Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2005

"kok bapak ngalah sih?"

Hari ini bapak mengalah padaku. INI TIDAK PERNAH TERJADI. Reaksi pertama yang kurasakan adalah malu.jika saja bapak tetap keras kepala dan memaksakan kehendaknya padaku – seperti yang biasa dia lakukan pasti aku makin merasa benar dengan yang kukemukakan. Tapi hari ini bapak mengalah dan tanpa perlawanan mengiyakan perkataanku. “Apa dia mau mati yah?” itu reaksi kedua yang kurasakan menyadari keanehan yang terjadi hari ini. Aku bergegas mandi dan membiarkan bapak memboncengku.disepanjang perjalanan aku terus bertanya kenapa bapak mengalah. Meski lebih baik jika aku menanyakannya langsung tapi aku memilih untuk tidak melakukannya. Aku enggak pernah melakukan percakapan yang panjang lebih dari 3 kalimat dengannya. Kenapa? Aku males bilang. Kau tanya sajalah bapakku. Tadi siang aku melihat sebuah kemeja putih yang bagus jika dikenakan bapakku. Hey, bapakku itu tampan lho. Beberapa mantan kekasih bapakku pernah bilang hal itu. Itu sesuatu yang ga perlu diperdebatkan karena toh ada buktiny

jalan raya di medan

Dah lama banget pengen nulis ini. Itu lho soal lalu lintas di Medan. Kok pada ugal-ugalan gitu yah. Tiga kali tabrakan terjadi malah ketika speedku lagi normal alias ditabrak gitu.yang paling keselnya semua yang nabrak lari. Yang paling terakhir jumat pekan lalu waktu pagi hari mo belok ke kantor eh aku diserobot dari belakang.padahal jelas2 aku kasih tanda pake lampu. Uih sakitnya hingga kini terasa.untung gitu nyampe kantor temanku langsung mijet meski untuk itu aku kudu meraung-raung keras karena sakit banget. Kini sih tinggal dikit aja sakitnya. Nah, yang kupersoalkan itu adalah cara pengguna jalan yang seenak dewe. Aku sih bukan orang yang taat banget berlalu lintas. Yah, kadang kala suka juga nyerebot jalur yang lain. Tapi one day ketika bicara ama AYAH, DIA menegorku – mengatakan caraku berkendaraan juga mencerminkan hubunganku dengan DIA. Awalnya ga ngerti juga sampai kemudian aku meneduhkan hatiku dan membiarkan AYAH membawaku kepada pengertian yang sesungguhnya. jalan raya me

gelang penyu

baru kali ini sebuah benda membuatku nyaman. aku memakainya kini - sebuah gelang dari kulit penyu.kemarin aku mulai memakainya. ketika ibu memaksaku tampil sempurna untuk menghadiri natal dengan memakai gelang mutiara yang kubeli dari lombok, aku was2 bersiap mendapat "serangan" dari ibu soal gelang itu. tapi ibu belum bilang apa2. mungkin karena dia sibuk memilihkan baju untuk bapak. aku juga berusaha hanya memperlihatkan lengan kiriku. tapi ketika ibadah dimulai, mendadak ibu menyambar tanganku dan dengan tajamnya menatap gelang itu. aku mengalihkan pandangan ke arah mimbar. entah kenapa hingga pagi ini dia belum memberi komentar apapun soal gelang itu. ibu punya pandangan yang jauhhhhhhhhhh berbeda soal apa yang pantas dan tidak pantas kukenakan. dan salah satunya adalah ketidakpantasan jika seorang gadis memakai gelang yang tidak terbuat dari emas atau batu mulia. jadi malam ini aku memutuskan untuk pulang lebih malam meski tugasku sudah kelar.berharap ibu sudah tidur ket

aku lalai mengasihimu

hari ini aku menelepon sahabatku - ida. dari seberang dia bertanya apakah aku baik2 saja. aku diam sejenak, “aku baik2 aja. Kau gimana?” sahabat karatanku itu gantian diam,” benar kau baik2 aja? Nada suaramu…” Dia memang sahabat yang baik yah…bahkan dari tekanan suaraku dia tahu apa yang kurasakan. Aku menghela napas panjang. Dia diam. “ga begitu baik. Tapi aku membuatnya lebih baik.Gimana dirimu?” Sejujurnya aku ingin cerita soal yang tengah terjadi. Perasaan bersalah sekaligus menikmati apa yang telah kulakoni. Tapi well, dia itu…memujaku. baginya aku nyaris sempurna! Yah, adakalanya dia mengkritikku tapi jelas sekali betapa dia memujaku. Jadi aku berkonsentrasi mendengarnya. “aku berusaha bertahan Nov. Perkataanmu menjadi kekuatan untukku. Meski aku ga tahu pasti apakah kau mengatakannya begitu dengan semangat yang sama yang kumiliki untuk menjadi benar sesuai yang Dia ingini” Aku terdiam lagi. Aku membiarkannya bicara karena jelas aku sendiri telah lupa dengan apa yang sedang kuper

S.O.S Gue 'ndut

kelar juga akhirnya deadline rekor MURI 1500 berita. meski bukan beban tapi yang jelas aku ngerasa lepas gitu. yang tinggal hanyalah persiapan laopran tahunan hingga november. kalo yang ini sih tinggal finishing aja. sejak masuk desember kerjaan kejar mengejar dengan waktu. pulang jam 10 malam ngantor jam 8 pagi paling cepat. aneh juga bagaimana tubuhku masih bisa bertahan padahal sekdjul makan terabaikan termasuk makan makanan yang sepantasnya. but come on... yang penting enak khan hihihihihi (enggak juga sih) beratku pasti dah nambah beberapa kilo. habisnya bentuk badanku hampir jelas tersketsa sempurna hiksss. aku bahkan harus menekan perutku awal bulan des kalo aku masih nekat memakai jeans hitam kebangsaanku. tapi kini agak longgar dikit. meski belum sampai ke berat normal 53 Kg. paling sebelnya waktu beli baju untuk dipakai natal. baju biru yang cakep itu (aku jatuh cinta sejak pertama kali melihatnya) - aku bahkan tidak diizinkan mencobanya karena wiraniaganya dengan sangat yaki

aku menyesal Tuhan

keputusan untuk mencintai dan membenci haruslah keputusan yang dibuat berdasarkan kebenaran. keputusan untuk sabar atau menjadi berang haruslah keputusan yang dibuat berdasarkan kebenaran keputusan untuk merendahkan hati atau sombong haruslah keputusan yang dibuat berdasarkan kebenaran hari ini aku mendapatkan pelajaran ketiganya dari orang2 yang berbeda dan aku gagal. gie! alangkah bodohnya aku ini. "aku menyesal Tuhan."