Skip to main content

I Love You Pa

saban sore sejak 3 pekan terakhir, bapakku rajin banget nelpon. pertanyaannya sederhana, kau dimana? jemput bapaklah.

hubunganku dan bapak membaik begitu cepat dari yang kuperkirakan. cuman hal sederhana kok yang kulakukan. tiap pagi, sediakan teh manis buatnya. trus sebelum berangkat pagi, menepuk-nepuk pipinya dan bilang, hoy bangun! udah siang ini, dan kalo ga terlalu malam pulang dari kantor, telpon tanya dia dimana dan apakah butuh dijemput.

hasilnya ? Bapakku keenakan dan jadi manja hahahhahahah

Tapi tak apalah. ini namanya menebus waktu-waktu yang telah hilang.

Nah, manjanya bapak yang kadang mulai menganggu adalah nelpon nyuruh pulang cepat agar bisa makan malam bareng. nah, ancamannya ini yang membuatku suka mencak2. Dia ngancam nggak mau makan kalo aku nggak pulang dan nemani dia makan.

sekali dua kali yah aku turuti juga. meski untuk itu beberapa acara hang out bareng teman batal mendadak. tapi kalo saban malam? Duh...si bapak! anakmu ini lagi program cari jodoh. masa jam malam malah dibatasi hiksss...hiksss..

kalo dah begini, hanya mami yang tahu caranya membujuk bapak.Bapak ngambek dan benar2 merajuk kayak anak kecil, "bapak kan pengen makan malam denganmu. kan cuman malam saja kita bisa makan sama sambil cerita2 dan bla...bla...bla...lainnya,"

Kalo udah begitu, yang ada segunung rasa bersalah. rasanya mendadak aku jadi anak nakal lagi. jadi, aku cari cara lain nyenangin hati bapak. mau tahu caranya ?

gampang!

pijat bapak meski dia sudah tidur. kalo aku juga sudah terlalu lelah untuk melakukannya yah datangi dia ke kamar dan sentuh saja pipinya sebentar. nggak peduli dia tahu apa tidak ritual yang kulakukan, dia kini lebih membebaskanku keluar malam. atau mungkin saja, mami tahu hal ini dan ngelapor ke bapak.

kalo dia ngambek lagi ?

well, yang paling muktazab ialah SEGERA ISI PULSA HP NYA hahahhahahhahah

I love you dady....

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...