Skip to main content

Melamar pekerjaan part time

Waaaaaa..di perpus lagi nih tapi di meja yang berbeda. Masih bertempat di ruang social study University Of Sussex, aku masih berkutat dengan thesis kemarin yang belum sempat kuhabisi (ups!belum selesai maksudku).

Hanya saja perasaan ngantuk, lapar dan lelah soalnya pagi tadi usai saat teduh dengan abang, aku berangkat ke Vallance Road, Hove. Hm, dari rumah sekitar 45 menit mungkin atau lebih karena memang agak ke ujung setelah Churchil Squere. Ngapaian aku kesana ? Well, aku mengantarkan CV dan aplikasi kerja di sebuah perumahan bagi para pensiunan. Yup! aku mau kerja karena pengen uang tambahan untuk beli tiket pesawat bapak saat wisudaku nanti di bulan Januari 2013 atau untuk uang beli buku-buku dan ongkos paket pengirimannya dari UK ke Medan. Tiket bapak mungkin akan memerlukam uang minimal £700 dan beli buku dan ongkos pengirimannya memerlukan uang £300. Jadi yah lihat nanti sebesar apa kasih karunia Tuhan bagiku dan semampu apa aku bisa kerja part time di Inggris ini untuk mengumpulkan uang.

Aku pengen sekali bapak, mama dan Kk Deti menghadiri wisudaku. Namun kayaknya yang paling mungkin adalah bapak saja. Mama mungkin ga bisa karena perjalanan naik pesawat sangat melelahkan dan untuk mengajak kk Deti juga kayaknya terlalu mahal. Mending mama dan kak Deti dibawa liburan ke Bali tahun mendatang. Amin.

Um, balik soal perpus. Disini lagi ramai karena memang anak-anak undergraduate yang tahun ketiga akan menghadapi ujian final terakhir tanggal 19 June ini, makanya sekarang lagi penuh nih disini. Melihat mereka belajar aku jadi kepikiran untuk bisa mengirimkan anak-anakku juga bersekolah disini. Kampusku ini bagus lho, staffnya juga luar biasa dan soal kesempatan bagi mahasiswa untuk internship  internasional juga terbuka lebar. Semoga saja Tuhan bermurah hati memudahkan rezeki kami sekeluarga. Amin.

Waduh, ini ngomong apa ya? Yah udah segitu dulu. Aku mau lanjut baca trus kirim dokumen permintaan dana disertasi ke Ford Foundation.


Semoga harimu menyenangkan kawan...

see u

Comments

Rizka Zakiyah said…
Mba, saya calon mahasiswa S2 di UK, rencana mau mulai kuliah September 2016 ini. Status sejauh ini dapat offer conditional dari University of Sussex. Berhubung mba Vita alumni pg di Sussex saya boleh minta kontak email gak ya? Untuk bertanya tentang akomodasi, kehidupan mahasiswa, dll di Sussex. Terima kasih banyak.

Salam,
Rizka (z.rizka@gmail.com)

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...