Skip to main content

telpon

kenapa ya semakin lama terasa semakin sulit untuk tidur nyenyak. mata terpejam kalo sudah jam 1, itupun ga benar2 nyenyak. beberapa pikiran berseliweran, aktifitas yang dilakukan sepanjang hari ikut melintas membuat padat benakku. aku sampe hapal jam2 aku terbangun dan melihat jam dan mencoba untuk tidur lagi. jam 3 jam 5 dan jam 6.30 pagi. rasanya kepalaku mau meledak. aku mencoba tidak berpikir, mengosongkan pikiranku. tapi makin kucoba malah kacau.

aku mencoba mencari sisi positifnya. setidaknya aku tetap bisa kerja

hm, kemarin nelpon itor. sobatku yang endut itu sok jaim gitu jawab telponnya. kemarin2nya lagi aku nelpon temanku yang lain dan aku nyesel setengah idup waktu dia bilang, ya ada yang bisa saya bantu....

sumpe, sejak kapan dia jadi reseptionis kompas...bah! seribu topan gajah....takkan pernah lagi aku menelponnya. kayaknya harus ada etika d kalo terima telpon. at least, berusahalah bersuara yang ramah. apalagi dengan teman. trus akhiri telpon dengan hal yang membuat yang nelpon ga merasa rugi ngabisin pulsa untuk hubungi kita ...."makasih yah udah bela2in telpon"

gitu lho... kan Tuhan juga bilang, berusahalah untuk hidup ramah dan kebaikan hatimu diketahui banyak orang. iya kan.....


Comments

Untung aku selalu ramah waktu nerima telp...hehehehe :) Nov, tiap orang kan beda-beda cara berbicaranya. Kamu aja kali yang lagi sensi-jadi menerima telp ala resepsionis aja kamu bisa mencak-mencak (aku ga pernah kaya resepsionis kan nov? Kekeke). Yang pasti, kamu juga kayaknya perlu introspeksi juga deh...abisnya tiap kamu telp...pasti serasa ngomong dengan buto ijo yang galaknya minta ampunn....
tau tuh, emang si itor kaya gitu.. hihi

nggak bisa tidur mikirin siapa tuuuh.. mungkin nggak berdoa dulu ya sebelom tidur??
Novita Sianipar said…
itor aneh d ya yo... suka banget bilang aku itu sensi.ntah tuh, semalam aku malah tidur jam 2 dini hari trus terbangun jam 3 terbangun lagi jam 5 dan terakhir terbangun jam 7. aku sebel setengah idup. soalnya capenya masih terasa. trus bangun, saat teduh dan ke kantor. kayaknya aku emang harus konsultasi deh. syaraf mataku mulai tegang. dah ah cerita susah mlulu hihihi :)_
Kok gitu?
Hmm, ya udah...ga jadi deh buto ijonya. Kena omel deh jadinya. Novie kan kalo nelp sangat penuh dengan kelemahlembutan, enak diajak diskusi...walau typicall orang yang keras dan punya prinsip. Kapan kah dirimu nelp lagi nov...dah lama juga :)

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den