Skip to main content

Aktifitas Pertama Bimbel Starla

Jadi kan ya, Senin tanggal 4 Agustus 2025 aku mulai bimbel Starla ( aku udah cerita soal ini di postingan sebelumnya yah). Nah karena memang niatku mau kasih yang terbaik, jadi aku sungguh-sungguh lakukan tugasku ngajar dan buat laporan disertai dokumentasi fotonya di WAG Bimbel Starla. 

Berikut laporannya yah fellas




Namanya Gio, kelas VI SD. Pas aku izin mau ambil foto eh dia langsung pose serius banget. Padahal aslinya lemas-lemas sepanjang pelajaran hahaha. Tapi It's okey lah ya secara jadi bagus kan buat promosi bimbel Starla hihi


Ini kelompok anak kelas IV SD. Anal laki-laki yang kaos kuning namanya Jeje sedangkan yang kaos merah garis-garis hitam adalah Marsel. Nah, si Marsel ini periang anaknya. Pas ditanya siapa yang berkenan pimpin doa sebelum kelas dimulai, dia malu-malu gitu tunjuk tangan tapi masih dengan malu bilang, "Aku ga pandai kali buat doa tapi aku bisa." Duh, aku langsung happy banget karena aku tuh suka banget kalau anak-anak tuh bisa doa. Kloplah dengan aku ye kan 👍

Nah sebenarnya ada satu anak lagi yang ikut bimbel Senin kemarin, tapi karena aku memang sibuk banget aku ga sempat dokumentasikan.  Anak itu adiknya Marsel yang kelas 2 SD. Meski kelas 2, dia belum bisa baca dan tulis. Bahkan mengenal huruf A saja masih lupa-lupa ingat. Nah, karena itu aku meminta mamanya untuk bawa dia les juga setiap hari sepanjang minggu ini karena aku masih libur dari kerjaan di kampus. Aku ingin dia bisa mengejar ketertinggalannya. Aku ingat almarhumah mamakku yang waktu jadi guru kelas 1 selalu saja memberikan waktu usai sekolah untuk ngajarin siswanya yang belum bisa nulis dan baca. Mamakku punya prinsip kalau naik kelas 2 berarti siswa harus sudah bisa baca tulis, Makanya ga heran wali murid tiap tahun ajaran baru berbondong-bondong menyampaikan pesan agar mamakku menjadi guru kelas 1 anaknya. Sehebat itulah loh mamakku 👏

Maka dengan semangat yang sama, aku memberikan waktu tambahan secara gratis kepada Jun-jun sampai mamanya mengirimkan emoji menangis tak percaya. Dan aku jujurly aku bahagia karena aku bisa jadi sumber bahagia orang tua siswa lainnya. Makanya jadilah si Jun-jun, adiknya Marsel ini masuk les hari ini. Dan dengan kritisnya bertanya, " Kenapa aku saja yang les hari ini? Kenapa bang Marsel enggak?" Kubilang, "Supaya Jun-jun bisa segera pintar baca seperti bang Marsel."



Anak laki-laki yang baju hitam inilah yang namanya Jun-jun. Di akhir belajar dia bertanya lagi, "Aku boleh gambar ga kalau sudah siap belajar?" 
"Dengan senang hati," balasku. Dan anak laki-laki yang samping Jun-jun adalah anakku yang memang sudah kuangkat jadi asisten tutor - ikut nemani Jun-jun gambar haha..

Apakah aku happy? Yup, happy pakai banget. Puji Tuhan, Semoga aku diberikan kesehatan dan kelancaran ngajarin anak-anak yang sudah dipecayakan ortunya ke bimbel Starla. GBU



Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...