Skip to main content

ibuku baik d

ibuku mulai berkurang ngomelnya sejak aku beli rak buku. soalnya sebelum punya, pasti banyak buku yang bertebaran di ranjang. bukan hanya buku tapi juga kertas2 berisi puisi yang kuprint dari internet atau hasil guntingan dari koran. yang paling ibu sebel mungkin alkitab yang kadang kececer juga di lantai dengan posisi terbuka dan disebelahnya ada ODB.

tapi kini aku dah punya rak buku. warna biru -kesukaaan. aku meletakkannya tepat di kiri kepala ranjangku yang berwarna coklat. setelah buku kujejal disana, rak itu ga mampu juga menampung buku, majalah, komik wayang, kaset2 dan VCD2. untung aku belum mencopot rak buku gantung yang selama ini setia menemani.

tapi tadi pagi, aku meninggalkan kamar berantakan juga. pasalnya, waktu aku ga bisa tidur dan berinisiatif membaca, aku terlalu males memilih judul buku yang mau dibaca dan memboyong semua buku yang belum dibaca ke atas ranjang. alhasil ibuku berteriak kesal, "cepat kau pulang dan bagusi ini (kamar)"

aku memeluk dan mengecup pipi ibuku dan bilang, dengan nada merayu "tapi bu..............."

"Ya sudah, ntar aku yang benarin. memanglah kau ini, " ibu tersenyum jutek dan bergegas ke dapur. That's my mom.

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

arti cincin di jari manis

Hari ini seorang teman dari Jepang bertanya padaku apakah aku telah menikah. Aku balik bertanya kenapa dia berpikir demikian dan jawabannya karena aku memakai cincin di jari manis kiri. Aha! Pertanyaan ini pernah juga terlontar di hari terakhir aku di Jerusalem saat menghadiri konvokasi doa internasional. Seorang volunteer dari negara South Afrika menanyakan hal yang sama. Dan wanita ini menanyakan hal itu karena ternyata seorang pria bertanya kepadanya apakah aku telah menikah. Waktu itu aku belum bisa menangkap hubungan antara memakai cincin yang telah puluhan tahun menghiasi jariku dengan apakah aku telah menikah atau belum. Wanita itu bilang hampir di seluruh negara terutama negara barat, orang yang memakai cincin di jari manis kiri adalah orang yang telah menikah. Waktu itu pula wanita itu memandang kasihan padaku. Oh Tuhan benci sekali aku pandangan itu . Dari pandangannya aku mengartikan kalau aku telah melewati kesempatan untuk bertemu dengan para pria yang luar biasa di acar...