Skip to main content

seminggu sebelum travelling

gimana sih anak-anak... liburanku benar2 out of my control. ada yang ngancam harus ketemuan dan nginap di rumahnya-padahal aku ga bisa! ada yang neror bilang kalo aku harus bawa upeti khas medan. tapi ada yang malah bilang ga bisa ketemuan karna takut ama sang kekasih. waks!gawat! but totally senang juga; berarti kan aku emang pantas dicemburuin ce2 hihihihi.

tapi yang paling nyebelin adalah waktu my GA bilang ga tau pasti bisa jemput apa ga. atau malah ga tau pasti bisa ketemuan aku apa enggak. katanya dia akan berusaha keras untuk menyelipkan aku dalam agendanya. duh!

"ok vie, kita akan atur ulang pertemuan kita setiap hari hingga kedatanganmu di jkt. kita liat apa aku bisa menjemputmu. tapi untuk jaga2 bilang ke temanmu yang lain untuk jemput juga"

aku langsung diam. saat itu aku ingin segera menutup telpon. dan dimenit yang ke sepuluh setelah aku berusaha mendengarkan penjelasan jadwalnya (aku mendengarkan sambil membanting bonekaku ke bangku. kesel sih) aku menutup telponnya.

"gini aja, make it simple. kamu ga perlu jemput aku karna aku ga ingin merepotkanmu. aku juga ga akan paksa kamu untuk ketemu aku. kapan aja kamu bisa, telpon aku oke!"

klik!

jangan ditanya perasaanku malam itu. aku langsung berdoa untuk menjaga hatiku agar tidak merasa tertolak. aku berusaha mengerti dia seperti itu karena dia harus begitu.bukan karna dia tidak sayang aku. atau emang ga sayang hiksss...

dan hingga kini meski aku telah berdoa sekian lama, merenung sekian jam..aku tetap tidak mengerti.

bagiku pekerjaaan, aktifitas apapun tidak akan pernah menggantikan posisi sahabat2 yang istimewa dalam hatiku. dan aku telah membuktikannya.

Comments

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den