Skip to main content

dua hari ini

Selasa
------
Aku menikmati siangku di bawah rimbunnya pepohonan di kantin Sarah – satu dari dua kantin yang ada di DPRD Medan. Kali ini aku lebih banyak diam. Sembari makan aku mengikuti obrolan teman2 yang tanpa tema. Saling ejek dan mencari peluang untuk menjatuhkan menjadi menu yang selalu kudengar. Tapi aku tahu jauh di balik obrolan yang memang tidak berguna itu kami saling mencintai hihihihi. Yah, aku sudah beberapa kali kok lihat betapa solidernya teman2. kalo yang satu kena musibah pasti ada aja yang dilakukan.setidaknya ngumpulin uang sumbangan atau nekat nembak pejabat jika dana rumah sakit mendadak ga bisa lagi dihandel. Gitulah kami

Kantin sarah selalu menjadi tempat nongkrong yang asik buatku. Makanan yang disediakan rumahan banget. Aku bisa ambil semauku atau bahkan berteriak kalo laper sudah menyerbu seperti pencuri. Ga ada yang keberatan. La wong memang harus berteriak kok karena tingkah suara yang berbeda dengan desibel yang nyaris menulikan. Tapi siang ini aku lebih menikmati tiap suapan yang kulakukan seakan itu menjadi suapan terakhir.

Dan sore ini salah satu fansku (hihihihi) sms isinya,”kok tadi diam aja. Aku jadi segan negor.padahal aku pengen bicara.”

Memang sepanjang hari ini aku lebih banyak diam. Aku menikmati tiap ritme tugas. Menjawab seperlunya dan tersenyum sewajarnya. Kegilaan yang kulakukan hanyalah mengirim 2 sms kepada bastian yang ga ada isinya sekedar ngangguin dia yang lagi merekam demo ribuan buruh yang beringas menolak revisi UU No 13. Hm, dan berteriak kesal karena kali ini bahri anak radio 68 h duluan reportase. Gawat!tapi biarlah ini kan bukan salahku. Aku dah kasih lead tapi para pejabat di trijaya belon juga menelponku. Aku bisa apa coba!

Ternyata justru ketika diam aku bisa melihat banyak hal dari sisi yang berbeda.tidak tipeku banget. Tapi aku benar2 menikmati hari ini.

rabu
----

Aku ga ke kantin sarah hari ini. ga sempat. Abis Medan First Channel, rapat pagi, makan bareng ama arif (nodong hihihii), trus liputan. Masih tetap sediam semalam. Dan seperti semalam, kegilaan yang kulakukan hanyalah mengirim sms hai kepada bastian (bosan sih dengar Menpan taufik effendi ngomong melulu)..dan gilanya bastian bukannya bales tapi meneleponku. Alhasil aku dipelototin karena hapeku bunyi dengan sangar. Gile loe ye bas.AWAS!!! tapi doski hanya cengengesan. Uih…

Seharian ini juga makin konsen berpikir cara bisa ikut seminar yang digelar kompas gramedia tentang speed reading. Aku tanya ke markering kantor katanya ga ada tiket gratis. Tanya ke biro kompas katanya itu gawean TB. Gramedia gajah mada.

Aku pengen banget kesana sampe2 doa tadi pagi minta khusus ke AYAH biar ada keajaiban aku bisa ikut seminar itu. Tapi hingga malam ini belum ada keajaiban padahal acaranya besok pagi hiksss. Aku dah coba dikit maksa agar honorium tulisanku dicairkan sore ini tapi kucek tadi belum masuk juga. Apa masih ada keajaiban…

Comments

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den