Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2005

mimpi

sabtu pagi begini aku malah ada di kantor. piket lagi. kayaknya memang dah di sekdjul gitu deh kalo piket hari sabtu, soalnye minggu khan kepake untuk ibadah dll. kantor rame juga, meski yang ramein adalah para ob dan teknisi yang lagi bersih-bersih dan perbaikan RCS yang ngadat. jendela2 yang biasanya tertutup tirai, dibuka. selain mereka sih ada juga rekanku arif, yang katanya lagi bored dengan suasana kos dan sekarang asik baca2 koran. ntar jam 1 siang dia harus dah ngajak ceweknya belanja. soalnye ntar malam dia ntraktir kita bakar2 ikan merayakan hari wisudanya. asal jangan abis itu bakar prapanca hihihihi. hari ini aku mimpi buruk banget dan ini ada hubungannya dengan mimpi sebelumnya. dua hari lalu aku menghubungi bagian penggembalaan untuk tahu arti mimpi itu. tapi jawabannya kurang memuaskan. akhirnya mencari tahu lewat alkitab dan ternyata ada. aku kaget banget, langsung jatuh terduduk. Oh Tuhan, tolong aku. temanku - emil - selalu mengolokku soal mimpi2 yang kualami. hampir

bakar2 ikan

masih di kantor juga hihihihih. acara bakar2 ikannya dah mulai. lumayan juga yang datang. selain orang prapanca, ada tetangga depan kantor (namanya sapa yah), ada billy dan jajang. asik juga. aku mah enggan ikut bakar2. soalnye kalo ikut, laper yang kuderita makin terasa hihihihih. tadi ga sempat makan siang. cuma makan roti isi dua tangkup yang kuminta dibawa kak leli dari rumahnya. jadi dari tadi pagi hingga malam ini, aku di kantor mulu. ada aja yang kukerjakan (males pulang sih.kalo tugas mah dah kelar tadi sore) mulai bongkar2 loker, bongkar2 laci kompie, bongkar imel, bongkar fster, bongkar blogspot hingga bongkar2 gudang hihihihihihihi... hm, aku sebenarnya mo pulang habis makan, tapi ga mungkin lah. lha wong billy dan jajang yang kuundang nampak betah bakar2 ikan hihihiihi baunya dah kecium nih....yumiiiiiiiiiiiiiiii. I 'am coming!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

jam tangan kesayangan

aduh, jam tangan kesayanganku kacanya makin retak. baru tahu detik ini. walah kok bukan saja retak, tapi jarumnya gak lagi bergerak. walah! jam ini pemberian kelvin halim waktu ultah yang ke 24. alasennya biar aku ga telat lagi ngantor hihihihih. jam nya biasa aja. jam jengkol dengan gambar snoopy didalamnya dan bertali biru. "kok snoopy sih?"gitu protesku waktu itu. "mending winnei the pooh" "kamu kan snoopyku hihihihi?"balesnya ganjen. jam ini dah belasan kali ganti batrai dan sekali ganti tali. waktu talinya rusak dan benar2 ga bisa dipake lagi, aku bergerilya hampir 2 bulan lamanya hanya untuk mencari tali yang sama. susah men! mungkin karena sekarang harga jam murah banget, kagak ada yang jual tali jam doank. tapi akhirnya aku dapet juga di sebuah kios tukang jam di pasar. uih,senang banget. meski ibuku melotot ga senang karena aku tetap aja mempertahankan jam itu. "masa sih pake gaun, jamnya begitu. kamu khan dah besar." katanya ngedumel. &

prapanca banget

setiap wajah yang tertera, aku punya kisah dengannya. tidak selalu indah tapi aku berusaha menikmati ritmenya.

gimana yah

kalau kamu terima surat yang membuat hati kamu luka, suratnya kamu apaain sih? a. menangis tersedu-sedu ngerasa dunia dah runtuh b. ga pedulian. emang mo gimana lagi. ga mutu lagi zaman sekarang nangis ala dangduters gitu cuih deh! c. baca, renungkan, cari insiprasi untuk membalas lebih kejam... ini gua! aku??? entahlah. aku menerima surat itu minggu lalu hingga kini belum kubales

Baju Seragam Kantor

Medan mendung banget. rasanya pengen melanjutkan tidur dan mimpi yang terpenggal. tapi panggilan kantor yang kudu secepatnya datang untuk berfoto bersama memakai baju seragam baru membuatku harus rela mematikan walkman dan menutup buku yang kadang kubaca jika aku terjaga. sejujurnya, aku enggan memakai baju ini sejujurnya lagi, aku kesal memakai baju ini sejujurnya lagi lagi dan lagi, AKU GA SUKA DENGAN BAJU INI kenapa? apa setiap pertanyaan harus memiliki jawaban. apa setiap pendapat harus memiliki alasan. AKU GA SUKA TITIK. (aku ga suka yah ga suka. Emang Gua Pikirin) tapi kemeja hitam dengan lambang MNC, Trijaya Network dan 95,1 Prapanca FM kupake juga. Ibu menatapku geli. Dia tahu aku pasti tidak menyukai baju itu. "Kayak abang2 ya ni?" Terkadang aku memanggil ibuku dengan sebutan ni. entah singkatan apa. Entah kupungut dari mana sebutan itu. aku hanya suka memanggilnya ni. gitu saja. tanpa alasan yang jelas. "enggak kok. cantik kok samamu. Apalagi sekarang kau makin

aku panggil kamu kasih

kekasihku aku memanggilmu begitu entah kamu suka entah kamu menganggapnya lucu aku tidak peduli cintaku kau memanggilku begitu entah kamu hanya menggodaku entah itu dari lubuk hatimu aku tidak peduli aku menjadi istimewa karena ada kau dalam hidupku untuk kamu... aku sangat peduli

for u hun

If by Bread If a picture paints a thousand words, Then why can't I paint you? The words will never show the you I've come to know. If a face could launch a thousand ships, Then where am I to go? There's no one home but you, You're all that's left me too. And when my love for life is running dry, You come and pour yourself on me. If a man could be two places at one time, I'd be with you. Tomorrow and today, beside you all the way. If the world should stop revolving spinning slowly down to die, I'd spend the end with you. And when the world was through, Then one by one the stars would all go out, Then you and I would simply fly away

"Itu jejak KakiKU sayang"

berat banget aku menjalani bulan ini. energi positif yang kupunya tersedot abis tanpa bisa kucegah. aku ingin ini tapi aku juga ingin itu. aku ingin ini meski kutahu aku seharusnya tidak menginginkannya. GA ku bilang kalo blogspot ini terlalu muram. terlalu banyak kisah sedih di dalamnya. hey, warna juga ga satu. ga hanya pink tapi juga ada hitam. dan tampaknya warnaku bulan ini adalah abu2. yeah, beberapa persoalan telah kuselesaikan dengan baik. sangat baik malah. aku puas, aku bangga karenanya. aku menjadi dewasa karenanya. Thank God. tapi persoalan lain membuatku ingin menyerah. who' s beside me to hold me up when I down. Tuhan, Kau menghajarku begitu keras bulan ini. aku jatuh bangun karenanya. adakalanya Tuhan mengizinkan kita untuk berjuang sendiri. adakalanya TUhan mengizinkan suatu kondisi dimana tidak seorang pun yang dapat kita harapkan membantu kita keluar dari masalah yang menghadang. Ini yang sedang kurasakan. Suatu kali ketika seseorang sedang berjalan dengan Tuhan d

kelabu

aku ketemu papi tadi siang. dia masih seperti dulu. ada sih yang beda pada penampilannya, tapi yang membuatku begitu nyesak adalah cerita yang dikatakannya. begitu banyak yang ingin kukatakan pada papi, tapi yang keluar dari kerongkonganku malah tentang mesin faks, kompie dan isu mengenai surat keterangan kelulusan yang palsu milik Wagubsu. hingga kemudian, papi mulai berbicara topik itu. aku mengalihkan pandanganku sekilas ke luar resto fountain tempat kami lunch dan bilang dengan nada yang (diusahakan) santai bahwa aku ga tau tentang yang dia tanyakan. diapun bercerita dan aku hanya mendengarkan. dia bicara soal kepercayaan; tentang integritasnya yang kini dipertanyakan banyak orang. aku menatapnya dan sesekali mengaduk es krim yang mulai melumer di gelasku. aku merasakan kegelisahannya meski dia katakan kini dia lebih tenang. dia tidak lagi mempersoalkan apa yang sedang terjadi. diakhir pembicaraan aku hanya sanggup menanyakan kapan dia akan kembali. dia bilang dia ga tahu pasti. &q

aku takut bertemu dia sekarang

papi mengsmsku pagi ini. lima menit sebelum aku reportase soal unjuk rasa ribuan karyawan PTPN. dia bertanya keadaanku. lama juga aku berpikir akan mengatakan apa sebagai balasan smsnya. aku berpikir dan terus berpikir hingga tanpa dapat kuhentikan aku malah meneleponnya. "Hai pi, pa kabar" kataku dengan nada ceria (sumpe, sebenarnya aku hanya mo bilang, kenapa sih papi tinggalkan aku) "dimana kau sayang? Kerja yah" "Iyahlah pi. Nih lagi di gedung dewan. Papi dimana?" "di salon nih, creambath" Mendengar itu entah kenapa aku ingin "mencekiknya" . gimana mungkin dia bisa creambath sementara hari2 ku penuh dengan doa airmata untuknya. Alih2 mengeluarkan emosiku aku malah sok ceria bilang"idih, salon nih yeh. emang uban mulai nakal lagi yak" dan papi tertawa lepas. begitulah sepenggal omonganku dengan papi. kami akan ketemuan besok di Es teler (aku yang nentukan tempatnya karena papi protes bahwa kali ini aku yang harus traktir di

bagimu nasrani adalah saudara

hari ini aku membeli sebuah jepit rambut bergambar love tiga buah berwarna pink. aku membelinya di toko sembilan wali. "Kau yakin mau masuk? ntar kau masuk islam " kata Kak Corry "Biar aja kak. kan bagus dia masuk islam,"tambah Kak Leli sementara aku cuma tersenyum saja mendengar obrolan itu. akhirnya aku masuk membeli hand set. hm, aku melirik ke deretan majalah yang dipajang tapi ga kutemukan sabili. aku melirik ke bagian buku dan aku melihat sebuah buku berwarna kuning emas bertuliskan sejarah nabi muhammad. aku melirik ke bagian kantin, semuanya para pria yang berjanggut dengan kopiah dan baju yang nyaris menyentuh mata kaki. lantas aku teringat dengan edisi tempo soal penutupan sejumlah gereja oleh BAP - sebuah kelompok yang memakai SKB 2 mentri untuk mendukung aksi anarkisnya. aku teringat dengan perkataan salah satu pimpinannya, "kami akan membabat semuanya (gereja2)" wajah2 yang kutemui selama ini dalam hidupku adalah wajah2 islami yang teduh. bahk

kau tipe lelaki yang mana

bahasa cinta dan bahasa rayuan adalah sama. seorang lelaki akan mengatakan aku cinta padamu kepada seorang gadis ketika dia sebenarnya hanya menginginkan tubuhnya. dan seorang lelaki yang benar2 berniat menjadikan seorang gadis menjadi istrinya juga akan mengatakan hal yang sama. tidak ada perbedaan. semuanya berpulang kepada niat bukan perkataan. so, beware girls!!! kini katakan kepadaku... kau tipe lelaki yang mana???

namaku tegar

pernahkah kau berpikir soal bunuh diri? aku memikirkannya pagi ini - dalam perjalananku ke kantor. aku bahkan berhitung berapa orang yang bakal menangis dengan kepergianku dan berapa orang yang merasa tidak kehilangan atau bahkan tertawa dengan kepergianku. aku pernah memaksa Yosri, Lita, Junaida (para sahabat) agar menangis jika aku mati. tapi mereka hanya menanggapiku tertawa. kecuali Yosri yang akhirnya dengan sungguh2 bilang bahwa dia akan menangis jika memang itu yang paling kuinginkan. aku bahkan pernah bilang pada Yosri bahwa jika aku mati semua buku dan kaset2ku akan kuwariskan padanya. sementara Junaida setengah memaksa minta agar aku mewariskan kamera digitalku untuknya. kalo lita, aku lupa dia minta apa. aku memikirkannya hari ini karena aku mengalaminya lagi. suatu keadaan yang semakin lama semakin di luar kendaliku. akhirnya aku mengerti kenapa banyak orang memutuskan mengambil jalan pintas mengakhiri masalahnya dengan bunuh diri. hari ini, sumpah serapah para pengguna jal

Denganmu aku bisa

pagi ini ketika aku menghadapmu, aku gelisah sekali. aku tidak kuasa memandang kewajahmu meski aku tahu kau menginginkannya. aku menelungkupkan wajahku dalam2 ke bantal warna kotak2 yang kupunya dan bilang kalo aku mengasihimu. tapi detik kesekian ketika aku selesai mengatakannya aku merasa aku ga pantas mengucapkannya karena aku tidak setegar yang kau kira. "tidak apa-apa sayang. Ceritalah yang kau rasakan." gitu katamu dengan lembut. seketika itu juga aku menangis tertahan. kau memelukku kuat. saat itulah aku menyadari tidak apa-apa menjadi lemah dihadapanmu. aku ingin beristrahat, bersandar pada dadamu dan diam menikmati detak jantungmu. tidak usah berbicara.biarkan saja waktu berlalu tanpa kata. aku ingin kau memelukku kuat, membagikan aliran kehangatan yang kau punya dalam kehidupanmu yang sempurna. aku ingin menyatu dalam dirimu. Denganmu aku menjadi kuat kembali Mu - Dia yang kukasihi - Jesus

ketika bapak terpaksa pake kaos kaki fido didoku :)

kalo dah hari minggu datang, pasti deh keadaan rumah jauh lebih kacau. ibu yang tereak2 membangunin dan nanya apa aku dan bapak ibadah (soalnya kadang karna tugas kantor aku ga bisa ibadah), trus diikuti panik bapak mencari sepatunya (yang emang cuma atu2nya), mencari singlet, CD, pakaian plus kaos kaki. nah, minggu ini ibuku berangkat ibadah yang jam 9 an. bapak dan aku yang jam 10. teman bapak-amangboru silalahi dah berseru2 di depan nyuruh bapak bersegera untuk ke gereja. bapak mulai panik karena setelah berhasil menemukan pakaian yang pas untuk dikenakan (bapak suka banget pake baju yang itu2 aja, meski banyak yang lain. heran d), dia ga juga menemukan kaos kakinya. ketika itu aku sendiri lagi heboh2nya bersiap untuk berangkat ibadah. melihat bapak yang panik plus temannya yang dah nunggu, aku pun ikut bergerilya mencari kaos kakinya tapi ga juga nemu. alhasil bapak memakai kaos kakiku (bergambar fido dido berwarna pink dan kuning). awalnya bapak nolak keras waktu kusodorin itu, ta

Nelangsa

hm, hari ketiga piket...kantor sepi banget. hujan sedang mengguyur medan, tapi ga sederas yang kuharapkan. seharusnya aku dah pulang tapi urung karena hujan yang datang mendadak. "met lebaran yah" sms Mas Rama dari Dps - Bali "Selamat idul fitri 1426 H" sms Pak Budiman dari Teluk Dalam - Nias "Kami pasti kirim parcel lebarannya. Thanks ya Nov" ujar ibu Mardiah via telpon hmm... hmm... hmm... Suddenly aku menyadari siapa aku sesungguhnya...

ibuku baik d

ibuku mulai berkurang ngomelnya sejak aku beli rak buku. soalnya sebelum punya, pasti banyak buku yang bertebaran di ranjang. bukan hanya buku tapi juga kertas2 berisi puisi yang kuprint dari internet atau hasil guntingan dari koran. yang paling ibu sebel mungkin alkitab yang kadang kececer juga di lantai dengan posisi terbuka dan disebelahnya ada ODB. tapi kini aku dah punya rak buku. warna biru -kesukaaan. aku meletakkannya tepat di kiri kepala ranjangku yang berwarna coklat. setelah buku kujejal disana, rak itu ga mampu juga menampung buku, majalah, komik wayang, kaset2 dan VCD2. untung aku belum mencopot rak buku gantung yang selama ini setia menemani. tapi tadi pagi, aku meninggalkan kamar berantakan juga. pasalnya, waktu aku ga bisa tidur dan berinisiatif membaca, aku terlalu males memilih judul buku yang mau dibaca dan memboyong semua buku yang belum dibaca ke atas ranjang. alhasil ibuku berteriak kesal, "cepat kau pulang dan bagusi ini (kamar)" aku memeluk dan mengecu