Skip to main content

Belajar dari Kesalahan

Pagi ini aku melakukan perenungan tentang kegagalan di kelas Pre Sessional. Bersama kekasih semata wayang, aku mendaftarkan sejumlah hal yang akan kujadikan pelajaran di hari kemudian. Jumlahnya mencapai 18 buah.

"Abang, bahasanya ndak bagus yah, gimana harusnya," tanyaku.
Dari seberang lautan (skype maksudnya hahaha), dia mengatakan, "Buat saja pakai kalimatmu sendiri dek,"

Hm..kupikir benar juga. Meski kemudian dia membantu juga mencarikan kalimat yang tepat (pintar sekali kekasihku ini).

Menit ke 5 dia mulai grasa-grusu. Maklum dia pasti sudah lapar setelah sehari semalam harus menemaniku yang lagi tak berbentuk usai diterjang badai kegagalan. Dia hanya makan nasi, yang dibentuknya kayak ketupat hahaha..Ada aja kekasihku itu. Kasihan juga padanya hiksssss... Maafin aku abang. Aku janji ujian Selasa ini fokus dan lulus. Amin.

Jadi begitulah, akhirnya dengan segala pertimbangan kurelakan dia off dulu untuk masak babi kecap, sawi dan nasi untuk makanannya hari ini.

"Tapi pas makan siang, skype lagi yah,"
Dia mengangguk. Namun hingga jelang jam 1 siang dia belum muncul juga hahaha. Dia ketiduran kali. Kasihan anak orang. Jadi yah sudah, aku melanjutkan kembali perenungan ini sendirian.

Aku kemudian menyadari dari 18 kesalahan itu, semuanya sepertinya bermuara kepada 6 poin saja. Ini dia daftarnya :

1. Kesalahan yang paling fatal adalah tidak mengikuti panduan handbook di kampus
2. Menganggap enteng tugas, pelajaran dan ujian
3. Ikut campur urusan orang lain (jadi nggak fokus dengan kelemahan yang perlu ditingkatkan)
4. Terlalu cepat bertindak dan bicara sehingga kemudian malah berantakan. Jadi kedepan harus
A. belajar mendengar/ sedikit bicara
B. Berpikir dulu sebelum bicara/bertindak
5. Terlalu dengar apa kata orang/cepat panik/emosi dan terlibat ke situasi yang justru masih abu-abu
6. Sok tahu dan sok mau dianggap baik atau sok mau jadi pahlawan


Hm..sebenarnya malu memajang kesalahan ini di blog, tapi ndak pa pa lah...Kiranya hidupku menjadi buku yang terbuka bagi orang lain. Amin

Comments

ulisarieslita said…
kakakkkkkkk... apa kabar???

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den