Skip to main content

jalan raya di medan

Dah lama banget pengen nulis ini. Itu lho soal lalu lintas di Medan. Kok pada ugal-ugalan gitu yah. Tiga kali tabrakan terjadi malah ketika speedku lagi normal alias ditabrak gitu.yang paling keselnya semua yang nabrak lari. Yang paling terakhir jumat pekan lalu waktu pagi hari mo belok ke kantor eh aku diserobot dari belakang.padahal jelas2 aku kasih tanda pake lampu. Uih sakitnya hingga kini terasa.untung gitu nyampe kantor temanku langsung mijet meski untuk itu aku kudu meraung-raung keras karena sakit banget. Kini sih tinggal dikit aja sakitnya.

Nah, yang kupersoalkan itu adalah cara pengguna jalan yang seenak dewe. Aku sih bukan orang yang taat banget berlalu lintas. Yah, kadang kala suka juga nyerebot jalur yang lain. Tapi one day ketika bicara ama AYAH, DIA menegorku – mengatakan caraku berkendaraan juga mencerminkan hubunganku dengan DIA. Awalnya ga ngerti juga sampai kemudian aku meneduhkan hatiku dan membiarkan AYAH membawaku kepada pengertian yang sesungguhnya. jalan raya merupakan tempat penunjukan karakter yang sempurna karena disanalah kesabaran ( menghadapi tingkah pengguna jalan yang lain), penundukan diri (terhadap aturan yang telah ditetapkan), kerendahan hati (untuk mendahulukan kepentingan orang lain) termasuk ketelatenan (memilih jalur yang layak untuk dilintasi) teruji sempurna.dan itu terjadi justru semakin sempurna karena kita melakukannya ditengah2 orang yang tidak mengenal kita. Yang tidak akan memuji kita hanya karena hal yang dinilai sepele begitu.

Nah, sejak itu aku berusaha banget untuk menghormati hak2 orang lain di jalan raya. Tidak memotong sembarangan, memberikan sinyal ketika mau berbelok atau bahkan lurus, berhenti ketika merah dan jalan ketika lampu hijau.

Gilanye, sering banget ketika aku melakukannya eh yang ada aku diklakson keras banget dari belakang hanya karena aku berhenti tepat ketika lampu merah. Nah ketika lampu hijau aku terpaksa berhenti sebentar karena dari jalur yang lain masih ada juga pengemudi yang nekat menerebos lampu merah.aku sampe meringis miris ga tahu harus gimana.

Tapi aku memilih bertahan. Bagiku penting untuk mengindahkan AYAH. Perkara ini sepele banget yah tapi benar kok ketika aku belajar seperti yang dikatakan AYAH itu membuatku lebih mudah melakukannya di tengah2 orang yang telah kukenal.

Dan satu lagi, kenapa sih suka menerobos lampu merah untuk menghemat sekian detik tapi imbalannya bisa nyawa yang melayang. Khan lebih mending menaati apa yang telah digariskan. Jika alasanya mau buru2 ngantor yah bangunlah lebih awal. Jangan karena kita nyawa orang lain ikut juga melayang.

Uih, tua banget deh aku malam ini. tapi aku benar2 harus menuliskan ini.

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...