Skip to main content

belajar hidup dalam iman

Aku menuliskan ini di taman samping rumah. Pintu dapur sebagai satu-satunya pintu menuju kamarku tertutup. Aku masih merasa tertekan karena itu sepanjang jalan menuruni bukit aku terus saja mengatakan dengan mulutku agar aku punya iman untuk kuat menjalani hari-hariku di Inggris.

Hm..apa itu iman ?

Ibrani mengatakan,iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (11: 1).

Wahai alangkah malunya aku, tadi di jalan aku mengucapkan iman adalah dasar dari apa yang kita harapkan dan bukti dari segala yang dijanjikan. Wahai otakku, telah lama kau tak makan makanan rohani yang pantas huh ?!

Aku suka sekali baca Ibrani ini karena dia berbicara tentang hal-hal mustahil yang terjadi pada diri manusia yang fana. Aku pikir kalau Tuhan bisa bekerja melalui mereka, Tuhan bisa bekerja dengan cara yang sama dalam hidupku.

Aku bertanya tanya dalam hati rasa tertekan yang kualami ini hanyalah bentuk lain dari kurangnya iman. Aku tertekan karena aku memandang kenyataan yang aku hadapi. Aku tertekan karena yang sedang terjadi bukanlah situasi yang kuharapkan. Aku tertekan karena aku mengizinkan diriku tinggal dalam kenyataan di dunia. Padahal seharusnya sebagai pengikut Kristus aku harus sadar yang terjadi saat ini adalah pertempuran di alam roh. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan apa yang kau ikat di bumi akan terikat di surga, dan apa yang kau lepaskan di surga akan terlepas di bumi. Artinya semua dimulai dari yang tidak tampak lalu menjadi tampak.

Jadi aku seharusnya tidak membiarkan diriku tertekan dengan apa yang ada didepanku.
Benar yang didepanku tidak menyenangkan tapi seharusnya aku mengerti sesuatu yang menyenangkan sedang datang.
Benar yang didepanku sedang tidak sesuai dengan yang kuharapkan tapi yang akan datang jauh lebih baik.
Benar sepertinya situasi semakin sulit dan tak bisa diprediksi secara manusia dan itu menimbulkan kekuatiran tapi Tuhan sedang bekerja untuk dengan rancanganNya yang terbaik. "RancanganKU adalah damai sejahtra; rancangan penuh gilang gemilang .." Itu yang alkitab katakan.


Jadi mengapa harus tertekan dengan situasi yang ada ? Aih bodohnya...

Tidak segala sesuatu yang nampak itu benar adanya. Hari ini aku belajar untuk sekali lagi berjalan dalam alam roh. Pelajaran lama yang hampir terlupakan.

Comments

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den