Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Bapak yang terhebat

Tidak semua orang memiliki bapak yang baik bukan? Akupun begitu. Setidaknya itu yang kupikirkan selama puluhan tahun sampai suatu ketika bapak mengalami masa kritis dan kehilangan kemampuannya yang paling sederhana sekalipun, misalnya untuk mengambil air minum. Sejak bapak hanya bisa terbaring, dan aku harus mengganti pampersnya dua kali sehari atau lebih, itu berarti aku juga harus mengerjakan beberapa tugas lain yang biasanya dilakukan bapak, beberapa tugas yang kuanggap begitu ringan dan sangat tidak masuk akal   kalau hanya tugas itulah yang mampu dia kerjakan. Namun kemudian ternyata tugas itu tidak ringan dan membuatku terengah-engah dalam melakukannya. Bapaklah orang yang selalu saja memperbaiki perabot-perabot yang rusak di rumah, membuat gantungan paku di dapur, ruang tamu, kamar mandi, kamar – dimana saja -   agar semua barang-barang terletak dengan rapi, alih –alih terhampar berserakan di meja ruang tamu atau dapur yang sempit. Bapak juga yang menggunting tanaman h

Website baru "Renungan Si Burung Pipit"

Hello, aku ada kabar baik nih... Aku punya blog yang baru dan kali ini aku mengisinya setiap hari. Boleh dibaca di http://burungpipit.net/  Blog ini merupakan blog perdana dan rintisan untuk beberapa blog lainnya yang kuharap bisa memberkati kita semua. Oh ada juga lho fan page nya, bisa diakses di https://www.facebook.com/burungpipitindonesia?ref=hl Semoga berkenan meluncur kesana ya. Namun aku akan tetap mengisi blog ini kok. Jangan kuatir hihihi... I love you all..

Ditolak

Hari ini mendapat jawaban....DITOLAK!  Begitu tahu kalau itu jawabannya, lemas juga badan ini. Sebanyak apapun kata penghiburan, tidak satupun yang benar-benar mampu memberi jawaban mengapa. Tapi mungkin memang tidak perlu jawaban karena besok akan ada berkat yang lain; pekerjaan yang lain. Itu yang kutahu dan kukatakan dengan pasti. It is well. Go sleep and the sun will shine tomorrow morning. It means still there is a hope... Gnite people...

Mengampuni untuk diampuni

    Hari ini aku bertemu denganMu Ayah. Suatu pertemuan yang tidak kusangka karena terus terang saja aku sedang terburu-buru untuk mengantar temanku ke stasiun kereta.  Jadi meski aku memasuki rumahMu, aku tidak mempersiapkan diri untuk bertemu denganMu. Aku pikir, aku hanya ingin mampir saja - mengisi daftar hadir, kalau bisa dibilang begitu. Jadi aku duduk di kursi belakang dihalangin dua buah tempok dan kumpulan kepala manusia yang berwarna hitam. Posisi yang sempurna, pikirku. Namun ketika lagu itu mengalun-lagu yang aku nggak tahu judul dan liriknya-, aku mulai berpikir, "It's good. " Aku mulai mengikuti liriknya dan entah kenapa air mataku mulai turun. Oh NO! Aku nggak boleh menangis. Bukankah hari ini aku memakai maskara dan aku tidak yakin apakah itu waterproof. Jadi, aku menahannya dengan melirik ke kanan dan kiri dan mulai menghitung berapa orang yang datang dengan pasangannya (Oh yeah, aku tahu ini tak ada hubungannya, tapi setidaknya ini bisa mengal

Benarkah kamu adalah yang kamu pakai ?

Suatu kali aku ditanya teman satu rumahku dimana dia bisa membeli coat. Refleks aku menjawab Primark (sejenis pusat perbelanjaan Matahari kalau di Indonesia). "You can get a coat there in good price," Eliza, roomateku itu menatapku. Sambil mengambil selai coklat Nuttela aku menambahkan,"But for branded coat with cheaper price, charity shop will be better. I bought some stuff from there. So, many branded stuff are provided. Sometime in half price, if you are lucky" Besoknya dia sudah pake jaket yang keren dan bermerek. Aku nggak nanya dia beli dimana karena tentu saja itu bukan urusanku. Minggu depannya, dia mengajakku ke kota (disebut kota karena emang tempat tinggalku di desa; Desa Falmer). Turun dari bus, kami segera ke mall. "I want go to Zara," kataku. Dia melihatku aneh begitu dan bertanya, "What for? There is no good there." What!!! Terus Eliza menatapku seakan-akan pandanganku tentang apa yang disebut barang bagus dan tidak bagus

Sebulan tanpanya

Besok sudah tanggal 1 Oktober, officially kami (aku dan suami) sudah berpisah selama 1 bulan. Dia balik ke Belanda dan daku kembali ke Medan. Tidak terasa juga waktu berjalan tau-tau udah selesai aja September, tapi tetap masih ada November, Desember dan Januari yang harus dijalani sendirian. Februari masih terasa amat sangat jauh dan tidak tersentuh, padahal bulan itulah yang kami tunggu karena aku akan ke Belanda menyusulnya. Dan mengapa terasa tidak benar menunggu waktu berlalu dengan cepat sementara banyak bulan yang bisa diisi dengan sesuatu yang lebih real daripada menghitung waktu. Akh! Berpisah dengannya memang menjadi kebiasaan sejak masa pacaran. Namun berpisah dengannya dalam status suami istri adalah hal yang berbeda. Bukan karena kemudian kami bisa melakukan hubungan suami istri makanya itu berbeda, tapi ada rasa yang berbeda -seakan aku tidak menjadi utuh tanpanya-. Dengan demikian terpenuhilah Firman Tuhan, "..mereka bukan lagi dua melainkan menjadi satu tubuh.&qu

Khasiat buah Ciplukan bagi yang susah BAB

Pada tau ga sih buah ciplukan ? Buahnya kayak tomat cuman agak kecil. Nah, hari mau ngebahas khasiat buah ini yang memang didasarkan atas dua pengalaman yang aku tahu.  Pengalaman 1.  Beberapa tahun yang lalu, bokap masuk rumah sakit. Nah, sakitnya ini nggak jelas juga apa namanya. Yang pasti bokap ga bisa buang angin dan nggak bisa buang air besar alias beol. Hari pertama sih nggak mengapa, namun setelah hari kedua dan ketiga nggak bisa juga sementara asupan makan dan minum jalan terus, maka si bokap mulai uring-uringan. Pada hari selanjutnya, bokap mulai merasa sakit dibagian ulu hati. Katanya ulu hatinya keras. Dokter yang merawatnya melakukan berbagai upaya untuk bisa membantu bokap bisa buang angin dan beol, namun ga berhasil juga. Bokap keadaannya makin payah, mukanya pucat dan mulai terganggu pernafasannya (Bokap punya riwayat asma juga). Suatu kali karena bapak sudah benar-benar kepayahan, aku dipanggil pulang dari kerjaan karena bapak mau kasih pesan-pesan terakhi

Selalu ada untuung setelah rugi

Memulai kebiasaan lama ternyata ga mudah juga ya. Nyatanya membaca jurnal berbahasa Inggris tiga halaman kini telah menghabiskan daya lebih dari sejam. Menyesal setengah hati mengapa kebiasaan membaca jurnal berbahasa asing tidak diteruskan saja meski telah menjejak kaki di Indonesia. Oala, penyesalan memang selalu datang terlambat. But anyway, sebagaimana orang Indonesia pada umumnya yang selalu merasa untung setelah sial, makan dengan demikian bolehlah kukatakan...untungnya, sekarang aku mau nggak mau akan berkutat lagi dengan perbahasa Inggrisan karena pekerjaan baru mengharuskan begitu. Semangat! Nah, berhubung masih ada 2 jurnal lagi maka saya ciao dulu ya...

Buku Renungan dari Om Timoti

Bulan Agustus yang lalu Om Timoti memberikan kami (saya dan suami) dua buah buku renungan harian. Buku itu kemudian kami pakai entahlah siang atau malam - tergantung kesempatan waktu yang ada - untuk bersaat teduh berdua melalui skype. Buku ini dengan sangat menakjubkannya bisa menerjemahkan pikiran-pikiran yang sedang berkecamuk di benakku. Jadi, setelah suami memberikan renungan singkatnya, aku kemudian menambahinya dengan pengalaman yang kudapat pada hari itu. Sungguh menggagumkan juga bagaimana buku kecil itu mempengaruhi cara kami berdua melihat tantangan-tantangan kehidupan. Anyway, terima kasih yah Om Timoti. GBU

Mereka menyebutku anak tunggal

Mereka menyebutku anak tunggal; anak sasada kata orang Batak.   Sebutan tunggal yang bermakna satu   tidak serta merta menjadikan aku central dalam kehidupan orang tuaku. Justru aku harus rela berbagi banyak hal dengan mereka yang disebut orang tuaku sebagai saudara sedarah. Suatu kerelaan yang kupelajari dari kitab yang bernama paksaan karena aku dipaksa untuk rela oleh keadaanku sebagai anak tunggal. Aku menyebutnya penjajahan. Suatu kali diruang belajar di LBI UI 2 tahun yang lalu, seorang guru writing bermana Miss Memy membawa sebuah artikel tentang bagaimana beratnya beban ekonomi membuat banyak orang tua muda terpaksa memilih hanya bisa memiliki anak satu orang saja. Lantas Miss Memmy bilang,   “ Ini cukup menarik dan aku ingin tahu apa pendapatmu soal ini Vita.” Artikel itu diserahkan kepadaku dan harus kujadikan tulisan baru sebagai peer kelas writingku masa itu. Dan tulisan itu tidak pernah ada. Usai aku menerima artikel itu, aku menimangnya baik-baik. Aku te

Rundown Kegiatan

Rundown Kegiatan Nama Kegiatan : Nursery Building Activity  Dasar Kegiatan : Conservation International (CI) Indonesia memiliki hubungan sejarah dengan masyarakat petani kopi di Desa Sinaman 2 Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Para petani ini berpartisipasi dalam sertifikat C.A.F.E Practices dibawah PT. IndoCafCo – ECOM Group, dan mendukung konsep kopi konservasi yang dikembangkan oleh CI Indonesia. Sebagian petani telah mengikuti field school CI di Takengon (10 April – 16 Mei 2013). Tujuan Kegiatan : untuk membangun sebuah lokalisasi pembibitan benih kopi bagi masyarakat yang diperkirakan menyimpan ± 25.000 bibit kopi asli (varietas Catimor – long berry) yang digunakan oleh 325 petani kopi dari 13 kelompok di desa tersebut. Peserta Kegiatan : 45 peserta Starbuckss Origin Trip 2013                                    35 perwakilan dari berbagai elemen yakni :  Bupati Simalungun Dinas Perkebunan Kabupaten Simalungun Dinas Ke

Starbucks Origin Experience 2013

Lelah namun menyenangkan, mungkin itulah gambaran yang bisa mewakili suasana Starbuck Origin Experience 2013 kelompok  A pada Senin lalu (20/5).  Sekitar 45 manajer Starbuck asal negara China  datang ke desa Sinaman 2 Nagori Pamatang Sidamanik untuk terlibat langsung dengan aktifitas pembangunan lokasi pembibitan bersama sekitar 35 peserta lokal (kampus dan pemerintah daerah) dan 13 kelompok tani Namanis. Kegiatan kelompok A memang termasuk pekerjaan ekstra karena kelompok pertama ini berperan penting dalam pembuatan kerangka dasar lokasi pembibitan mulai dari menginstal pipa besi, memacang pipa besi ke lobangnya, memasang pipa air dan penyemprot air hingga mencampur humus dan sekam padi untuk dimasukkan ke poli bag. Aktifitas ini dilakukan dengan membagi kelompok Starbucks ke dalam 5 kelompok kecil yang masing-masing didampingi oleh petani local maupun dari universitas local (Universitas Sumatera Utara dan Universitas Simalungun). Kelima kelompok ini kemudian melakukan tugasny

Look, What God has done

Banyak yang sudah DIA lakukan dan bersyukur buat pertemuan dua hati; ikatan kasih dan tentu saja semua bentuk kesenangan yang mengukir senyum dan tawa di hati. Let’s celebrate what God has done!

Oh Happy Day

My tears fall down for remembering what God had done in a few months before my wedding. I am totally surprised how God created so many good things happened while I was thinking I am a loser. I worked hard to get a job after leaving UK and like many fresh graduate, I have no idea where to go except  back to media. But this is of course not a good decision. I don’t want back to radio, even thinking about it makes me feel bad. They didn’t have any respect to those ever worked hard there. It is ashamed. However, in the middle of April, I got a job from an international NGO and guess what, this NGO pays me higher than I ever never expect. And the job is totally awesome. I am thankful because realizing that God still works in miracle ways. Today, God surprise me double because my fiancé got a fabulous job that he enjoys most. Dear God, I think I must learn how to be just like you – funny, creative and full of kindness to make others happy.

Bilang ke diri sendiri

Ternyata aku masih trauma. Aku pikir udah enggak lagi hiksss..Tapi aku ambil sisi positif saja, setidaknya aku jadi bisa melihat sampai sejauh mana sih trauma itu bisa mengganggu hidupku lagi. Aku harus move on karena segala sesuatu mendatangkan kebaikan. Semangat Vita! Kalahkan rasa yang pernah membuatmu kayak orang bego dan seakan lumpuh nggak tahu ngapain. Kamu bisa sayang!!!!

Tuhan berbicara padaku hari ini

Ketika terbangun pagi ini aku mendapatkan sebuah message dari kekasihku "Pertolongan kita adalah nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi," Mazmur 12:48. Pesan ini entah mengapa memunculkan sebuah ayat firman yang lain dari kitab Kejadian yakni "Bumi belum berbentuk  dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya dan Roh Allah melayang-layang diatas permukaan air." Terus terang saja, ayat ini membuatku terhenyak karena membukakan sesuatu yang besar yang sedang kugumuli. Sejak pulang wisuda Januari lalu, aku sama sekali belum bekerja. Aku mendapat  wawancara kerja di Jakarta. Wawancara di Jakarta berdasarkan ukuranku berlangsung sangat sukses. Aku sudah bertemu 'ownernya' dan dia tampaknnya sangat menyukaiku. Dia malah menjadwalkan aku mulai mengajar 25 Maret ini. Oleh karena aku optimis diterima, kekasih memintaku kembali ke Medan untuk mempersiapkan pernikahan kami Juli ini. Aku pulang dan segera repot mencari detail-detail pernikahan kami mulai

Pernikahan temanku

Lagi hujan dan rumah sepi. Jadi yah main ke blog ini dulu. Udah lama juga nggak diisi. Seorang teman dekatku menikah tahun ini. Pernikahan pertama baginya dan yang ketiga bagi suaminya. Aha! Pada mengernyit ya hehehe... Aku cerita deh.. Teman-teman seantero Medan tidak percaya kalau temanku yang cantik dan nyaris sempurna itu mau menikah dengan duda cerai punya anak tiga. Apalagi duda yang ini udah punya dua mantan istri dan beberapa mantan istri dari pernikahan siri (itu sih yang kudengar). Karena tidak percaya, beramai-ramailah mereka bertanya kepadaku bagaimana mungkin itu terjadi. Sejujurnya, agak sebel juga ditanya soal itu karena itukan pertanyaan pribadi sekali. Sama seperti ditanya, "Kamu udah umur berapa Vita" Trus gitu dijawab terus terang, pertanyaan lanjutannya ialah "Kok belum nikah juga? Jangan kebanyakan pilih-pilih". Artinya, INI URUSAN AKU BUKAN KAMU! Namun karena yang ditanya adalah tentang teman baik yang sepertinya siap untuk direndahka

Bejo anakku

Bejo, anakku. Mengingatmu selalu saja membuatku bahagia. Hilang langsung lelah mempersiapkan hari besar yang akan tiba segera. Bejo, anakku. Aku sudah jatuh cinta padamu jauh sebelum aku merasakan kulitmu yang halus di dadaku. Aku mencoba mempersiapkan segalanya; segala yang kubisa dan semampu-mampunya. Aku berusaha memberi yang terbaik karena aku telah memperoleh yang terbaik ketika aku bertemu ayahmu.

My holong

Hari ini (tanggal 19 Jan waktu UK) tepat dua tahun kami menjadi sepasang kekasih. Kalau ditanya, apakah aku bahagia. Aku akan jawab kalau aku sangat bahagia. Perjalanan 2 tahun ini tidak mudah, ada banyak aral yang kami temui- seperti dua burung kecil kami tetap memilih untuk terbang bersama karena masing-masing kami tahu bumi dan langit ini terlalu luas untuk diarungi sendiri saja. Angin yang datang kadang membuat kami terpisah namun sebagaimana bumi berbentuk bundar, dua burung kecil itu tetap saja dalam radar yang sama untuk kemudian pada satu titik terbang berbarengan lagi. Aku banyak berubah semenjak mengenalnya. Kadang sungguh takjub melihat bahwa cinta membuatku menjadi lebih lembut dan mudah diarahkan. Bahwa diapun banyak berubah, itu tidak perlu dipertanyakan. Dia seperti spon yang menyerap cepat segala sesuatu yang berkaitan denganku. Entahkah itu bahasa kota tempat aku tinggal, suku yang melekat dalam darahku hingga hal terkecil dari apa yang kusuka dan kubenci. DIa tahu