Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2009

Pernikahan Wismi

Seharusnya aku ke kantor kompas hari ini ambil undangan pernikahan wismi, tapi males banget. Meski jarak kanntor kita paling hanya sepeminuman teh hihihi(teh yang nggak terlalu panaslah), tapi benaran males. Sebenarnya malesnya lebih kepada ngadapin pertanyaan, "Kapan elo Nov?" Cuape banget jawab yang begitu. Tadi pagi sih waktu saat teduh dah minta ke Bapa biar kuat ngadapin pertanyaan menyebalkan itu. Mending kalo pertanyaannya disertai doa, tapi yang seringan kan, "makanya jangan banyak milih.." ih hidupkan emang harus milih. apalagi yang mo nikah ini Novita, pewaris tunggal kekayaan bapak dan mama huahahahahah... yah begitulah hidup. sebagai sabahat, apakah aku punya hak untuk menolak permintaan tolong Wismi? Tentu saja aku punya; jika aku nggak punya otak. Aku nggak mungkin menolak dia. Sejak awal sudah janji mau direpotin ngurusin pernikahannnya meski pernikahannya dadakan,"Wis, kau gila yah..mo nikah awal November. Tinggal sebulan lagi waktu kita untuk m

note 4 sista deti

Aku tahu bang dayat-korlipku- akan membunuhku kalo tau aku sibuk berfesbuk dan malah kini sedang menulis note pula. Tapi aku harus menulisnya sebelum nafsuku hilang diambil si miyabi huahahahahah...apa pula hubungannya.gubrak! Hai kak Deti, aku menulis note ini khusus untukmu ditengah kegalauanku yang panjang tentang beberapa hal. Wah, kau bilang itu weekend yang hard (jangan sombong ko yah kak, meski hancur bahasa inggrisku untuk yang itu aku tau artinya huahahahah), bagiku itu akhir pekan yang menyenangkan. Karena apa? aku ditraktir rujak kolam deli itu pasti tapi yang kumaksud adalah karena aku semakin mengenal dirimu, harapanmu, ambisimu hingga ketakutanmu. Itu membuatmu terlihat manusiawi. Kalimat yang terakhir ini tak bisa kujabarkan dengan kata-kata. Intinya aku senang. kak, bagiku kau memang istimewa. Hanya kau satu-satunya muslim berjiblab yang mau saja kuajak membaca alkitab dengan suara kuat di halaman perpustakaan USU. Dengan jilbabmu yang coklat, alkitabku yang tebal dan w

hunting foto bareng kak Deti (ass,yah ahli kubur...)

Ini adalah cerita yang disponsori oleh Cannon hahaha… Well, ini ceritanya… Sabtu kemarin aku dan kak Deti dengan gagah perkasa dan niat yang benar pergi ke mesjid raya untuk belajar motret. Karena niatnya belajar jadi yang kubawa tentu saja cuman kamera dan buku manual Cannon. Karena niatnya belajar juga, aku datang tanpa bedakan, hanya pakai jins hitam, kaos oblong putih dan sandal jepit. Sedangkan kak Deti, yah dia masih mengenakan pakaian kantornya. Tapi kami nggak peduli, toh bukan kami yang jadi objek foto. So sepanjang jalan- aku dan dia pakai sepeda motor masing-masing-bersisian terus saja bercerita sampai di simpang jalan Sudirman, lampu yang tadinya hijau berganti ke kuning dan menuju merah. Kak Deti memilih menerobos tapi aku memilih untuk berhenti. Sialnya aku berhenti sedikit melanggar batas garis putih yang melintang di jalan. Tapi aku tidak menyadarinya. Sampai kemudian seorang polisi datang dan menahanku. “Salahku apa pak? “tanyaku sedikit sebel. Kok aku ditahan. Dia men

pertanyaan yang menggugah (dicaplok dari notenya kak Deti)

uppss...itu judul belum selesai...lengkapnya pertanyaan yang menggugah amarah dan perasaan (mo mukul hehehe...) Adekku, kalo aku bilang aku bukan manusia baik itu artinya Tuhanku sangat bermurah hati dengan menyembunyikan aib-aibku yang segambreng hehehe... namun bukan berarti aku manusia buruk bin hina karena Tuhanku telah menciptakanku sebagai ultimate creature ehem ... (pamer inggris dikit nih) kurang lebih artinya makhluk yang sempurna. Punya akal dan sebaik-baik bentuk (lihat dong senyumku ....mahal dan manis kan ??? .... hehehe...) Sweety.... melihat mimik kaget bin heran diwajahmu...aku terusik...ada rasa takut terselip...sebagian aibku kuberitahu padamu...plisss jangan di pesbuk kan ...karena aku punya rencana become a Queen ...matilah aku kalo ko kes tau aib ku tadi ke publik ... eh bicara Queen, ko pasti udah menggambar senyum lebar di wajah mu yg tak seberapa itu hahaha .... jangan lagi ko tanya siapa King nya ....kupukul ko nanti... perusak imajinasi dan jangkar bumi GRRRRR

sahabat itu...

“Berapa kali kak, aku menjenguk bapak kakak? “tanyaku pelan. Di ujung telpon, aku bisa membayangkan kak Vivian (bukan nama sebenarnya) mencoba mengingat. Aku juga mencoba mengingat meski ingatan yang terekam hanyalah sekali saat lebaran kemarin; aku datang ke rumah kak Vivian dan menjenguk ayah (sebutan untuk bapak Kak Vivian). “Cuma sekali,”jawabnya kemudian. Aku tertawa dan dia juga. Benar itu. Hanya sekali sejak bapaknya sama sekali terbaring di tempat tidur selama 3 tahun terakhir. Orang seperti apa sih aku ? Bagaimana mungkin aku menyebutnya kakak tapi aku hanya bisa ada untuk dia sekali. Itupun karena kebetulan lebaran. Menyedihkan. Tapi inipun menjadi perenunganku setelah aku juga diabaikan oleh mereka yang mengaku sahabat. Selama 21 hari bapak di rumah sakit, mereka yang kuanggap sahabat tidak datang menjenguk. Aku marah, tidak terima tapi tidak menggugat karena aku pun ternyata tidak lebih baik dari mereka. Toh aku mengabaikan kak Vivian selama ini. Aku nggak menuntut banyak y

Aku suka Jakarta

aku pernah bilang aku ga akan pernah suka jakarta. malam ini aku menggantinya, aku suka jakarta dan aku berdoa buat kesejahteraan kota itu. ampuni aku Tuhan buat perkataanku yang lampau. aku mencabutnya dan membatalkannya dalam nama Yesus. amin.