Hidup adalah berkah. Sesuatu yang harus dijalani dengan rasa syukur karena loe masih tetap diperbolehkan hidup meski ...
# Melakukan kesalahan fatal yang membuatmu bisa dipecat dari pekerjaan tapi berhubung si bos lagi nggak di tempat yah loe lolos deh
#Refleks mengerem sehingga tidak menubruk mobil di depanmu yang berhenti mendadak
#Bokek nggak ada uang untuk makan atau bahkan bayar parkir tapi oleh karena belas kasih Tuhan, loe dibonceng teman ke tempat liputan dan eh disana malah dijamu makan sama si narasumber
#Nggak tahu bahasa Inggris tapi jalan-jalan ke LN
#Mempermalukan diri sendiri di muka umum tapi diselamatkan teman dengan dalih loe lagi acting jadi Mr. Bean
#cowok yang loe kira bisa membawamu ke langit ketujuh nyatanya membawamu ke neraka jahanam dan setelah menangis semalaman kini loe bertemu dengan dia; pria yang bukan saja mengajakmu ke surga tapi juga yang bilang kamu adalah surganya
Dan jika loe sedikit lagi mau terus merenung, loe kan terheran-heran betapa beruntungnya hidup loe.
Hidup bukanlah perjuangan. Hidup adalah Berkah.
Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta
Comments