Skip to main content

Tipe Dominan Cermat

“Selalu Cari Cara yang TERBAIK dan EFISIEN”, demikianlah pendekatan pribadi cermat dalam bekerja. Tipe cermat memiliki beberapa kekuatan seperti: mereka cenderung perfeksionis dan menetapkan standar yang tinggi dan akan berusaha keras untuk mencapai hal tersebut, anak yang mandiri dan tenang. Kemampuan analitis membuat mereka mampu menemukan setiap masalah yang mungkin akan muncul. Pemikiran kreatif memungkinkan mereka untuk melakukan penemuan atau menciptakan produk yang kreatif dan bermanfaat. Orang cermat memiliki sifat yang paling kaya dan sensitif dibanding temperamen primer lainnya. Mereka juga merupakan individu yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktunya atau menyelesaikan setiap aktivitas yang mereka mulai. Mereka selalu berfokus pada realitas, mampu memperoleh, menganalisa, menguji informasi yang ada dan mampu mengorganisir semua data dengan baik.

Tentunya terdapat juga keterbatasan yang perlu dikelola, seperti: sifat perfeksionis dan hati-hati yang berlebihan sering kali menimbulkan sifat pesimis, negatif, dan kritikan. Mereka juga cenderung terlalu kaku atau terlalu dibatasi oleh prosedur dan metode sehingga sulit untuk bersikap fleksibel. Karena terlalu berfokus pada detail dan penyelesaikan tugas, mereka sering kali mengabaikan hubungan dengan orang lain. Sifatnya yang sensitif membuat mereka sangat peka terhadap kritikan dan mudah tersinggung. Mereka juga cenderung introspektif, sulit mengekspresikan isi hatinya dan cenderung pendendam.

*dikutip dari majalah Luar Biasa edisi No. 05 Tahun II, Mei 2010, hal. 46 – 47*

Comments

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den