Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2012

Usaha untuk lebih kurusan

Menunggu kekasih semata wayang pulang kampus dan skype menjadi kegiatan rutin yang dilakukan. Kadang menunggunya sambil baca buku, dengar radio atau nonton film di televisi. Namun kegiatan terakhir agak dihindarkan karena kebanyakan filmnya soal mistis hiiiiii...Makanya malam ini, aku milih browshing di internet tentang cara mengecilkan paha, lengan, betis dan perut hihihi (ketahuan banget kan ndutnya). Hasilnya lumayan dan bisa diterapkan dan gratis (poin terakhir yang paling penting lol). Besok tinggal beli dumbel 3 kilo sepasang untuk latihan mengencangkan lengan. Sedangkan mengecilkan bagian yang lain cukup dilakukan dengan gerakan-gerakan sederhana yang tidak memerlukan alat apapun. Aha :) Pertanyaannya, kenapa tiba-tiba pengen menguruskan bagian-bagian tertentu ya? Hm, sebenarnya nggak tiba-tiba juga kok. Hanya saja, tadi pas beli baju baru untuk dipakai ke rumah calon mertua (hihihi..centil), pas bajunya dicoba di toko..lha, kagak bisa masuk di bagian lengan. Kalaupun bisa mas

Gatal cacar 1

Sumpa ini bukan saya. Saya tidak setulus ini, sumpa. Saya orangnya suka pamrihan. Kalau ada yang bilang saya orangnya baik dan suka nolong, pasti deh orang tersebut ga kenal saya. Saya sih baik dan mau nolong kalau ada maunya. Hanya saja yah ga saya sebut terang-terangan soalnya itu udah jadi trade mark saya. Kalau nolong bilang mau pamrih kan orang akan milih ke orang yang profesional dari yang amatiran kayak saya, iya kan?! Percaya deh saya ini suka pamrih. Eh eh yang bilang saya pintar juga salah besar. Sumpa deh saya nggak sepintar yang anda sangka. Saya aja nggak tahu tuh mengapa kipas angin mutarnya searah jarum jam. Makanya saya mah nggak pintar. Trus kalau ada yang maksa bilang saya pintar, pasti deh orang tersebut ga pernah lihat jarum jam. Oh NO! Emang sih pintar dan bego beda tipis, makanya saking tipisnya banyak orang pintar yang berlagak bego pas dipengadilan. Udah tahu apel dan jeruk nama buah-buahan, kok kalimatnya apel washington seikat. Sejak kapan kan apel diikat b

Pernikahan yang kuinginkan

Sejauh manapun aku merancangkannya, sesungguhnya aku menginginkan pernikahan itu. Pernikahan yang pernah hadir dalam mimpiku. Pernikahan sederhana bersama dia diantara putihnya salju, pohon pinus dan satu dua hembusan asap cerobong yang berasal dari tungku perapian yang menyala. Aku terlihat bahagia disitu, ditengah tatapannya yang tenang dan aku membalasnya dengan senyumku yang paling indah. Gaun berwarna pink muda membalut tubuhku dengan sempurna dan ditanganku ada  buket lili putih. PERFECTO. Aku hanya menginginkan pernikahan itu. Menginginkannya saja membuatku bahagia, apalagi bisa melakukannya haha.

Berani mencinta berani disakiti

Benci dan kemarahan hanyalah dua komponen yang menyerang ganas kepada mereka yang dipercaya namun merusak kepercayaan itu. Benci yang kata orang benar-benar cinta sebenarnya menunjukkan defenisi yang benar bahwa benci hanya bisa dilampiaskan  kepada orang yang benar-benar kita cintai haha. Kemarin aku menonton sebuah FTV, Si tokoh wanita bilang, "Aku tidak ingin disakiti, makanya aku tidak ingin mencintainya. " Lantas, si tokoh pria mengatakan, "Kalau kau berani mencintai, kau sedang memberi peluang untuk disakiti." Cinta dan rasa sakit hati nampaknya memang satu paket. Itulah sebabnya kitab Amsal juga menuliskannya dengan jelas bahwa orang yang paling berpeluang menyakitimu adalah orang yang paling kamu cinta dan percayai. Jadi jika memang satu paket, tentu kalimat bijak yang bisa dibentuk ialah, berani mencinta berani disakiti hahahahaha..Mengerikan.

3 pelajaran moral saat cacar air

Aku tidak bisa tidur. Perasaanku kacau dan cacar air yang hampir memenuhi seluruh permukaan tubuh dan wajahku ini membuat aku tidak nyaman membaringkan diri dan memejamkan mata. Aku marah dengan semua yang terjadi dan semakin marah menyadari aku hanya bisa mengusap-usap lembut kulitku untuk menghalau  rasa gatal ini. Aku sama sekali tidak mengerti mengapa aku mendapat begitu banyak kesulitan sejak kepulanganku ke Indonesia. Mama terus saja komplen bagaimana temanku yang telah kubantu pernikahannya, tak sekalipun mengajakku berfoto di hari pernikahannya. Sementara disaat yang bersamaan suhu tubuhku naik, asam lambungku naik dan aku mulai pusing. Komplen nyokap membuat pandanganku makin berkunang-kunang. Kami memang masih sempat ke jamuan makan, namun tubuhku mulai melemah. Untuk menutupi kemarahan nyokap, aku paksakan berdiri, berjalan dan mengajak si pengantin berfoto dengan diriku. Setelah basa-basi ga penting, nyokap dan aku masuk ke jamuan makan. Hanya butuh 10 menit bagiku untuk

Apa itu kasih

Belakangan ini aku semakin sulit mengerti apa yang disebut dengan kasih. Lima huruf itu terasa begitu sulit untuk aku tangkap dan terjemahkan. Aku menerjemahkannya dengan melakukan sesuatu yang meringankan beban orang lain, namun yang diringankan menerjemahkannya dengan memanfaatkan kesempatan. Aku menerjemahkannya dengan mendengarkan tanpa mencela, namun yang didengarkan menerjemahkannya dengan mengoceh tentang diri sendiri tanpa habisnya. Aku bingung apa yang disebut dengan kasih sampai-sampai aku mulai meragu apakah aku sedang berbicara tentang kasih atau tentang kebodohan