Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2010

Ada yang tahu alasannya?

Berputar-putar dan terus berputar kayak gasing. Kayak belum puas saja, masih juga ditambah jalan mondar mandir dengan jari telunjuk digerakkan melingkar. Aih, inikah yang disebut cinta. Pusing aku! Kak Henny ketawa ngakak mendengar suaraku yang putus asa di ujung telpon. "Kak, plis deh yah. Serius ini. Ni cinta atau hanya perasaan nggak mau kehilangan," Perempuan muda itu malah tertawa dengan desibel suara yang dinaikkan makin kencang. Aku memaki dalam hati. Sialan!! Kenapa sih hati ini nggak bisa diajak berlogika. Cinta ? Apa sih yang aku tahu tentang lima huruf itu ? Melambung, ditipu, ciuman, dimaki dan kemudian ditinggalkan tanpa alasan. Beuh! Sial benar. Kenapa harus sekarang ? "Nov, kamu tuh yah nggak berubah juga. Udah setua ini belum juga tahu sedang jatuh cinta atau hanya sekedar nyaman. Keterlaluan. Pinomat kau harus tahulah kangen itu bagian cinta. Jadi kalau kau kangen berarti kau cinta." jelas kak Henny. Bola mataku berputar ke atas. Berpikir, merenung

Belajar Dari 8 Potong Pisang Goreng

Aku seharian ini menemukan begitu banyak keajaiban. Salah satu yang terbesar justru keajaiban menemukan pisang goreng di pagi hari. Bangun jam 6 pagi tadi aku harus sudah berkutat lagi dengan tulisan yang belum kelar; mengenai gender. Baca dikit, tulis banyak, nguap, nulis lagi, ketiduran 5 menitan, bangun dan mencoba konsentrasi nulis lagi hahaha...ajaib. Jam 7 mandi dan bergegas ke rumah narasumber yang letakya di ujung bumi. Jauhhh banget dah. Persoalan dimulai dengan permintaan simpel yang kuiyakan tanpa mikir dari si narasumber. "Ntar aku buatin kopi yah. Kamu bawa pisang goreng biar klop." Lantas mulutku langsung aja mengiyakan. Mulailah problem itu. Persoalannya sodara-sodara, sulit menemukan pisang goreng di pagi hari. Nggak tahu kenapa. Yang ada hanya lontong, mie balap, bakwan dan perkedel. Sepanjang jalan celangak celengok nyariin namun ga dapet juga. Tapi hatiku ini lho...kok rasanya mantap aja tetap melaju dengan kecepatan tinggi ke rumah narasumber dengan satu k

Steven Jhonson Sindrom (SJS)

bapatua (suaminya kakak mama) divonis SJS (Steven Jhonson Sindrom), suatu jenis penyakit kulit mematikan yang langka. awalnya hanya ada beberapa bintik merah yang kemudian menyebar keseluruh tubuhnya yang menimbulkan rasa gatal sekaligus terbakar yang hebat. Sekarang semuanya makin parah. seluruh tubuhnya telah terkelupas parah, kulit kepalanya putih berborok dan matanya (Tuhan, tolong kami). Aku ga sanggup dengan apa yang kulihat. Bapatuaku yang tampan itu kini menjadi mahkluk hidup yang mengerikan. Aku telah searching di internet tentang SJS tapi aku ga menemukan cara perawatan pengobatannya. Dan karna ketidaktahuan kami, bapatua dbawa berobat kampung dan kini makin parah. Setelah searching, aku baru berani bilang dan meminta pengobatan itu dihentikan. Tapi terlambat, kondisi bapatuaku makin parah. Obat kampung sialan itu telah memperparah kondisi tubuhnya. Bapatua ga bisa jalan lagi. Aku hanya punya satu pertanyaan, Mengapa dokter itu ga pernah jelasin sesungguhnya apa itu SJS. Meng