Skip to main content

Mimpikan Janji Tuhan

JAWABAN.com - “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” (Roma 15:13)

17.07.17.17 adalah penjelasan dari 17 Juli jam lima lebih 17 menit. Waktu yang paling tepat dimana dengan iman yang meluap-luap, saya melamar seseorang yang saya kasihi, yang sudah saya doakan agar menjadi penolong, pendamping hidup dan ibu bagi anak-anak saya kelak. Anda tahu, itulah yang saya inginkan…meluap-luap dengan harapan! Saya ingin nekat melemparkan segenap hidup saya dan seluruh milik saya untuk meniti impian yang berasal dari hati Tuhan. Saya ingin pergi ke sana, sedemikian jauh sehingga tanpa bantuan Tuhan, saya tidak akan dapat kembali lagi.

Banyak orang yang tidak berpikir demikian walaupun mereka takut gagal. Takut gagal itu sangat berbahaya. Jika Anda membiarkannya menguasai diri Anda, maka itu akan menyebabkan Anda melakukan hal yang pasti menjamin kegagalan dan itu sama sekali bukanlah usaha. Bagaimanakah cara Anda meniadakan rasa takut gagal ini? Anda harus membesarkan harapan Anda.

Menyendiri dengan Tuhan dan mendengarkan suara-Nya. Anda merenungkan janji-janji-Nya sampai gambaran itu sedemikian jelas dalam diri Anda sehingga tiada satu pun yang yang membuatnya keluar dari Anda. Jika Anda sedang berbaring di ranjang penderitaan Anda dan dokter telah memberitahukan Anda bahwa Anda takkan pernah berjalan lagi, maka sebaliknya dari bergelimang air mata dalam kenyataan pahit itu, justeru Anda harus mulai bermimpi. Anda harus mulai merajut sebuah mimpi, mendaki gunung dan memberi kesaksian kemanapun anda memijakkan kaki. Dekatilah firman yang menjanjikan bahwa orang yang menanti-nantikan Tuhan akan berlari tanpa menjadi lesu dan berjalan tanpa menjadi lelah. Pandanglah janji itu sampai Anda melihat tidak melihat apapun yang lain. Bayangkan anda sedang berjalan berkilo-kilo dan berlari dari suatu tempat ke tempat berikutnya sambil memberitahukan setiap orang bahwa Yesus telah membangkitkan harapan dan memulihkan mimpi Anda.

Itulah yang disebut pengharapan. Itu adalah impian ilahi. Itu adalah citra batin yang lebih besar daripada kalkulasi logika Anda, karena citra itu dirajut dengan landasan janji-janji Tuhan. Jika Anda seorang Kristen, Anda wajib menjadi seorang pemimpi. Gunakanlah firman Tuhan dan rajutlah impian Anda hari ini juga.(joe)

Comments

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den