Skip to main content

Bulan Baru Profesi Baru

Memulai menulis lagi seperti mengambil pisau berkarat yang sudah lama dibiarkan dalam kolong lemari. Jariku menekan tuts komputer dengan cepat tapi tidak secepat miliaran ide yang saling berebut ingin dikeluarkan. Begitu banyak yang ingin ditulis. Betapa banyak yang ingin dibedah satu persatu. Jadi izinkan aku memulainya dengan kemampuan seorang ibu-ibu yang sudah lama hanya berkutat di dapur tanpa pernah melihat dunia luar. Itulah aku saat ini..Setidaknya seminggu sebelum aku menemukan dunia lain yang somehow disodorkan kepadaku di akhir bulan September 2021. Untuk itu aku berterima kasih atas  kesempatan yang diberikan oleh orang yang mengenal siapa aku, buat mereka yang mengenal aku dari orang lain, dan buat mereka yang memang memberikan kesempatan ini padaku secara cuma-cuma. Apapun alasannya, aku tahu ini hadiah terbaik yang bisa kuperoleh di usia 40-an ini. 

Tuhan tentu saja yang mengontrol semuannya. Dengan kepercayaan yang tetap kuupayakan seperti anak kecil; aku percaya ini adalah bagian rencana Tuhan dari rencana lain yang akan dibawanya kemudian. Apapun itu Tuhan benar-benar sosok pribadi yang selalu saja membuatku terkagum.

Terima kasih Ayah


Comments

Popular posts from this blog

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

A lesson from a train Ticket

I get a big lesson today. A lesson about my deepest heart. It humiliates me but as far as everyone can take any lessons from it..so let it be. I had conference today and before the day, I have booked train tickets go to Senate House (it is a part of University of London). After conference ( as I planned), I will straight a way go home but my classmate took me out for dinner. Well, I couldn't refuse it because my stomach had been singing after a few hours sitting in the conference, so yeah..I went with her. The restaurant was big, clean and tidy. As I never taste any english breakfast, so I tempted to order a full english breakfast ( even it was evening hahaha). I asked a waitress if the restaurant could provide english breakfast in the evening, the waitress just smiled and said yes, indeed. On the other hand, my classmate ordered sandwich with mozzarella cheese and one big corn soup. It was a really great dinner. We shared so many gossips hahaha and personal things in life. We did