Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2010

Mengapa Telur di Jakarta Harus ditimbang

Guys, izinkan aku menuliskan hal tolol ini karena memang akan menjadi sangat tolol jika tidak dibagikan haha. Seperti biasa, anak muda Medan ini pergi ibadah di GBI Menteng di daerah Cikini. Kira-kira sepeminuman teh lah bisa nyampe disana. Itu kalau air tehnya dari dispenser, kalo airnya memang direbus betul, bisa mencapai 15 menit. Jadi sudah bisa kan kalian bayangkan dekatnya... Nah, pulang ibadah aku belanja ke hero supermaket. Aku beli Rapika, melon berikut sambalnya, roti untuk sarapan (rencananya...===dan rencana ini selalu saja gagal karena tengah malam, aku terbangun dan tiba-tiba mendapati diriku sedang makan roti) dan beberapa bumbu untuk masak nasi goreng. Aku sudah membeli semua barang yang kubutuhkan sampai kemudian, aku teringat, hingga detik ini kiriman mama Tasya (ikan, daging segar dairi Manado) belum datang. Setelah merenung sambil mutar-mutar di Hero, aku mulai berhitung pengeluaran untuk bulan ini. Pilihanku jatuh dengan membeli supermi dan telur. Agak sungkan sih

Rindu Pulang

Sebentar lagi bulan Desember. Aih senangnya, bisa pulang dan tidur di kamar sendiri lagi- di rumah kampungku. Aku kangen semuanya. Kangen mama, bapak, dapur, kamar, dan tentu saja bunga-bunga tanaman bapak. Apakah tanaman pagar hijau lebat yang ada di depan rumah masih seindah dulu ? Aku jatuh cinta padanya. Teman-temanku sudah tak sabar ingin bertemu denganku, tapi sebaliknya aku tdk. Aku benar-benar ingin menghabiskannya dengan keluargaku, dan rumahku yang indah. Akan kupamerkan kepada mama dan bapakku tercinta kalau aku bisa masak berbagai jenis makanan yang dulu nggak pernah terlintas untuk dimakan, bisa mengatur kamarku sendiri, bisa menyuci, menyetrika dan tentu saja berat badanku yang terus berkurang(meski untuk yang terakhir ini, mamaku akan prihatin haha) Begitu nyampai di rumah, akan kupeluk bapakku kuat-kuat karena dia telah begitu luar biasa melewati masa-masa genting merawat mama. Akan kukatakan terima kasihku karena kesabarannya yang mulai tumbuh tak terbatas untuk menci

Mijon...makasih ya

Wah, kacau sekali suasana hatiku. Seharian ini marah terus saja menetap dalam dadaku. Ingin kulampiaskan tapi aku kuatir malah makin panjang. Aih.... Aku nggak mengerti kenapa hubungan yang kubangun dengan susah payah berakhir dengan mudahnya. Aku juga nggak mengerti, kenapa untuk kasus yang ini aku sukar memaafkannya. Aku hanya merasakan amarah yang terus saja menggelegak di dadaku. Sialan kau! Aku berusaha mengkaji, menganalisis tapi hingga menuliskan hal ini, aku tak juga bisa menarik kesimpulan kenapa. Jujur, untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku begitu sangat dupermalukan. Dibawah ini , adalah respon seorang sahabat baikku...MIJON! tidak perlu malu cerita yang lalu, tidak usah peduli apa kata orang, tampar mereka dengan prestasimu, buat mereka malu karena mereka salah menilai dirimu, semua pemenang ditentukan saat menit terakhir kan, kita akan buktikan itu. i percaya kau bisa, tinggal semuanya tergantung padamu apakah kau cukup percaya diri untuk menentukan target, membuat pere

Menikah jilid 1

Kau masih belon tidur juga ? Masih menunggu cerita yang baru di up load? Aih...maaf membuatmu lama menunggu. Aku ingin cerita padamu soal pertemuanku dengan salah satu teman lamaku. Aku bertemu dengannya di UI Salemba jam 7 malam tadi. Aku bela belain datang meski peer menumpuk. Sebenarnya aku sudah tau kalau dia akan cerita soal rencana pernikahannya, tapi kupikir ga rugi untuk mendengarnya meski bagiku basi banget menasehatinya karena dia adalah perempuan pintar yang tau betul yang dia tuju. Kenapa yah menikah itu menjadi keputusan yang sulit ketika ada yang benar2 mengajak kita menikah ? Seperti aku dulu waktu dia-tunanganku-mengajak segera menikah tahun 2006 lalu. Tiba2 aku disergap rasa takut berlebihan. Takut semua mimpi2 besarku tercabut tak tersisa, takut kalau kemudian aku menguap, hilang dan muncul hanya sebagai nyonya Siahaan..bah! dan ketika aku mendengar ceritanya malam ini, aku seperti melihat diriku 4 tahun silam. Jelas, aku tidak ingin dia mengulangi kesalahanku yang

Mom..I love U

Akh kangen lagi sama mama. Kangen sekali dimarahinya. Aneh memang menyadari betapa suaranya yang melengking itu bisa membuatku kangen. Tapi aku benaran kangen. Kemarin Tasya, teman FE Cohort 9 mengejarku dan memaksaku minum air putih yang tersisa (dia ingin mencuci gelas itu). Aku menolaknya tentu saja. Tapi dia bersikeras memaksa. Bahkan gelas itu disosorkanya langsung ke bibirku tanpa bisa ditolak lagi. Aku jadi teringat mama. Setua ini , mama masih saja memperlakukanku kayak anak kecil. Setiap pagi dipaksa sarapan plus minum susu atau teh manis. TIdak ada alasan untuk tidak sarapan. Bahkan jika aku bilang ga sempat, dia langsung datang dengan nasi sepiring penuh dan menyuapiku. Begitu juga kalau aku pura-pura lupa meminum susu buatannya - kalaupun aku sudah ada di depan rumah siap pergi dengan sepeda motorku, mama akan datang mengejar dengan segelas susu ditangannya. Serius aku malu dilihatin tetangga apalagi dilihatin ama anak-anak tetangga. Tapi seperti biasa mama selalu saja mena

Be Still My Soul

Aku menyebut diriku beruntung. Dengan segala masalah yang datang, aku jauh sangat beruntung masih bisa hidup dan tentu saja tetap waras. Aku menghabiskan hariku dengan tertawa dan jikapun airmata telah mengintip mengancam akan turun menetes, aku cukup beruntung untuk bisa membendungnya dengan menutup kedua kelopaknya. Aku menyebut diriku beruntung. Dengan segala pilihan yang sebenarnya tidak layak untuk dipilih, aku masih punya pilihan. Pilihanlah yang kemudian menyadarkanku bahwa aku orang merdeka. Aku menyebut diriku beruntung untuk sekian banyak alasan yang nggak muat untuk kutulis satu persatu. "Aku mencintai semua hal yang terjadi dalam hidupku,"

Si Obama Lewat

Obama katanya mau datang. Pikiranku cuman satu, jalan-jalan di Jakarta pasti makin macet. Walah! Obama memang sangat terkenal di Indonesia dibandingkan presiden Amerika Serikat lainnya. Maklum garis kekeluargaan Obama masih bersinggungan dengan Indonesia. Meski jauh menurutku, tapi yah bolehlah. Televisi sibuk nian menceritakan daftar kerabat Obama di Indonesia termasuk cerita panjang dia sekolah dimana, siapa saja yang kenal dia atau kalau bisa para jurnalis ini ngoprek siapa nama penjual roti yang saban pagi lewat di rumah Obama di Menteng- itu pun aku yakin akan dilakukan. Walah! Aku nggak pengen menulis banyak soal Obama. Untuk apa ? Semua tentang Obama pasti pernah ditulis. Aku hanya mau nitip satu pertanyaan, "Sejak dipimpin OBama, AS terus menerus mengalami penurunan bidang ekonomi,politik dan tentu saja moral. Pertanyaannya, haruskah kita (Indonesia) mendengarkan dia kali ini ? "

DIA tetap peduli kawan

Ini memang sudah sangat malam. Sudah hampir pagi malah, tapi mata ini justru terbuka lebar. Jadi kuputuskan untuk menulis note lagi. Siang hari tadi aku berbincang dengan Agus- FE IFP Cohort IX. Suatu perbincangan tidak biasa karena memang bukan direncanakan. Sejauh ini aku menganggapnya "mungkin sudah waktunya," Kami berbincang soal kemana tujuan studi sampai buntutnya adalah apakah Tuhan cukup peduli dan punya waktu mengurusi soal kemanakah kami akan melanjutkan studi. Agus bilang, "Oh DIA (Tuhan) terlalu sibuk mengurusi hal lain yang lebih besar. Soal kemana negara studiku, aku bisa mengurusnya sendiri," Aku terbelalak kaget karena menurutku Tuhan sangat peduli dengan segala sesuatu tentang manusia. "Bukankah DIA berkata, satu helai rambut di kepalamu yang jatuh, Aku tahu." Aku memang mencoba menjelaskan kepada Agus pandangan Alkitab mengenai hal itu. Tapi tampaknya hingga sesi akhir perbincangan dia tidak setuju dengan tersebut. ----------------------