Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2006

Pemandangan Indah Di Tuk-Tuk Pulau Samosir

Menikmati pemandangan indah tidak harus di sore hari. Di Desa Tuk Tuk Pulau Samosir Sumatera Utara, pemandangan indah justru terjadi di pagi hari. Udara dingin segar yang menyapa alam ditambah birunya air Danau Toba membuat para wisatawan rela melepaskan selimutnya dan dengan bertelanjang kaki berjalan menikmati suasana pagi. Desa Tuk Tuk merupakan tempat tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi di Pulau Samosir. Jaraknya hanya sekitar satu jam perjalanan dari Kota Parapat yang ditempuh dengan menyeberang memakai kapal Feri. Selain pemandanan alam baharinya yang masih asri, Tuk-Tuk juga menyimpan banyak tempat wisata yang sayang jika dilewatkan. Ada Huta Raja Sillagan Ompung Batu Ginjang (sebuah perkampungan dari keturunan Raja Sillagan). Anda dapat melihat chair stone yakni kursi yang terbuat dari batu-tempat para tetua adat rapat sebelum menjatuhkan hukuman pasung terhadap warga yang melanggar adat istiadat yang telah ditentukan. Ada Air terjun atau disebut Water Fall. Ada Danau S

Pagi Hari Di Tepi Danau Toba

Foto 1. Pagi Hari Di Tepi Danau Toba Wisatawan dengan anaknya menikmati pagi hari di dermaga penyeberangan kapal penumpang di Desa Tuk Tuk Pulau Samosir Sumatera Utara. Tuk-Tuk merupakan tempat tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun manca negara seperti dari negara Jepang. Jerman, Prancis, Amerika Serikat dan Itali.

Kapal Pun Jadi Ajang Promosi

Foto 2. Kapal Pun Jadi Ajang Promosi Menurunnya jumlah wisatawan yang mengunjungi Desa Tuk Tuk di Pulau Samosir Sumatera Utara membuat para pemilik kapal kewalahan membiayai perawatan dan perbaikan kapal. Sebelumnya kapal ini telah pudar warnanya. Tetapi berkat bantuan dana pengecatan yang dikucurkan XL salah satu operator telekomunikasi, biaya pengecatan ini dapat tertanggulangi. Kapal-kapal kusam telah tampil menarik lagi. Tiga kali seminggu kapal ini berlayar ke Kota Parapat yakni hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Ongkosnya hanya Rp 7000 per orang. Selamat berlayar…

Usai Membersihkan Kapal

Foto 3. Usai Membersihkan Kapal Membawa penumpang menyeberang antar desa di Pulau Samosir Sumatera Utara menjadi sumber nafkah bagi kebanyakan penduduk di desa Tuk Tuk. Seperti yang dilakoni U. Sidabutar (62) yang sejak remaja menggantungkan hidupnya dari mengemudikan kapal penumpang. Kini dia telah memiliki dua buah kapal penumpang. Modal pembuatan satu kapal berkisar Rp 150 juta. Sayang, jumlah wisatawan yang terus menurun memaksanya hanya mengoperasikan satu kapal saja.

Kepastian

Kepastian. Bulan ini terasa berat sekali. Banyak hal yang kutunggu menjadi kepastian yang bisa kugemgam dan kupamerkan. Tapi aku bisa apa...DIA sang pemilikku belum juga memberikan jawaban atas semua ragu.Namun aku memilih bertahan. Meski mungkin tinggal seutas benang, tapi tinggal ini yang kumiliki untuk berjuang. Aku menghadapNya siang dan malam...memohon belas kasihNya atas hidupku. Kau harus tahu TUhan, betapa pentingnya bagiku untuk mendengar suaraMu kembali. Aku bisa saja berlari mengejar yang kuinginkan.. Tapi jika Kau tidak ada bersamaku, apa gunanya aku berlari Aku bisa saja pergi meninggalkan semua persoalan ini Tapi untuk apa... Aku justru akan kehilangan kesempatan melihat pekerjaan dasyatMu dalam hidupku "Tuhan, tolong jawab aku. Berkenanlah kembali berbicara kepadaku. PerkataanMU adalah perintah bagiku. Sauh yang kuat yang akan menyelamatkan hidupku."

hari pertama puasa

gawat!puasa pertama memang kudu waspada. tapi yah inilah yang baru saja terjadi.aku tengah asik-asiknya mengunyah kacang sihobuk (tau kan betapa garingnya kacang itu. enak banget)sampai kemudian ingat kalo hari ini aku puasa.duh! hm, ga tau juga yah...apa di agamaku, apa puasanya menjadi batal atau bisa dilanjutkan (kan nggak sengaja.) Tapi berhubung aku nggak tahu yah aku teruskan aja. Meski hiksss...sumpe..(maafin aku Tuhan), aku pengen juga membatalkannya (kan bisa diulang besok lagi). kenapa? Bayangin aja, hari ini rush banget. pergi ke lapas kelas 2 anak Medan trus wawancara, ambil beberapa back sound dan balik ke kantor lagi yang jauhnya ajubilah... belum lagi panas matahari dan perutku dah menjerit minta diisi. duh mama! ini puasa 40 hariku yang memasuki tahun ke 3. jika tahun lalu gereja yang mengagendakannya maka tahun ini atas inisiatif sendiri. sebenarnya nggak ingin puasa.sulit dan penuh tantangan. tapi gitu deh; apa yang nggak sulit kalo memang nggak dipaksakan. jadi yah m

selasa kemarin

itor datang ke kotaku Senin kemarin. hatiku berbunga-bunga meski tahu pasti dia datang bukan untukku. nenek iting kesayangannya meninggal dunia. gugup juga rasanya mau ketemuan ama itor. rasanya hari berlalu begitu cepat sementara aku??? aku juga belum menemukan kata yang tepat untuk mengawali pertemuan kami. aku mencoba mereka ribuan skenario tapi yang well...(gile loe tor!) aku hanya menemukan kata hai, pa kabarmu hun...tapi ini pun ternyata hanya tersekat di kerongkongan. kami hanya berjabat tangan erat ketika aku melayat ke rumah duka. apa yang kutahu dari seorang itor? hm..nggak banyak.seperti kepingan puzzel; aku mengenalnya dari banyak sumber. imel, sms, telpon, friendster hingga blogspot. apa aku menyukainya? tentu! selain emang dia suka narsis dan ini yang selalu membuatku mual dan pengen muntah, selebihnya dia pribadi yang hangat menyenangkan. setidaknya selasa malam kemarin, aku ketemu dengan keluarga cemara itu. benar2 momen yang menyentuh sekaligus membuatku segera ingin p

liburan ke penang dan thailand

Akhirnya aku menepati janjiku untuk menuliskan kepergianku ke Penang dan Thailand. sori ini pengalaman tahun lalu hiksssss... Aku berangkat ke Penang Malaysia hari Jumat siang (18/2) dengan Jatayu Airlines. Ga ketulungan lagi laper yang aku alami akibat buru2 berangkat ke bandara. Aku ga sempat juga makan dan berharap dapat makan siang di pesawat. Jadi gitu kereta makanan pramugari itu datang, aku langsung semangat. Tapi aku nyaris pingsan gitu tau ga ada makan siang. Cuma biskuat sebungkus kecil dan aqua gelas. Woiiiiii laperrrr neh L 30 menit penerbangan kami langsung nyampe di bandara Penang. Bus wisata (di Malaysia namanya bus pelesiran) udah menunggu dengan manisnya. Padahal aku masih jet lag, mana laper lagi… Tapi untunglah perberhentian pertama adalah rumah makan. Ga usah ditanya d seberapa banyak yang kusantap, apalagi Tom Yan nya. Itu sup ikan dengan rasa asam manis. Enak dan segar banget. Apalagi minumnya pake air sirop dingin slruppppppp… Trus kita ke ….(aku lupa namanya). P