dan pas kena problem saja, balik curhat, minta saran, minta tolong untuk memperbaiki keadaan. Hoi, sadar! aku bukan tukang sulap. Sadar juga, kalau semua orang nggak begitu bodohnya menerima berkali-kali dimanfaatkan. Akh, teman durhaka, ke laut sajalah. Males

Cincin part II

Udah 2 minggu ini, aku ga pake cincin. Soalnya cincinnya hilang. Ini lagi kepikiran mau beli cincin baru, tapi mungkin masih harus bersabar kali yah nunggu pulang ke Medan. Di rumahkan aku punya cincin hadiah ulang tahun dari mama dan inangtua Depi. Akh, September masih lama...

Aku mengucap syukur buat hari ini

Aku hanya bisa diam saat bapak bilang mama sakit dan besok akan opname. Nggak sanggup aku berbicara. Aku tahu apa artinya itu. Artinya bapakku yang tua akan ikut ke rumah sakit dan menjaga mama sepanjang hari dan kalau malam baru pulang ke rumah untuk tidur. Sedangkan mamaku harus pasrah sendirian saja di rumah sakit karena memang tidak ada orang lain yang bisa diharapkan menjaganya. Bapak memang harus pulang ke rumah karena kesehatannya juga tidak terlalu baik. Jadi yah begitulah. Sejujurnya aku berharap banyak pada keluarga besar atau teman-teman dekat atau teman di gereja untuk merawat orang tuaku selama di Inggris. Bukankah mereka mengenal orang tuaku dan menyebutku sebagai saudara mereka. Namun yah seperti biasa keluarga besar hanya muncul untuk perayaan kesenangan dan meminta materi dan lain sebagainya. Dan teman dekat atau teman gereja hanya kumpulan orang bodoh yang hanya bisa mengatakan 'aku mengasihimu' dengan bibirnya tapi tidak dengan tangannya untuk merawat orang

6 tahun yang lalu

Malam ini aku teringat sesuatu. Pesan nyokap tentang  bentuk cincin dan ukuran jari. Aku browsing ke internet. Perkembangan cincin kawin ternyata tidak banyak berubah; masih kayak...  Yah kayak 2006 lalu... 2006 lalu, saat itu aku lagi nemani kekasih nonton. "Dek, kita nikah tahun ini ya," Dia bilang begitu saja. Aku tidak yakin apa responku saat itu. Yang pasti ada gejolak,"Kawin?" Lantas kayak umumnya orang mau nikah, kami mulai bicarakan konsepnya, rumah, pekerjaan, anak-anak dan lain sebagainya. Sejak itu pula, jadi tergoda untuk lihat model cincin kawin, model kebaya, undangan, souvenir dan yah lain sebagainya. Namun justru dekat harinya, semua bubar. Kayak orang rame nonton layar tancap yang bubar waktu hujan datang. Tinggallah aku dengan semua hal yang telah direncanakan. Meninggalkan aku dengan sejuta masalah yang datang beruntun. Mulutku terkunci. Aku menangis tanpa ada lagi air mata. Sungguh tidak mengerti mengapa hal buruk terjadi pada ora

Pria dibalik pintu

Dia kayak ada disana, dibalik pintu.Dia berdiri disana mematung, ga berbuat apa-apa; tidak juga mengetuk. Sudah berapa lama dia disana? Kenapa ga juga mengetuk? Apa yang ditunggunya? Padahal aku menunggunya Dengan sabar dan dengan tak sabaran Dengan helaan nafas yang tertahan dan juga helaan nafas yang memburu. Tapi aku memang tinggal di ruangan ini hanya untuk menunggunya karena pernah kucari dia, kemana saja yang bisa kucari. Namun dia ga ada. Ternyata dia disitu dibalik pintu; pintuku yang tidak juga diketuknya. Apa sih yang ditunggu? Akh, biarkan dia mengetuk karena dia tahu kalau pintuku akan selalu terbuka untuknya Jika dia mengetuk

FOKUS VITA

Jika kemalasan itu berupa bentuk fisik maka pengen kugebuki dia karena telah berhasil membuatku tidak juga bisa maksimal mengerjakan disertasiku dan seperti biasanya selalu saja kupunya alasan untuk  membenarkan mengapa ketidakmaksimalan itu terjadi. Akh! Alasan lagi..Malasnya...Sebenarnya lebih baik jika aku pergi keluar belanja atau jalan ke pantai, k ke kastil Lewes yang dekat rumah atau sekalian deh manjat tebing Seven Sisters trus kalau udah lelah masukkan kaki ke tepi lautnya dan kemudian balik ke rumah dalam keadaan jiwa tenang daripada natap layar komputer, baca jurnal bentar, nulis dikit, ngelengok kiri bentar, ke kanan bentar, baca lagi (yang tadi sebenarnya sudah dibaca) terus klik yahoo dan blas! udah jam 7 malam saatnya pulang ke rumah dan ternyata olala hanya 200 kata yang diproduksi dalam satu hari. Terus jiwa juga masih lelah, emosi naik, kuatir menjadi-jadi terus mimpi buruk tentang pas ngumpulan disertasi yang ketika mau dikumpul cuman kover dan judulnya doang, tanp

Ada siluman ular di rumahku

Baru Bangun, lantas doa, cuci muka, gosok gigi, keluarkan daging ayam dari freezer, cuci anggur dan disinilah aku lagi-depan mac- berancang-ancang dan berikthiar akan menyelesaikan satu chapter disertasi yang kejar tayang tanggal 15 Agustus ini. Semoga bisa amin. Kemarin aku mengalami lagi tuh masalah yang sama dari teman serumah. Asli pengen buat aku ketok-ketok kamarnya trus bilang,"How many time I have to ask you to flush toilet after using it. You left tissue full of you blood menstruation," Aku pengen -sumpe-pengen banget teriak dan termasuk mengetok kepalanya supaya dia sadar betapa joroknya dan memualkannya kalau setiap bulan dalam seminggu menemukan berkali-kali ceceran haidnya di toilet. Ih! JIjay ! Namun mau gimana lagi, dasar anaknya bebal. Dibilang sudah (tapi tetap aja dilakukan), ditempelin pengumuman agar setiap yang menggunakan toilet mengguyurnya dengan banyak air sudah ( dia marah, merobek pengumuman dan berjanji ga akan lagi), hingga dilaporin ke hous

Gelas Itu Penuh Kok

Bahagia..bahagia..Bahagia.. Bahagia itu ketika bisa ngobrol dengan Tuhan, bebas, lepas dan menikmati percakapan yang mengalir seperti kanak-kanak yang bermanja dengan Ayahnya. Kalau begitu, apalagi yang kurang ? Akh, ternyata bahagia itu nggak rumit dan dan nggak mahal. Senangnya bisa bahagia dengan caraNya. Aku mau cerita dikit ni.. Tadi pagi pas ngerjain disertasi, aku main ke You Tube dan ketik Sari Simorangkir terus entahlah bagaimana nyasar kesebuah video soal kisah kehidupan Yesus. Sebenarnya video kayak ini sudah sering aku tonton, jadi aku hanya dengarkan saja sambil mata fokus ke disertasi. Dan lawatan Tuhan terjadi saat video terputar, aku sampai berhenti. Tau ga, berhentinya pas cerita Zakeus pemungut cukai pengen lihat Tuhan Yesus dan karena dia pendek dia naik ke atas pohon. Nggak tahunya Yesus malah manggil Zakeus,"Zakeus, turunlah AKU mau makan di rumahmu," Waktu aku dengar kalimat itu, aku berhenti dan mengklik ke video itu dan melihat bagaimana reak

I am proud to be I am

Hari ini sangat menjengkelkan. Demikian menjengkelkannya sampai-sampai skypeku  dengan seseorang kumatikan sepihak dan tetap saja hingga tulisan ini perasaan jengkel itu masih bergayut ga mau pergi. Aku sama sekali tidak suka orang mengingatkanku tentang sesuatu yang hanya menambah kekuatiran. Aku sama sekali tidak suka orang yang menghujaniku dengan banyak ide namun tidak membantu mengeksekusi salah satu dari ide itu. Aku nggak perlu ide lagi. Aku sudah punya dan aku hanya tinggal mencari cara mengeksekusinya dengan sederhana dan tools yang aku mengerti. Adalah sangat tidak membantu membicarakan masalah yang kutahu memang kupunya, mengingat-ingatkan terus tentang apa yang belum kulakukan namun sialnya tidak memberikan aku solusi. Aku tahu aku sedang bermasalah makanya aku datang padamu. Jadi, jangan coba-coba mengingatkanku tentang masalah itu lagi. Cukup berikan aku solusi. Jika tidak, diam sajalah. Satu hal lagi, mungkin aku tak sepintar dirimu. Mungkin aku juga tak semahir d