Skip to main content

pengen kayak putri


lucu yah kucing-kucing ini. kemarin aku iseng motretnya. abisnya nggak pernah motret binatang kecuali binggo- anjingku.

mereka lagi main di halaman kantor walikota medan. dulunya sih si putri saja yang berani berkeliaran di kantor walikota. aku nggak pernah melihat jantannya. tapi lama nggak ke kantor walikota, eh gitu mampir malah lihat si putri sudah punya anak banyak.

emang sih sempat sekali waktu ketika aku ke kantor walikota nyari kepala dinas, kak Tini - cleaning service pemko bilang kalo si putri sudah hamil. aku malah nggak ngeh gitu. hanya balas cekikikan dan bilang, "nggak hamil kak. tapi bunting."

setelah itu aku melupakan kasus si putri. dan sekarang setelah aku melihat gambar ini baru kepikir, si putri siapa yang hamili ya eh maksudku siapa yang buntingi yah? emang ada kucing lain yang aku nggak tahu??

"emang namanya putri ?" tanya bang Sakyan - rekanku dari sindo.
"he- eh.."balasku mengiyakan.
"Tau darimana?"
"Lho? yah aku tahulah.kan aku yang kasih nama.
Muka bang Sakyan membulat,"Kok kau?"
"Trus siapa namanya?"
"Yah si belang kek atau siapa kek. Liat aja bulunya kan belang-belang."
"Tapi dia kan cewek. kenapa harus kasih nama berdasarkan warna bulu. sara tuh namanya."
"trus kalo dia cewek, kenapa pula harus putri. kan bisa Tina atau novita atau inem. iya kan." bang Sakyan memang selalu begitu. Dia akan terus menyerocos sampai kita mengiyakan yang dikatakannya.

"Pokoknya namanya putri. titik. lagipula semua orang hanya bilang pus..pus padanya. hanya aku yang berkenan memberinya nama. nah sekarang udah ada nama bagus begitu kok abang protes," aku mulai merajuk.

wajah bang Sakyan melunak,"bukan begitu dek. maksud abang kenapa kau memberi nama putri. biasanya kan orang paling hanya memberi nama kucingnya, kalo nggak belang yah pusi."

sambil tersenyum, aku bilang, "pertama karna aku kreativ. kedua karena kucing masa kecilku dulu namanya kalo nggak belang yah pusi. trus keduanya dah mati sekarang dan dulu itu selalu membuatku sedih. jadi biar aku nggak sedih dan nggak sadar kalo kucing nggak ada lagi, setiap kucing kukasih nama putri. gitu lho."

bang Sakyan cengengesan,"dasar!"

aku senang putri dah punya anak banyak. aku senang anak-anaknya sehat dan terlihat cerdas. nah lho?!

suatu ketika aku juga ingin seperti putri; punya anak banyak. sepertinya bakal seru kalo ketika aku tidur anak-anakku mengerumuni dan melingkar manja di sekitarku.hm, lebih seru lagi kalo papanya juga ikutan meluk dari belakang xixiixiixixiix...


hm, siapa yah

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...