Skip to main content

Lurus-keriting-lurus...teuteupppppppppp

Hidup telah memilih bagiannya. Dan aku berharap bagian yang terbaik yang tengah kujalani ini. Aku menyukai segala sesuatu yang terjadi. Tidak selalu menyenangkan. Ada saat dimana air mata mengalir turun, jantung berdetak lebih kencang atau hati melengos diam ke arah yang sepi. Tapi aku menyukainya. Aku menyebutnya proses.

"Vi, kau ni dah kayak Mimi Hitam," si bos ngomentar pendek. Pendek sih iyah tapi buntutnya panjang. Seluruh rekan yang lagi ngumpul nunggu buka puasa serentak ngelirik.

"Nggak mau akh! Mimi Hitam kan tokoh yang jahat versi donal bebek," elakku. Eh, mereka malah tertawa. Sebel.

Rambutku emang telah mengalami satu lagi proses panjang. Setelah sebelumnya rambut seleher ini dibuat keriting (Ampun dah!), sekarang rambutku diluruskan lagi. Setajam silet hiksss...

Aku juga sih yang salah, rambut udah bagus eh dibuat keriting. Eh tunggu dulu, aku sih mintanya ikal tapi si bencong itu (penata rambutnya) malah membuatnya keriting hancur. Si Ariel dengan teganya kasih julukan baru "si sawi"

Trus si bencong itu salah lagi mengartikan mauku. Aku bilang balikin lurusnya kayak rambut awal eh dibuat lurus, jatuh dan sekarang seperti tikus kecebur got.

tapi itulah proses. Setidaknya aku sudah memuaskan rasa ingin tahu seperti apa tampangku dalam rambut yang beda (keriting hancur maksudmu &%$^^$#@@)

Jadi kusimpulkan hidup itu seperti proses rambutku. Aku bisa merencanakan dia seperti apa, tapi hasilnya tetap aja bisa berbeda. Untungnya adalah seperti rambutku yang kemudian oleh proses waktu akan kembali ke bentuk semula, demikian juga hidupku akan kembali ke fitrahnya.

Kamu ngerti nggak ?

Yah emang hanya orang2 yang telah mengalami proses keriting hancur dan lebih hancur saja yang mengerti perkara ini. Kenapa ? Karena orang2 inilah yang paling mengerti bagaimana tetap bisa berjalan dengan kepala tegak plus senyuman. AHA!!!!

Comments

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den