Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2007

aku akan melanjutkan hidupku

sekali untuk seumur hidupku aku menyembah di kaki mama dengan berurai airmata. aku katakan penyesalan karena telah membawa pria itu kedalam kehidupan keluarga kami. mama menarikku, memelukku, "bukan boru. bukan kau yang salah. mama yang terlalu sayang sama dia. padahal dia nggak sayang sama kita." aku semakin terisak. "aku minta ampun ma." seumur hidupku hanya perkara ini yang paling kusesali. mengenal seorang pria yang kemudian mengajakku menikah, melamarku di depan ibu bapakku, mengatakan rencana itu kepada keluarganya dan justru mendekati bulannya tanpa alasan yang jelas dia meninggalkanku untuk menikah dengan pacarnya. lantas aku siapanya? cukup lama aku tidak berani membuka cerita ini ke blog. tapi malam ini aku melakukannya dengan satu alasan : AKU AKAN MELANJUTKAN HIDUPKU aku sakit hati dengan yang terjadi. lukaku bertambah parah karena mama yang sudah sangat menyayangi pria itu malah jatuh sakit berbulan-bulan. semuanya semakin parah karena keluarga besarku

pengen kayak putri

lucu yah kucing-kucing ini. kemarin aku iseng motretnya. abisnya nggak pernah motret binatang kecuali binggo- anjingku. mereka lagi main di halaman kantor walikota medan. dulunya sih si putri saja yang berani berkeliaran di kantor walikota. aku nggak pernah melihat jantannya. tapi lama nggak ke kantor walikota, eh gitu mampir malah lihat si putri sudah punya anak banyak. emang sih sempat sekali waktu ketika aku ke kantor walikota nyari kepala dinas, kak Tini - cleaning service pemko bilang kalo si putri sudah hamil. aku malah nggak ngeh gitu. hanya balas cekikikan dan bilang, "nggak hamil kak. tapi bunting." setelah itu aku melupakan kasus si putri. dan sekarang setelah aku melihat gambar ini baru kepikir, si putri siapa yang hamili ya eh maksudku siapa yang buntingi yah? emang ada kucing lain yang aku nggak tahu?? "emang namanya putri ?" tanya bang Sakyan - rekanku dari sindo. "he- eh.."balasku mengiyakan. "Tau darimana?" "Lho? yah aku tahu

19 November ini

"ntar anakku ga boleh ketemu samamu." suara Yenni terdengar serius di ujung telpon. "emang napa? aku kan ibu babtisnya,"balasku ga mau kalah. yenni dan aku teman di lapangan. maksudnya sama-sama jurnalis. dia di media indonesia. "yah karena itu; ntar anakku kau kristenkan," aku langsung tergelak gila."kan bagus!" "Bagimu!!"bantahnya cepat. yenni dan aku selalu berusaha saling menarik untuk masuk dan mempercayai agama yang masing-masing kami peluk. tapi seberapa keras pun kami berdebat bahkan saling mengejek ajaran yang kami pahami sebagai jalan ke surga, tapi nggak pernah membuat kami terpisah. dan entah kenapa sejak dia mengandung dia selalu mengucapkan hal yang sama "aku nggak ingin anakku ketemu samamu," "kenapa ?" tanyaku jika dia mengatakan hal itu. lagi. "aku nggak ingin dia sepertimu." "Lho?" aku mendelik sewot. "Aku kan baik yen. Pintar, cantik, rajin doa, baca alkitab, punya atm di b

dia kencing

akh, entah udah blog keberapa yang kubuat malam ini. tapi aku masih pengen nulis dan nulis. sebenarnya sih karna males pulang aja. kantor udah kosong. tinggal aku, penyiar 2, satpam satu, kalo ob? ntah! pacaran kali. hari ini untuk pertama kalinya aku masuk ke ruang kerja wakil walikota medan. wawancara khusus dengannya. "Dia dua kali kencing, "bisikku ke Denny, wartawan sumut pos saat wakil walikota itu kembali permisi ke kamar mandi. Dia mengernyit aneh, "Kok malah bahas itu?" "Kan yang lain kau udah tahu,"sambarku."lagipula, mana tau aja itu bagus untuk warna tulisanmu hihihihihihi" Dia ngedumel. "aku mau buat hasil wawancara ini dalam bentuk tanya jawab." "baguslah. jangan lupa tuliskan dia dua kali kencing sejak kita wawancarai karena gugup."jelasku. Dia mengernyit lagi dengan ekspresi lebih aneh. "darimana kau tahu dia kencing karena gugup?" "maksudmu dia diabetes?" "Hah?" aku menggelengkan

kapan giliranku?

"Nov, kamu kapan main ke rumahnya? Cici kan nggak punya anak perempuan. Sibuk banget nih ngurusin pernikahan adiknya Awie tanggal 11 ini " Mamanya Awie merengut nggak sabaran. aku langsung memberikan janji surga, "iyah deh ci. aku pasti datang, yah." "Nov, kau bantu2 di rumah yah waktu kakakku merit tanggal 18 ini. pake kebayamu itu. kau yang jadi penerima tamunya." Nih sms nya mustafa. balasannya, "ok d. aku senang kok dilibatkan dalam pernikahan kkmu." "Nov, ada undangan dari rezer tuh untukmu. dia jadi nikah tanggal 11 ini. kau harus datang." sapa Rini- rekan kantor sesaat aku nyampe di kantor. "tiketnya gimana nov? suamiku udah ditelpon kantornya disuruh cepat masuk kerja," tetangga depan rumah - yang baru 2 hari nikah dan harus segera balik ke jakarta trus membombardir pertanyaan sama. ---------------------------------------- aku senang dilibatkan dalam pernikahan teman2 dan kenalanku. aku senang menjadi bagian dari kebah

pelajaran hari ini

"kamu benaran mau dicariin cowok?" temanku yang nggak bisa disebut namanya melongo bego nggak percaya. sekali lagi aku mengangguk yakin. "Lho?! Jadi kenapa kemarin kuajak merit, kau nggak mau ?" gantian aku yang melongo. "emang kapan kau mengajakku merit?" "kemarin sebelum aku menikah." aku benar2 terbodoh,"emang kau sungguhan?" dia melengos kesal,"Yah iyahlah Nov. Ngapain juga aku main2 ngajak anak orang merit." "Kok aku nggak ngeh kalo kau sungguhan?" Dia mengacak rambutku; sayang. "anak bego!tau gitu kan kita yang nikah." "tapi kan kau mengatakannya kayaknya sebulan sebelum kau menikah ? Gimana sih ? Udah deh nggak usah sarap kau." "justru itu. aku menikah dengannya karena kau menolak menikah denganku." "Jadi kalo aku katakan yah?" "Yah kamu sekarang yang jadi istriku." "Tapi waktu itu kan kamu bilangnya sambil becanda," "Becanda gimana?! aku tuh ser

aku suka hujan

Aku suka mandi ujan. Udah lama banget ngak melakoninya. dan tadi - pulang liputan - aku melakukannya. aku bahkan tanpa malu mengangakan mulutku lebar-lebar menampung air ujan dan meminumnya. aku melakukannya sambil melarikan si merah dengan kecepatan tinggi. kubiarkan saja sopir si sedan hitam yang di samping jadi keliatan kayak slow emotion melihat aksi seronokku. sampai di parkiran kantor, bukannya segera masuk; aku malah sekali lagi- dengan kesadaran penuh - menengadahkan wajah ke atas dan sekali lagi menelan langsung air ujan yang menghujam masuk tak beraturan. rasanya nikmat dan GRATIS. aku suka hujan. aku hanya mau bilang itu.