Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2004

sikap hati

sore ini aku kehilangan kesadaranku. bukan pingsan, BUKAN! hanya suatu perasaan hampa yang tiba2 masuk menyergapku seperti pencuri. aku bahkan kehilangan kata untuk melukiskan apa yang sedang kurasakan. sesuatu kekosongan yang menghantamku tanpa ampun. seperti godam baja yang berkali-kali dihantamkan ke tubuhku. andai aku di rumah, aku pasti sudah masuk kedalam lemari pakaianku dan merenung disana. memikirkan apa yang baru terjadi dan mengambil langkah ke depan. tapi aku ada di kantor dan ruangan yang kosong untuk radio sesibuk ini hanyalah halaman belakang. aku bertanya, benarkah sikapku TUhan? aku terhenyak dengan siluet yang melintas. ingat, saat aku berniat melakukan sesuatu untuk menyenangkan hati ibu tapi sayang hasilnya ga baik. ibuku marah dan aku pun menjadi hancur hati. itu pengalamanku dulu. dan waktu itu TUhan bilang, hey jangan bersedih nak. Bapamu yang di surga melihat yang tersembunyi. Dia bilang, orang memang akan selalu cenderung melihat apa yang keliatan.

lebaran kali ini

ugh, bangun pagi ini punggungku sakit banget. Padahal ga ngapa-ngapa. emang sih sejak beberapa hari ini sibuk banget liputan. ampe H+7. padahal jujur aku dah kehilangan sudut pemberitaan. kebanyakan reportase sih. lebaran ini agak beda. kalo kemarin pasti d sibuk kirim card atau sms. tapi tahun ini kagak.malah card jatah kantor kuberikan aja kepada orang lain. nah, uniknya malah teman2 dan narasumber sms aku dan bilang met lebaran.lucu juga.

hilang lagi

hari ini temanku mendapatkan pekerjaan baru. ga tau gimana perasaanku saat dia bilang akan ke padang. sejenak kupikir dia main2 saja. tapi pandangannya yang berbinar dan senyum yang terkembang membuatku tersadar aku akan kehilangannya. dia gembira banget. sedang aku berlomba dengan sejuta satu perasaan, apakah harus gembira atau sedih atau iri atau marah. ah gila, seharusnya aku gembira kan saat sahabatku gembira. tapi tidak bisa kupungkiri, aku hiksssss (ga tau d) lantas, dia bilang persoalan yang mungkin dihadapinya di tempat yang baru atau omongan orang ketika ia meninggalkan tempat kerja yang lama (saat dia bilang itu, aku sedang menggetikkan tulisan ini di b.spotku semantara dia sedang nonton teve) lalu dengan mimik yang kubuat sedemikian penuh semangat antusias kukatakan, "gpp. it's your chance " dan dia pun tersenyum ceria.ugh, betapa aku membencinya untuk itu. aku kehilangan sahabatku. lantas, aku baru sadar kenapa aku begitu keras untuk tidak terlalu menca

jika saja

akhirnya seseorang menyatakan perasaannya padaku. aku pun tersanjung hingga tidak lagi menjejakkan kakiku ke bumi. sampai kemudian aku menyadari hubungan kami untuk sekarang ini adalah hal yang tidak mungkin. aku pun menolaknya. aku tau dia sedih dan aku juga. tapi dia tidak tau.aku menyimpan perkara ini dalam hatiku. aku tidak ingin dia berharap banyak.lagipula itulah yang terbaik bagi kami untuk sekarang ini. kecuali Tuhan berbicara lain dengan kondisi hati yang berbeda juga. aku menolaknya dengan alasan sederhana, aku menyukai orang lain. seseorang yang bahkan mungkin tidak menyadari kehadiranku. tapi ini pun aku tidak tahu. Tuhan, dalam keterbatasan cara berpikirku, dalam kedangkalan hatiku yang kadang tidak menentu, aku hanya meminta agar Engkau segera mempertemukan aku dengan dia yang memang khusus Kau peruntukkan buatku.