Skip to main content

Seni kompromi 1

Pacaran itu adalah seni mengkomprikan sesuatu dengan kepala dingin dan bercermin bahwa kita dan pasangan kita adalah dua manusia biasa dan bukan malaikat surga. Sialnya ini nggak mudah. Mungkin perlu dua cangkir kopi kental dan sebungkus custrud cream rasa orange.

Aku memang sudah lama ingin dipanggil adek oleh pasanganku. Panggilan yang membuatku merasa disayang dan dilindungi. Kalau pasanganku lebih tua dariku sih nggak masalah, nah kalau lebih muda hahahaha..Aku bukan tidak berusaha menekan keinginan itu, sialnya makin ditahan makin pengen.

"Yah minta aja dia memanggilmu adek, ndak ada yang salah kan ?" kata temanku XXX yang memanggil pacarnya dengan sebutan adek.

Geleng-geleng kepala, ngaruk-ngaruk aspal ( hahaha lebay), ndak juga kutemukan cara mengatakannya. Sungkan dan juga marah menjadi satu. La wong siapa yang salah dan siapa yang suruh pacaran ama yang lebih muda? Ndak ada kan. Itukan pilihan sendiri. Nyesal ? Yah enggaklah! La wong aku bahagia (sangat bahagia malah) jadi kekasihnya. Trus ? Iyah aku tahu, tapi kan tetap saja aku pengen dipanggil adek!!!!

Kenapa ?
Lho kenapa tidak ? Aku udah bilang panggilan itu membuatku nyaman, disayang dan merasa dilindungi.
Trus kenapa nggak minta saja ?
MInta gimana ? Aku malu tau!!!

Tapi begitulah, aku memintanya juga dan jawabnya adalah, "Ndak bisa dan ndak wajar" Begitu dengar responnya, mentalku langsung drop (kalau dikonstruksi ke cuaca jadi seperti summer drop langsung winter) DINGIN DAN MEMBEKU.

Rasanya udara seakan tiba-tiba menghilang, nafas jadi sesak dan yang kemudian muncul adalah marah. Aku uda bilang kan nggak usah minta dan mikir yang macam-macam. Udah bagus dipanggil yayang, kok sekarang minta yang aneh minta dipanggil adek, yang benar aja. Itu yang hatiku katakan selanjutnya.

Aku langsung signed out dari skype dan nangis. Beuh! taunya cuman nangis doang!

Tapi yah namanya kekasih, tau juga dia akhirnya kalau aku benar-benar pengen. Jadi pagi ini (masih bangun dengan perasaan kacau) aku nyalakan mac, trus ke Yahoo dan eh ada email "Selamat Pagi Adek"

Jantung berhenti, nafas tertahan Oh Tuhan...aku bahagia..Sumpe

Sampai kemudian aku menyadari, apakah dia menginginkan hal yang sama ?


Akh, entahlah! Aku belum punya kesimpulan. Kalau aku sudah punya kesimpulan aku akan beritahukan. Namun hingga siang ini, aku berpikir yang dilakukannya adalah seni kompromi. Cuman pertanyaan sederhanaku, mengapa setelah dia memanggilku adek karena aku meminta dan dia melakukan kompromi untuk mengabulkan permintaan; aku juga tidak merasa lengkap.

Mungkin aku juga harus mulai mengkompromikan hatiku dengan kompromi yang dia sodorkan lebih dahulu (bah, ribet bahasanya)


Aku sayang kamu abang


Comments

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den