Skip to main content

Pernikahan Wismi

Seharusnya aku ke kantor kompas hari ini ambil undangan pernikahan wismi, tapi males banget. Meski jarak kanntor kita paling hanya sepeminuman teh hihihi(teh yang nggak terlalu panaslah), tapi benaran males.

Sebenarnya malesnya lebih kepada ngadapin pertanyaan, "Kapan elo Nov?"

Cuape banget jawab yang begitu.

Tadi pagi sih waktu saat teduh dah minta ke Bapa biar kuat ngadapin pertanyaan menyebalkan itu. Mending kalo pertanyaannya disertai doa, tapi yang seringan kan, "makanya jangan banyak milih.."

ih hidupkan emang harus milih. apalagi yang mo nikah ini Novita, pewaris tunggal kekayaan bapak dan mama huahahahahah...

yah begitulah hidup. sebagai sabahat, apakah aku punya hak untuk menolak permintaan tolong Wismi? Tentu saja aku punya; jika aku nggak punya otak. Aku nggak mungkin menolak dia. Sejak awal sudah janji mau direpotin ngurusin pernikahannnya meski pernikahannya dadakan,"Wis, kau gila yah..mo nikah awal November. Tinggal sebulan lagi waktu kita untuk mempersiapkannya, "gitu reaksiku saat tau rencana anak bantul itu. "Apa mungkin terkejar? kau belon luluran, facial, gurah vagina dan jerawatmu itu ???"

Si Wismi ngakak setengah mati. Padahal aku serius, "Wis, kebayamu dah ada? Sanggul? Sepatu? Aduh ko ini gimana sih???"
Masih juga si Wismi tertawa, "Yah nggak perlu repot begitulah non,"

dan pernikahan itu pun jadi tanggal 7 november ini. Tuhan emang ajaib.

Aku bahagia buat Wismi.

"Kita telah memilih untuk jalan ini. Kita tidak bisa pulang"

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...