Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2011

Jendela kamar

Seharian ini aku belajar tips menghadapi IELTS karena memang bulan Juni akhir ini aku akan tes final akhir untuk kursus Pre Master di Univ. of Sussex UK. Aku berharap bisa mendapat nilai setidaknya 6 untuk semua band nya. Amin. Agak lelah juga sih belajar sendiri apalagi saat perasaaan tertekan dan masih belum pulih dari sakit batuk, flu dan demam ini. Tadi sempat tidur sebentar terus maen ke facebook dan sekarang nulis blog sambil dengarin Sidney Mohede. Oh ya ada cerita lucu nih. Jumat lalu aku mutarin Sidney dimac book sambil ngabisin lunch. Nah seorang bule Chili bertanya itu lagu Indonesiakah ? Aku katakan iyah. Dia terlihat menikmati lagunya terus mungkin karena penasaran dia datang ke mejaku dan ingin melihat langsung aksi Sidney Mohede dan benaran dia menikmatinya. Katanya bagus. Padahal dia kagak tahu Sidney itu lagi nyanyiin lagu rohani "Tiada SepertiMU," dan puji Tuhan, sejak itu kami jadi teman hehe :) Rencananya hari ini aku mau selesaikan menyimak semua tips IE

Aku katakan kamu sayang

Selamat hari minggu sayang... Aku ingin sekali menyapa seseorang dengan sebutan ini. Aku ingin tahu kabarnya, isi hatinya dan menggemgam tangannya untuk berjalan dengan penuh kasih mesra. Aku selalu berharap di luar sana ada seseorang yang juga ingin melakukan hal yang sama buatku. Semoga aku bertemu dengannya dalam keadaan yang tepat. Aku punya impian tentang pasangan yang ingin kunikahi. Aku hanya ingin menikah dengan pria sederhana yang membuatku selalu merasa dicintai. Pria yang bersedia melepaskan impiannya untuk menggemgam tanganku dan tidak malu memelukku saat aku membutuhkannya. Pria yang ketika berbicara, matanya berbinar penuh kasih, memancarkan gelombang yang sarat dengan rindu dan cinta. Pria yang berhasil membuat 2+2 tidak hanya 4 tapi 11, dan 88. Aku mengerti apa itu cinta karena aku juga pernah jatuh cinta. Aku katakan cintaku, kucurahkan perasaanku dan aku ingin merawatnya dengan segala kemampuan dan segenap cinta yang kumiliki. Namun pria ini memandang cintaku murah,

Mak, aku sakit

Hampir jam 2 malam waktu Inggris hari ini. Bapak dan mama pasti sudah bangun. Aku membayangkan mamaku sedang masak nasi goreng untuk bapak plus ikan asin dan secangkir teh. Sedangkan bapak lagi nonton kartun di televisi dengan kaki menjulur didepannya dari arah kursi panjang rotan-kursi kerajaan bapak. Aku kangen pada bapak dan mama hari ini. Kangen sekali, sampai-sampai aku bisa merasakan uap ikan asin yang menyeruak masuk ke kamar tidur kalau mama lagi sibuk-sibuk masak di dapur. Ikan asin memang menjadi ciri mama yang tidak akan pernah kulupakan. Saat ini demamku memang menurun tapi batuk menyerang hebat. Begitu hebatnya sampai tubuh ini terguncang-guncang. Biasanya mama akan datang ke kamar sambil mengomel tentunya tapi ditangannya telah ada obat batuk vick 44 dan secangkir air panas dan kalau masih diperlukan dia akan mengambil kaus kaki panjang milik bapak, memakaikannya, mengambil sapu tangan kuning gede miliknya yang sudah sangat tua dan melilitnya ke leherku dan tentunya masi

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Tahap 4 Ford Foundation

Aku lagi demam dan flu berat saat menuliskan ini, tapi aku memang berutang 3 tulisan. Jadi ini masih dalam upaya pelunasan hahaha... Aku suka kau membaca blog ini karena aku berharap bisa menjadi buku yang terbuka bagi orang lain. Yah setidaknya kau bisa mengambil suatu faedah.Halah! Tua kali hihihi.. Aku secara menakjubkan masuk ke tahapan paling beasiswa paling bergengsi dan yang paling tajir diantara beasiswa lainnya yang ada didunia ini. DAN INI BENAR! Usai aku tahu kalau aku lulus tes bahasa Inggris (bagiku sesi wawancara adalah sesi yang mudah karena aku telah sangat terbiasa melakukannya. Aku kan jurnalis radio hehe) aku dengan sok pedenya yakin pula akan lulus tahap wawancara. Jadi aku putuskan untuk bicara dengan bapak soal kemungkinan aku sekolah lagi. Waktu itu bapak marah besar. Dia menolak memberi restu bagiku. Kata-kata bapak sangat kasar dan sangat tidak patut untuk dikatakan. Aku kemudian tidur dalam keadaan begitu kacau. Besoknya aku menemui kak Deti dan seperti biasa

Tahap 3 Ford Foundation

Maafkan aku karena tidak teratur memposting..Ini dia terusan ceritanya Aku kemudian menerima amplop putih dari Ford Foundation yang mengatakan aku lulus tahapan berikutnya yakni tahapan tes TOEFL. Aku langsung lemas. Oh tidak, pikirku. Aku sama sekali buruk dalam perkara itu. Inilah yang kemudian kulakukan. Sebagai jurnalis dan juga memiliki aktifitas di gereja, aku memang harus pandai-pandai membagi waktu untuk persiapan TOEFL. Jadi, aku membeli buku TOEFL Cliff (yang warna kuning itu), mempelajarinya dan setiap sore usai bekerja jam 5 sore, aku latihan menjawab soal-soal yang ada di Cliff plus soal-soal yang aku dapat dari searching di internet (keyword: soal-soal TOEFL). Puji Tuhan pada masa itu ada kak deti yang bantuin untuk menjelaskan grammar. Namun kuakui itu memang bukan soal yang mudah antara bagi waktu untuk belajar. Jadi ketika tiba harinya untuk tes itu, aku sama sekali tidak yakin aku bisa melakukannya dengan baik karena memang sebelumnya aku tidak pernah ikut persiapan u

Tahap 1 dan 2 Ford Foundation

Amplop yang kuterima malam itu berwarna coklat. Aku membukanya sangat hati-hati sembari terus mengucap sykur kepada DIA pemilik kehidupanku atas kesempatan ini. Dalam amplop coklat itu aku menerima dua formulir tebal sekira 11 halaman dalam versi Indonesia dan Inggris. Bingung ? Ya iyahlah..Aku tidak terbiasa mengisi formulir resmi apalagi harus pakai bahasa Inggris. jadi kuputuskan untuk meminta bantuan Kak Deti Indarsari. Aku masih ingat betul kami berdua sama-sama melongo nggak tahu apa yang harus diisi di dua formulir itu. Pertanyaannya bagiku rumit seperti bidang studi apa yang kuinginkan (dipilih dari puluhan bidang studi yang telah ditentukan mereka), di kampus mana, termasuk bidang penelitian apa yang ingin kugeluti kemudian. Aha! Ini dia yang paling rumit karena aku bukan manusia teoritis tapi praktis. Maka dengan atas berkat rahmat Allah yang pengasih dan penyayanga (Halah! lebay), kami berdua mengisi semampunya. Cilakanya (atau sekarang beruntungnya hahaha), formulir itu seb

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

my life goes

Aku berada di kamarku saat ini; di sebuah kamar yang sangat nyaman di kota tua Lewes, East Sussex England. Aku telah menempati kamar ini sejak tanggal 26 April lalu. Aku berutang banyak pada kamu karena telah sangat lama berhenti menulis tentang hidupku dan apa yang ada dibenakku. Tadi pagi dalam perjalanan pulang dari gereja, aku memutuskan untuk kembali menulis sehari satu tulisan. Ini penting agar hidupku menjadi buku yang terbuka bagi orang lain. Jika kamu mengizinkan aku akan mulai menceritakan kenapa aku sekarang ada di Inggris; dikampung halamannya Pangeran William. Inilah ceritaku : Ikuti dalam blog berikutnya