Skip to main content

Bang Folden - Mentor yang Luar Biasa

Pria ini namanya Folden. Dia mentorku di multimedia GBI rayon 4. Begini nih wajahnya nunggu mobil gereja untuk angkut barang dari HDTI nuju Medan Plaza.

Aku memanggilnya abang meski usianya jauh dibawahku. Dia memanggilku kakak. Jadi, kalo orang dengar panggilan diantara kami memang rada aneh.

Folden banyak membantu saat aku baru putus dengan kekasihku. Dia dengarin aku, nasehatin aku dan berusaha membuat suasana hati riang gembira. Aku menyayanginya karenanya.

Sewaktu bagian punggungku bermasalah, dia mengangkat sebuah bangku agar aku bisa duduk seraya bertugas di kamera utama. Sesuatu yang nggak pernah terjadi di kamera utama. Dia juga buru2 membereskan peralatan kamera yang kupakai padahal sebagai anak training aku yang harus melakukannya. Dia mengantarkan roti dan anggur saat aku terluput oleh diaken waktu perjamuan kudus, menyimpankan makanan bagianku, membawa tas bentuk kotak motif bunga berwarna merah jambu milikku dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya mendorong maju peti kamera yang besar.

Sebulan lalu saat aku memintanya mengisi form rekomendasi pelayanan, ada dua jawabannya mengenaiku yang membuatku terhenyak.

Bagian kekurangan, dia bilang aku nggak punya kekurangan dan di bagian kelebihan dia bilang aku wanita yang bijaksana. So sweet…

Tadi dia bertanya apakah aku jadi Israel. Aku bilang lagi ngurus visanya.

“Nggak usah pergilah kak.” Katanya serius.
Aku ngakak, “Kenapa? Nggak kuat yah berpisah denganku? Hanya 3 minggu kok.” Anak-anak multimedia ikutan senyum dengan celotehku. Wajah Folden memerah,”Yah hanya jaga-jaga saja. Kan sayang kalo kakak hilang disana.”

Folden emang begitu. Dia lembut dan sensitive. Folden orangnya sabar, ga suka mengeluh, pekerja keras dan tipikal nrimo. Jika ada dekat Folden, kita yakin kita aman. Meski muda, Folden disegani sama anak-anak pelayanan bidang lain. Wajarlah jam terbang pelayanan yang tinggi dan tak bercacat.

Hanya sekali saja Folden pernah marah denganku. Tapi kesalahan itu hanya diungkapkannya dengan, akh ini pun… Tapi itu cukup membuatku nggak ingin melihatnya marah lagi.

Folden itu Te O Pe Be Ge Te . Thanks yah bang udah jadi mentor luar biasa bagiku.













Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...