Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2008

Reaksi Hamba Tuhan Saat Hal Buruk Terjadi

“Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” Perkataan Ayub ketika Tuhan mengizinkan iblis mencobai dia dengan tulah, penyakit kehilangan harta, keluarga dan para sahabat. (Ayub 23 : 10) “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari tanganmu ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” Perkataan Sadrakh, Mesakh dan Abednego ketika raja Nebukadnezar memerintahkan mereka untuk menyembah patung emas. Jika tidak disembah mereka akan dimasukkan ke perapian yang sangat panas. (Daniel 3 : 17 – 18) “Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; darimanakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.” Perkataan Daud ketika dia dikejar-kejar Raja Saul yang ingin membunuhnya. (Mazmur 121 : 1 –

Tinggalkan dia

"Kita nggak sedang bicara soal pengalaman kamu, " Pria itu mengatakannya lagi. Seingatku yang kedua kali dalam sejam pertama pertemuan kami. Ugh, aku sebel dia bilang itu. Aku nggak pernah protes kalo dia bicara soal ceweknya. Aku juga nggak pernah protes kalo dia cerita apa saja meski ujung2nya aku akan nanya, "jadi apa inti cerita kamu " "Kamu lagi dekat dengan siapa sekarang ?" tanyanya. Seketika itu aku ingin lenyap dari hadapannya. Apa yang dimaksud dekat? pacar? gebetan? sahabat istimewa atau apa? Apa indikator yang dimaksud dekat? Apa selalu berhubungan dengan orang yang sama dapat dikatakan dekat? Apa harus ketemu secara teratur? Apakah dengan mengirim sms kepada orang yang sama setiap hari tak peduli dibalas atau tidak; bisa disebut dekat? Kalo ya, seharusnya dia sudah tahu jawabnya. Akh, aku nggak begitu ingat lagi jawabku atas pertanyaannya. Tapi bagiku sendiri yang disebut dekat adalah dia selalu ingin berhubungan denganku. Tanpa harus punya a

Ini ibuku

Aku kagum pada ibuku. Wanita yang telah rela rahimnya kutempati dan mengurusku hingga kini, tentulah wanita perkasa yang baik hati. Mungkin saja dia adalah malaikat. Ah tidak, dia bukan malaikat. Dia hanya perempuan biasa. Ibuku penuh dengan kekurangan. Dia bukan tipe ibu yang bisa kau banggakan di depan teman-temanmu, rekan kantormu atau pacar barumu. Tapi dia tetap ibuku. Suatu ketika aku membawa ibuku ke mall. Aku ingin membelikannya sepatu. Dengan hati-hati aku menyorongnkan sepatu bertumit rendah ke kakinya yang mulai mengerut. Sepatu itu pas, indah di kakinya. Sempurna. “Berapa harganya? “ bisik ibuku. Aku tersenyum. Ah ibu ni lah..Bukankah aku yang bayar kenapa tanya harga. “Nggak mahal kok hanya 125 ribu perak, “ Ibu membuka sepatunya “Nggak enak sepatu ini. Nggak bagus,” Aku tidak mengerti. “ Tapi kulihat bagus kok. Inikan kain bahan. Lembut dan pastinya nyaman,” “Sudahlah, ayo kita cari yang lain saja. Aku beli daster saja ya,” Ibu menarik tanganku cepat. Pramuniaga yang seja

Buat Kamu Novita

Hidup memang tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Namun apapun yang terjadi hidup sebenarnya indah; tergantung cara kita melihatnya. Aku memang tidak selalu mendapatkan yang kuinginkan. Namun belajar bersyukur untuk yang bisa didapatkan membuat hidup lebih bisa dijalani. Aku tidak ingin mengeluh. Aku juga tak ingin menyerah. Meski pilihan menyerah kelihatan lebih mudah untuk dilakukan tapi tetap berjuang adalah pilihan yang membuatku menghargai hidup ini. Aku menjadi seperti yang sekarang ini bukanlah hasil yang instan. Namun aku adalah hasil pilihan yang kulakukan setiap hari. Jadi, sekarang aku berhati-hati menentukan pilihan karena hari ini dan esok aku ingin disebut yang berbahagia. Sahabat sejati tidak selalu hadir disampingku ketika badai itu datang tapi aku tahu dia selalu mendorongku membuat pilihan yang benar. Hal yang paling membuatku nyaman adalah mengetahui jika dia yang kuanggap sahabat ada di saat2 paling kelam dalam hidupku. Sering kali kita bersusah payah u

Pelangi Buat Novita

Ugh, ayo Nov! Berharap lagi. Jangan berhenti. Mungkin besok ada jawabannya. Ugh, ayo Nov!Jangan bersedih. Gembira sajalah. Ini pilihanmu. Kamu yang nentukan. Ugh, ayo Nov!Pasti ada jalan keluar. Optimis donk honey. Yakin okey! Ugh, ayo Nov!Mundur dan menyerah; itu bukan kamu. Kamu tegar. Ingat kan. Ugh, ayo Nov!Jika tidak ada yang peduli mengapa kamu sedih. Yang penting kamu jalan terus. Ugh, ayo Nov!Berhenti lihat ke belakang. Come on, pintu baru menunggu untuk kamu buka. Nov, jika hari semakin buruk; awan hitam dan petir menghiasi biasanya bakal ada pelangi yang segera bersinar. Hanya saja jangan menyerah. Jangan berhenti berharap. ditulis saat berada dalam titik terendah. Sekali lagi