Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2009

Aku suka kamu berdoa bagiku

Doa selalu menjadi hal yang penting dalam sebuah hubungan. Itu menurutku. So, tidak peduli sebaik apapun atau seburuk apapun susunan kalimat dalam doa, aku mengartikannya sebagai kasih. "Aku nggak pintar berdoa. Kalimatnya nggak bagus, "Samar itulah yang kudengar usai dia berdoa bagiku. Aku tertawa kecil. "Tuhan mengerti, itu sudah cukup kok, " Kudengar dia tertawa dan lantas seperti berusaha mengatakan sesuatu kalau dirinya bukanlah orang yang tepat untuk menjadi pendoa. "Aku mengerti doa kamu, "ujarku menyakinkan. Dia bergumam nggak jelas. Aku masih mengingat kali pertama dia berdoa. Doa yang diucapkan dengan begitu sederhana, "Tuhan,supaya Novita tidak lagi merasa sendirian dalam hidup ini," Dia menutupnya dengan Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Waktu berikutnya, dia berdoa. Kali ini bahasa Jawa. Sumpe, aku nggak mengerti apa yang dia bilang. Hanya satu kata yang aku yakin tahu artinya, yakni amin. Selebihnya samar. Aku tidak peduli apakah

Medan Forks

Teman2 mengeluh lagi karena aku membawa buku tebal sambil liputan. Yeah, kalau sudah baca...aku seperti hilang terserap dalam duniaku sendiri. Kali ini aku menenteng novel twiliight.Sebenarnya sedikit terpaksa bacanya karena kalimatnya banyak yang hiperbola dan nyaris tanpa diksi. Tapi peduli setan, aku ingin tahu apa hebatnya buku ini. Masih bab 2, jam 11 tadi pagi- sambil nungguin demo yang nggak juga muncul, aku bergerak beres-beres."Kemana?" tanya Tina, Tvone. Aku mengibaskan baju dari debu yang kok rasanya lengket sekali setelah lengan dan kaki kuolesi lotion dead sea sejam yang lalu,"Ke Palladium. Mau pesan tiket Newmoon," Aku melangkah pergi dengan novel Twilight ditangan kiri. Menyeberang dari gedung DPRD Medan-hanya sekitar 100 meter, aku berencana pesan tiket terus balik ke kantor. Aku bukan seperti anak Medan kebanyakan, so aku menyeberang di zebra cross. Entah siapa yang tidak melihat siapa, sebuah kijang krista melaju demikian kencangnya. Refleks tangan