Skip to main content

Pemandangan Indah Di Tuk-Tuk Pulau Samosir

Menikmati pemandangan indah tidak harus di sore hari. Di Desa Tuk Tuk Pulau Samosir Sumatera Utara, pemandangan indah justru terjadi di pagi hari. Udara dingin segar yang menyapa alam ditambah birunya air Danau Toba membuat para wisatawan rela melepaskan selimutnya dan dengan bertelanjang kaki berjalan menikmati suasana pagi.

Desa Tuk Tuk merupakan tempat tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi di Pulau Samosir. Jaraknya hanya sekitar satu jam perjalanan dari Kota Parapat yang ditempuh dengan menyeberang memakai kapal Feri.

Selain pemandanan alam baharinya yang masih asri, Tuk-Tuk juga menyimpan banyak tempat wisata yang sayang jika dilewatkan. Ada Huta Raja Sillagan Ompung Batu Ginjang (sebuah perkampungan dari keturunan Raja Sillagan). Anda dapat melihat chair stone yakni kursi yang terbuat dari batu-tempat para tetua adat rapat sebelum menjatuhkan hukuman pasung terhadap warga yang melanggar adat istiadat yang telah ditentukan.

Ada Air terjun atau disebut Water Fall. Ada Danau Sidohoni, tempat pengembakbiakan lebah hutan, dan tentu saja tempat pembuatan ulos batak tradisional yang ditenun di kolong-kolong rumah penduduk.

Untuk penginapan…tidak perlu kuatir karena justru di Tuk Tuk semua tipe penginapan ada. Mulai dari hotel hingga guest house yang mayoritas dibentuk seperti rumah adat batak toba. Meski untuk yang paling murah seperti guest house hanya Rp 30 per malam, tetapi fasilitas mandi air hangat bisa Anda dapatkan. Jadi, sesuaikan saja dengan kocek Anda.

Jika bosan berjalan kaki dan ingin menikmati pemandangan dengan naik sepeda…Anda dapat menyewa sepeda dengan modal Rp 15.000 saja untuk satu hari. Tempat penyewaan sepeda motor juga ada. Tarif sewanya hanya Rp 35.000 untuk satu hari. Murah kan..

Beberapa tahun terakhir, warga yang kebanyakan menggantungkan hidupnya dari wisata Danau Toba mengeluhkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Tuk Tuk. Bahkan dana untuk perawatan kapal penumpang saja sulit dipenuhi. Tetapi sejak Bulan Juli 2006 lalu, XL- salah satu operator telekomunikasi berusaha memajukan wisata disana dengan berkenan memberikan bantuan soal pengecatan. Pengerjaan pengecatan termasuk perbaikan kapal didukung sepenuhnya oleh petugas khusus sehingga kapal-kapal wisata ini terlihat lebih menarik. XL juga memberikan pendapatan tambahan bernilai jutaan rupiah hanya dengan mengecat kapal dengan iklan XL.

Comments

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den