Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

Aku senang kau bahagia

Sore ini aku main ke blogmu. Kau masih saja seperti dulu. Masih saja bisa membuat tersenyum, mengernyit dan menggelengkan kepala dengan segala cerita didalamnya. Aku senang kau bahagia. Aku senang hidupmu sepertinya lengkap. Kau masih saja menyebutnya bidadari dan meski itu membuat iri, tetap saja aku suka kau masih menyebutnya begitu. Aku tahu betapa kau sangat mencintainya. Persahabatan kita memang aneh. Kalau ada tali dan ditarik lurus mungkin tidak akan pernah bisa benar-benar lurus dan mulus. Tali itu berkali-kali putus meski tentu saja entahkah kau ataukah aku yang kemudian menyambungnya lagi. Begitu terus. Aku masih ingat ketika aku menjumpaimu di bogor beberapa tahun silam. Kau menjemputku dengan mobil papamu dan mengajakku beli gorengan sambil hujan-hujanan. Namun kita bahagia. Lantas kita mutar-mutar mencari tempat lokasi bakso yang enak zaman kau masih SMA dulu (aku baru kepikirin sekarang, mengapa harus cari lokasi bakso yang tak jelas lagi dimana keberadaannya padahal di

Key Concept: Press Freedom

Done by: Novita SR Sianipar/Univ.of Sussex Press Freedom has been a hot issue all over the world in the last century. It has become an important issue because people have different concepts of how far the freedom of the press should go. This essay will look at the meaning of freedom of the press by describing its origins. Next, it will focus on the idea of press freedom in developed and developing countries by giving an example from each one. Origins Press freedom appeared in France on 1789 as a result of the dissolution of France’s absolute monarchy. At that time Barbrook (1995) says that the state released private newspapers and books without state censorship. It was a great moment because for the first time individuals had enormous opportunities to publish their ideas, opinions or to share information to make a better society. Hence, countries have adopted this concept all over the world. Definition Also, according to Barbrook (1995) press freedom is defined as: “The right of indivi

5 most annoying Facebook habits

Haha, I find an interesting article from Yahoo.. 5 most annoying Facebook habits Don’t get us wrong, we love Facebook, but there’s some status updates and online interaction with friends that really wind us up. Whether you’re single or in a relationship, avoid these callous Facebook traits or risk being de-friended. 1. The gushing couple Not content with being in a happy and stable relationship, this couple feel the need to rub our noses in it on a daily basis by posting gag making status updates like: “I woke up next to the most beautiful woman in the world this morning. My wife. I am the luckiest man alive.” Seeing as he woke up next to her, couldn’t he have just told her that himself without making the rest of us feel queasy? Worse still, she responds with “David darling, I’m the lucky one. You’re amazing.” And so on ad nauseum. De-friend. 2. The bitter venter “That’s it, I’m giving up on women, they’re all crazy.” “All men are liars. Prove me wrong.” Okay so it sounds like they’re

Puasa pertama di Inggris raya

Hari ini untuk pertama kalinya aku puasa. Aha, senangnya hatiku karena sudah lama sekali aku tidak melakukannya sejak meninggalkan tanah air. Aku melakukannnya karena aku ingin merasakan apa yang dulu aku rasakan tentang Tuhan dan Roh Kudus. Aku merasa sejak aku tiba di Inggris nilai-nilai kekristenanku luntur. Menyedihkan. Bagaimanpun, aku kembali Ayah....I love you so much

Yesus, lihat hatimu tersenyum ga?

Yesus lihat caramu pacaran, tersenyum ga ? Yesus, lihat caramu menghabiskan waktu luangmu tersenyum ga ? Yesus, lihat caramu memperlakukan teman-temanmu tersenyum ga? Yesus, lihat caramu mendebat otoritasmu (guru, ortu dll) tersenyum ga? Yesus, lihat caramu memperlakukan studimu tersenyum ga? YESUS, LIHAT HATIMU TERSENYUM GA ? dan jawabanku enggak! Menyedihkan. Yang lalu telah berlalu, hari kemarin adalah pelajaran, hari esok adalah pengharapan dan hari ini adalah kehidupan, kepastian dan jaminan buat masa depan. "Saya tidak bisa buat apa-apa dengan masa lalu saya . It's past. Tapi yang pasti, setan nggak bisa buat apa-apa dengan masa depan saya." Sari khotbah PS. Gilbert Lumoindong Link : http://www.youtube.com/watch?v=M23WOyDMQlg&feature=related

Lulus Kelas Pre Masters

Puji Tuhan, aku lulus dalam final kelas Pre masters Univ. Sussex England. Jadi sekarang tinggal masuk ke kelas Pre Sessasional mulai 11 Juli hingga pertengahan September mendatang. Semoga aku bisa lulus juga. Nilai-nilai yang kuperoleh tidak sebagus yang kuharapkan sebanyak 60 %. Kali ini aku hanya mendapat 54 %. Aih, perlu kerja keras untuk sisanya. Semoga bersama Tuhan, aku bisa melakukannya. Amin.

Ketika sahabat berkhianat

Malam ini aku mengirimkan pesan kepada salah seorang sahabat. Hm, sudah lama sekali kami tidak bertegur sapa dengan hangatnya. Sejak kejadian yang membuatku mengenal sisi lain dirinya. Bagiku dia adalah sahabat yang baik karenanya aku selalu saja bersedia melakukan apapun buatnya bahkan untuk mengorbankan makan siangku haha. Waktu itu dia sms bilang nggak punya uang untuk bayar sewa rumah. Aku bingung harus lakukan apa karena waktu itu pula aku nggak punya uang. Akhirnya aku memutuskan pulang ke rumah untuk makan siang dan uangnya yang terkumpul kuberikan pada dia. Lumayan juga jumlahnya karena memang selain menyimpan uang makan siang, aku juga rela saja tidak hang out, nonton, atau beli coklat. Uangnya aku transfer ke dia. Dia bilang itu utang tapi aku nggak suka prinsip utang. Jadi aku memberikannya bukan utang. Sebulan kemudian dia sms lagi kali ini katanya untuk beli makanan sehari-hari. Waktu itu aku tanya bagaimana dia mengatur keuangannya. Dia ternyata mengkredit sebuah barang

Indah Lie

Perempuan ini mengajarkan tentang arti sebuah persahabatan. Bukan suatu persabahatan yang dibangun karena banyak persamaan tapi oleh sebuah keinginan untuk selalu melihat sisi yang terbaik dari orang lain. Namanya Indah dan nama itu seindah kepribadiannya. Suer! Terima kasih karena telah menjadi sahabatku.

Tuhan memegang janjiNya

Jika kamu kuatir berdoalah... Itu yang selalu kak Deti katakan padaku; termasuk pagi ini. Pagi ini aku kuatir sekali dengan kesehatan mama karena memang dia opname di rumah sakit Sari Mutiara sejak seminggu lalu dan belum juga pulang. Biasanya jika mama opname tidak pernah lebih dari seminggu, jadi terasa wajar jika aku mengkuatirkannya. Apalagi dengan aku jauh darinya. Aku memang berdoa ketika kuatir itu menyerang. Aku bahkan mulai berbahasa roh dan membaca firman Tuhan, tapi sepertinya tidak banyak membantu. Aku sangat kuatir karena dari sejak awal aku memilih ikut seleksi beasiswa FORD FOUNDATION dan bakal studi ke luar negeri- inilah ketakutanku sebenarnya - bahwa orang tuaku sakit parah atau bahkan meninggal dunia justru ketika aku jauh dari mereka. Namun aku ingat sekarang, hari-hari dimana aku menangis bertelut dan muntah-muntah di kamar karena begitu kuatir hal itu akan terjadi. Waktu itu, beberapa hari setelah aku diumumkan lolos seleksi akhir (keseluruhan peserta > 9300 or

Terima kasih buat Lela

Aha..betapa baiknya Tuhan... Aku baru pulang dari rumah Lela, anak kedokteran asal Malaysia. Kebetulan rumahnya di Eridge Green Road yang berada 500 meter dari rumahku di Newton Road. Lela membantuku menghadapi ujian reading, writing esok hari. Kalau nggak ada dia, aduh bisa gagap aku besok hehe.. Tuhan memang baik dengan caraNya. Awalnya aku ingin minta bantuan Nelti atau Kak Anna, sayangnya mereka sibuk. Nyaris putus asa juga untuk mengerti 3 teks dari reading pack yang besok akan diujikan. Aku udah pakai kamus, baca lagi tetap saja masih samar padahal yang diperlukan adalah ide utama yang akan ditopang dengan supporting detail; sampai kemudian aku ingat sama Lela. Anak itu pintar dan anak kedokteran pula- pas dengan topik reading packnya yang menyangkut sidik jadi, biometrik dan DNA. Aku sms dia dan dia bersedia. Alangkah baiknya TUhan. Hanya butuh waktu satu setengah jam, aku sudah paham betul apa yang akan diujikan besok. It will be well prepared haha Satu hal yang aku pelajari a

Persembahan persepuluhan part 3

Aku melakukannya. Yah aku melakukanya Minggu lalu. Untuk pertama kalinya aku memberikan perpuluhanku ke gereja St. Michael di Lewes, East Sussex England. Nilainya sepersepuluh dari total grant yang kuterima dari FORD atau hampir setara dengan sebulan gajiku di radio Trijaya (hahaha..)Namun perjalanan aku memberikannya tidaklah berjalan dengan mulus. Ketika aku menyadari bahwa disini di Inggris ini pun aku tetap punya kewajiban untuk memberikan persembahan persepuluhan, aku begitu sangat berkeberatan. Awalnya alasanku adalah aku bukan jemat gereja manapun di Inggris ini. Memang aku beribadah secara teratur di gereja St. Michael tapi aku bukan jemaat disana. Selain itu aku sama sekali tidak mengerti tata ibadahnya, tidak mengerti firman yang disampaikan, merasa sangat begitu asing disana karena mereka tidak peduli apakah ada jemaat baru atau tidak. Intinya aku tidak merasa bagian dari gereja itu. Minggu pertama, kedua, ketiga, keempat dan begitu banyak minggu yang kulewati dengan peras

Persembahan persepuluhan part 2

Aku mengenal kata persembahan perpuluhan ketika aku SMA. Aku masih ingat persembahan persepuluhan yang pertama Rp 7.000. Waktu itu mama memberikan aku uang jajanan bulanan dan ongkos angkot Rp 70 ribu. Ketika aku kuliah persembahan persepuluhan ini meningkat menjadi Rp 35 ribu. Aku masih ingat juga betapa bergumulnya aku dengan persembahan ini karena aku menganggap jumlah itu sangat banyak. Jadi waktu itu, aku tidak teratur memberikannya (hahaha) sampai ditahun terakhir aku kuliah, aku mulai teratur melakukannya. Namun aku melakukannya karena aku selalu saja diingatkan oleh kakak-kakak rohani yakni Kak Henny, Kak Tia, Kak Sukma. Aku menjadi teratur memberinya karena kesaksian kak Sukma. Waktu itu dia cerita kalau setelah tamat kuliah dia tidak juga mendapat kerja. Dia menganggur dan tidak punya penghasilan. Dia bilang, dia hanya punya beberapa ayam dan ayam itu bertelur. Nah, penjualan telur itu sepersepuluhnya diberikan pada Tuhan. Kalau nggak salah hanya Rp 1.500. (Waktu itu aku leb

Persembahan persepuluhan part 1

Aku bahagia akhirnya bisa memberi persembahan persepuluhan untuk pertama kalinya di sebuah gereja lokal di Lewes, Inggris. Aku bahagia karena sesungguhnya aku harus melalui berbagai perjuangan melawan kedaginganku untuk tidak memberikannya. Aku akan ceritakan alasannya tapi tidak malam ini. Aku lelah sekali dan ingin segera tidur. Aku ingin bangun cepat dan belajar untuk tes Rabu-Jumat pekan ini. Hm..aku rindu gereja lokalku di Indonesia...

mari membaca

Lelah sekali diriku mencari ide menuliskan esai tentang kebebasan press dalam bahasa Inggris. Aku pun merasa sangat menyesal jarang membaca soal sejarah pers Indonesia dan dunia ketika aku masih di Indonesia. Akibatnya sekarang, aku mau tidak mau harus membaca banyak buku (sumpe! banyak banget dan tebal) dalam versi bahasa Inggris dan ini bukan bahasa percakapan sehari-hari sehingga banyak kata yang aku tidak mengerti hikssss. Seperti hari ini, aku harus membaca ulang lagi sebuah buku yang sudah kubaca hampir tiga kali hanya untuk mengerti lebih dalam lagi dari sekadar ide pokoknya. Aih! Hm..tidak boleh mengeluh!

Tuhan punya selera humor yang tinggi part 1

Tuhan yang kusembah punya selera humor yang tinggi dan aku selalu saja tertawa (pada akhirnya) menyadari betapa payahnya selera humorku menanggapi humornya hahahaha.. Sahabatku Niki bilang, Tuhan yang disembah terkadang punya selera humor yang payah. Pernah kah kau juga berpikir demikian ? Hm..mungkin! Tapi aku tetap memilih dengan sebutan selera humor yang tinggi. Niki mengatakan itu jika suatu kondisi terjadi diluar yang dia inginkan. Aku masih ingat lelucon terakhirNya yang membuatku doa puasa dan menangis berdarah darah (yang terakhir lebay hihi) adalah waktu aku cemas setengah mati apakah aku diterima di Univ. Sussex England atau tidak. Aku benar-benar begitu cemas, bertanya jawab dengan diriku sendiri, bertanya kepada teman-teman (ngapain juga tanya mereka.Mereka kan bukan dosen di Sussex haha), berdoa yang panjang, berulang ulang sampai tertidur dan berdoa dan tertidur lagi dan ternyata jawabannya sudah ada di hari pertama kali aku mengimel British Council soal kampus idamanku i

Mulai punya teman

Aku menikmati hari ini karena salah satu student Jepang mengajakku keluar hang out. Suatu hal yang luar biasa mengingat betapa malangnya hari-hari pertama tiada teman. Selain itu student Jepang lainnya akan makan siang di rumahku Sabtu depan. Aku akan memasak masakan Indonesia dengan menu utama ikan tentunya. Aku harap mereka menyukainya. Hm, hari ini classmate yang biasa duduk didepanku tidak hadir. Minggu lalu juga dia absen dua hari.Katanya dia kerja. Semoga dia kerja juga makanya tidak masuk hari ini. Aku merasa kehilangan hikssss.Dia satu-satunya yang manis denganku. Dia suka tersenyum, mengajak mengobrol, mau duduk disampingku, membaca essayku dan memberi masukan juga bersemangat meminjamkan buku grammarnya. Oh ya, kemarin dia makan chips dan menuangkan semua isinya langsung ke mulut ; tepat saat pelajaran berlangsung oleh Sir David yang bangsawan itu hahaha. Aku tertawa waktu melihat adegan itu dan dia tertawa juga dan melakukannya lagi hehehe..Dia lucu. Semoga besok dia masuk..

menanti pangeran

Aku pikir waktunya semakin dekat aku akan bertemu dengannya. Aku bisa merasakannya dalam hatiku, serasa dia pun sedang merasakannya disana. Aih, betapa aku sangat menantikan hari itu. Pria itu..dia selalu saja membuatku bahagia. Selalu saja ketika hal yang buruk terjadi, aku masuk ke lobang persembunyianku, menutup mataku, aku selalu saja bisa tersenyum bila mengingatnya. Kadang kala aku berpikir apakah dia sedang memikirkanku. Apakah dia sepertiku; mencari segenap sosokku dalam setiap jelajah langkah yang dia tapak di bumi ini. Apakah ketika dia menutup matanya, dia bisa merasakan aku juga tengah melakukannya. Dia membuatku bahagia; selalu saja begitu...

lima alasan menutup facebook

Pagi..... Aku baru saja bangun. Nikmat sekali rasanya tidur tadi malam setelah hampir seminggu ini kurang tidur karena banyak peer haha. Sok banget haha Hari ini aku berharap bisa maksimal belajar. Nilaiku di kampus drop terus dan aku mulai kuatir. Aku nggak ingin pulang tanpa gelar master bidang media. Jadi rencananya belajar sampai pukul 5 lantas main main ke kastil Lewes. Ntar fotonya ku upload yah. Pagi ini cerah sekali berarti aku nanti bisa memakai rok pendek bercorak bunga kecil-kecil yang belum juga sempat kupakai sejak kubeli seminggu lalu. Kastil Lewes hanya 10 menit jalan kaki menuju bukit depan rumahku. Aku suka sekali lewat dari jalan itu kalau pulang kuliah karena serasa seorang putri pulang ke kerajaannya haha. Ntar aku tunjukkan deh. Semoga saja ada bule yang mau mengambil fotoku depan kastil itu. Oh ya, sudah hampir sebulan juga aku tidak main facebook dan rasanya sangat menyenangkan karena aku kini punya waktu yang lebih luang. Aku malah berpikir untuk mendelatenya

arti cincin di jari manis

Hari ini seorang teman dari Jepang bertanya padaku apakah aku telah menikah. Aku balik bertanya kenapa dia berpikir demikian dan jawabannya karena aku memakai cincin di jari manis kiri. Aha! Pertanyaan ini pernah juga terlontar di hari terakhir aku di Jerusalem saat menghadiri konvokasi doa internasional. Seorang volunteer dari negara South Afrika menanyakan hal yang sama. Dan wanita ini menanyakan hal itu karena ternyata seorang pria bertanya kepadanya apakah aku telah menikah. Waktu itu aku belum bisa menangkap hubungan antara memakai cincin yang telah puluhan tahun menghiasi jariku dengan apakah aku telah menikah atau belum. Wanita itu bilang hampir di seluruh negara terutama negara barat, orang yang memakai cincin di jari manis kiri adalah orang yang telah menikah. Waktu itu pula wanita itu memandang kasihan padaku. Oh Tuhan benci sekali aku pandangan itu . Dari pandangannya aku mengartikan kalau aku telah melewati kesempatan untuk bertemu dengan para pria yang luar biasa di acar

bersentuhan fisik depan umum?

Maafkan aku tidak menulis teratur lagi hikssss. Hm, aku bertanya-tanya sebenarnya apakah menunjukkan rasa cinta dengan cara bersentuhan fisik depan umum lebih kuat daripada hanya menunjukkannya saat berdua ? Dari sudut pandangku (yang kata teman-teman suka rada aneh) aku pikir kalau kau cinta seseorang dan kemudian menyentuhnya secara fisik di depan umum adalah menunjukkan rasa cinta yang lebih kuat daripada kemudian hanya melakukannya jika berdua karena itu adalah keberanian menyatakan pada dunia bahwa kalian saling memiliki. Yah selain itu pengalamanku menunjukkan jika pasanganmu tidak melakukannya bisa jadi dia memang tidak yakin denganmu atau dia punya pasangan lain yang lebih keren darimu hahahaha..(pssssstt..ini pengalaman pribadi.Percayalah! Pria yang mencintaimu pasti ingin seluruh dunia tahu kalau kau adalah miliknya) Hm..aku ingin sekali punya pacar yang mau sesekali menunjukkan kemesraanya depan umum yah yang sederhana saja misal memeluk, mencium di pipi dan tentu saja favo

The first writing in English language

Happy sunday guys... Good morning in England time. Today is cloudy yet comfortable. My plan for this day is going to church and doing my essay. Gie, I have a lot homework and must be done by this following weeks. However, I am so great full to having those things because it means I am student hahaha... Finally, yesterday night I used skype talking with my friend in NL. It was interesting . I saw his face and talked; seemed he sat in front of me . Nevertheless, in one point I could not touch him. Yeah, technology is not so far way like in Doraemon movie. By the way this is my first writing in english which published. So, I am so glad if you could give me advice or correct my grammar haha.. My lovely teacher David says writing needs practice Happy sunday...

belajar hidup dalam iman

Aku menuliskan ini di taman samping rumah. Pintu dapur sebagai satu-satunya pintu menuju kamarku tertutup. Aku masih merasa tertekan karena itu sepanjang jalan menuruni bukit aku terus saja mengatakan dengan mulutku agar aku punya iman untuk kuat menjalani hari-hariku di Inggris. Hm..apa itu iman ? Ibrani mengatakan,iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (11: 1). Wahai alangkah malunya aku, tadi di jalan aku mengucapkan iman adalah dasar dari apa yang kita harapkan dan bukti dari segala yang dijanjikan. Wahai otakku, telah lama kau tak makan makanan rohani yang pantas huh ?! Aku suka sekali baca Ibrani ini karena dia berbicara tentang hal-hal mustahil yang terjadi pada diri manusia yang fana. Aku pikir kalau Tuhan bisa bekerja melalui mereka, Tuhan bisa bekerja dengan cara yang sama dalam hidupku. Aku bertanya tanya dalam hati rasa tertekan yang kualami ini hanyalah bentuk lain dari kurangnya iman. Aku tertekan karen

Bulan doa puasa

Hidup adalah tantangan yang abadi. Dia adalah kesempurnaan untuk mengenal yang kita sembah. Bagiku hidup hanyalah soal apa yang kulakukan buat DIA si pemilik kehidupanku. Kemarin malam aku menangis lagi karena pria itu. Hatiku getir sekali hingga kupaksa tertatih untuk bisa tidur dan bangun pagi ini. Aku sungguh nggak kuat. Ini sangat keterlaluan dan yang lebih keterlaluan lagi adalah aku membiarkan dia mengendalikan hubungan ini. Aku berdoa bulan ini menjadi bulan yang baik bagiku untuk intropeksi diri tentang hubungan yang kujalani. Aku ingin menjalani yang serius. Aku nggak ingin berputar-putar terus di pusarannya tanpa kejelasan. Hari ini aku memutuskan untuk mengambil doa puasa. Aku berdoa semoga ada jawabannya. Amin..amin