Skip to main content

"kok bapak ngalah sih?"

Hari ini bapak mengalah padaku. INI TIDAK PERNAH TERJADI. Reaksi pertama yang kurasakan adalah malu.jika saja bapak tetap keras kepala dan memaksakan kehendaknya padaku – seperti yang biasa dia lakukan pasti aku makin merasa benar dengan yang kukemukakan. Tapi hari ini bapak mengalah dan tanpa perlawanan mengiyakan perkataanku. “Apa dia mau mati yah?” itu reaksi kedua yang kurasakan menyadari keanehan yang terjadi hari ini.

Aku bergegas mandi dan membiarkan bapak memboncengku.disepanjang perjalanan aku terus bertanya kenapa bapak mengalah. Meski lebih baik jika aku menanyakannya langsung tapi aku memilih untuk tidak melakukannya. Aku enggak pernah melakukan percakapan yang panjang lebih dari 3 kalimat dengannya. Kenapa? Aku males bilang. Kau tanya sajalah bapakku.

Tadi siang aku melihat sebuah kemeja putih yang bagus jika dikenakan bapakku. Hey, bapakku itu tampan lho. Beberapa mantan kekasih bapakku pernah bilang hal itu. Itu sesuatu yang ga perlu diperdebatkan karena toh ada buktinya yakni aku hihihihihi.

Balik ke soal kemeja. Kemeja itu ga jadi kubeli.kenapa? well, hmmm………….sejujurnya aku ga tahu kenapa aku ga jadi membelinya. Padahal baju itu sudah setengah perjalanan menuju kasir. Mungkin….mungkin saja karena aku ingin mengajak bapakku belanja berdua ke mall dan membiarkannya memilih kemeja yang dia suka.


Aku juga melupakan hari ultah bapak semalam. Sebenarnya aku inget. Inget banget malah. Inget kalo aku harus beli kado seperti yang biasa kulakukan tiap tahun. Bahkan ketika aku masih sekolah dan belum punya pengasilan sendiri. Tapi justru di hari h – nya aku lupa. Benar2 lupa. Aku inget justru ketika aku sudah menaruh helm di kepalaku, ibu berteriak dari arah dapur memintaku mengucapkan selamat ulang tahun kepada bapak.

Jadi aku datangi bapak (aku menyesal dengan kelakuanku itu. Masa aku lupa sih) dan bertanya dia pengen hadiah apa. Tapi bapak hanya diam dan menggeleng tanpa bersuara.


Kenapa aku lupa? Otakku bilang karena aku sudah pada titik klimaks bosan memberi terus padahal ketika aku yang ultah, jangankan memberikan kado, memberikan selamat ultah aja ga pernah. Tapi kupikir bukan karena itu. Toh, aku dah terbiasa kok dengan sikap cuek bapak. Pasti ada alasan lain.

Hingga aku menuliskan ini, sumpe aku ga tahu jawabnya.

Hm, aku anak yang jahat yah………………….plis…plis…God, actually I love my dad

Comments

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den