Skip to main content

Mom..I love U

Akh kangen lagi sama mama. Kangen sekali dimarahinya. Aneh memang menyadari betapa suaranya yang melengking itu bisa membuatku kangen. Tapi aku benaran kangen.

Kemarin Tasya, teman FE Cohort 9 mengejarku dan memaksaku minum air putih yang tersisa (dia ingin mencuci gelas itu). Aku menolaknya tentu saja. Tapi dia bersikeras memaksa. Bahkan gelas itu disosorkanya langsung ke bibirku tanpa bisa ditolak lagi.

Aku jadi teringat mama. Setua ini , mama masih saja memperlakukanku kayak anak kecil. Setiap pagi dipaksa sarapan plus minum susu atau teh manis. TIdak ada alasan untuk tidak sarapan. Bahkan jika aku bilang ga sempat, dia langsung datang dengan nasi sepiring penuh dan menyuapiku. Begitu juga kalau aku pura-pura lupa meminum susu buatannya - kalaupun aku sudah ada di depan rumah siap pergi dengan sepeda motorku, mama akan datang mengejar dengan segelas susu ditangannya. Serius aku malu dilihatin tetangga apalagi dilihatin ama anak-anak tetangga. Tapi seperti biasa mama selalu saja menang.

Mama juga punya kebiasaan khusus merayakan ultahku. Biasanya sehari sebelum ulang tahunku, sudah ada ayam yang diikat di kamar mandi. Nah ayam ini esoknya akan dimasak gulai.

Ritualnya selalu saja sama. Di hari ultahku, mama akan datang ke kamarku (sambil menyeret bapak yang tentu saja masih mengantuk) terus membangunkanku, menciumku dan mengucapkan berkatnya, "Semoga kau berhasil yah nang dan jangan makin bandal lagi ," Trus mama akan menyikut bapak dan bapakku yang super duper cuek itu memelukku dan bilang,"Kau dengar itu cakap mamakmu,"

Reaksiku, "Hm..yah..." dan meneruskan tidur yang terganggu hihihi...

Tahun ini menjadi tahun pertama dalam sejarah hidupku tak ada ritual itu.Benar bapak dan mama membangunkanku dan mengucapkan selamat ulang tahun via hape, tapi hanya itu. Tidak ada peluk, cium apalagi ayam gulai. Menyedihkan.

Sejujurnya, aku sedikit marah dengan diriku sendiri karena kurang menghargai ritual ulang tahun buatan mama. Namun setelah merenung, aku justru memilih bersyukur karena jika Tuhan berkenan - saat aku kembali ke Medan nanti- ketika mama datang menyeret bapakku untuk mengucapkan selamat ulang tahun- aku telah siap-siap untuk dipeluk dan dicium.

Mama, aku sayang sekali padamu. Kau memang cerewet tapi hanya kau satu-satunya yang tetap tabah menghadapi segala kenakalanku dan pernak-pernik hidupku.

I love u mom...Terima kasih karena telah berani memilih melahirkan dan mencintai aku yang sangat kompleks ini.

note : nang : artinya anak perempuan kesayangan (bahasa batak Toba)

bandal : nakal

cakap: omongan, bicara

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...