Skip to main content

Prasangka yang salah

Oh o..malu sekali diri ini menyadari kalau telah salah memberi penilaian. Rasanya tak sanggup mengangkat muka memandang Tuhan. Oh, emang aku ini masih saja suka jalan dengan prasangka sendiri. Maafin aku ayah...

Memang menutup mulut jauh lebih baik daripada banyak bicara, apalagi kalau bicara main sambar saja. Aku lumayan bersyukur nggak main Facebook lagi karena sekarang perkataanku lebih terkontrol. Aku kini lebih banyak mikir dulu baru bicara. Kalau dulu sih pas main Facebook, setiap status main komen saja tanpa pikir dan itu akhirnya terbawa dalam pergaulan di alam nyata sehingga perkataanku kadang-kadang (atau sering kali) lebih menyakiti daripada memberkati.

Selain itu Facebook juga membuatku mudah menjatuhkan prasangka kepada orang lain tanpa mau mencari tahu dulu kebenarannya. Aku selalu saja menemukan komen atau tulisan yang mencaci maki pemerintah, agama, bangsa lain atau orang tua, dosen, bos dll. Nah, ini menjadi bumerang karena akhirnya pola itu mempengaruhi sikapku dalam pergaulan. Situasinya semakin tidak terkendali ketika aku menyadari aku juga menjadi semakin suka memberontak terhadap otoritasku misal orang tua, bos kantor, pastor dll.

Dan ternyata masih ada sisanya hingga pagi ini hiksssssss...

Terima kasih buat pelajaran hari ini. Semoga tidak terulang lagi karena aku pengen Ayah senang dengan hidupku. I Love daddy...

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...