Skip to main content

Mari kita Bercerita Lagi

Beberapa hari ini Tuhan mengingatkanku kembali untuk mengisi blog ini. Dulu, blog ini aku isi dengan cerita keseharianku sebagai jurnalis, anak tunggal, perempuan batak lajang yang jumplitan menemukan teman hidup. Isinya jadi macam-macam. Berwarnalah menurutku. Blog ini juga merupakan teman curhat yang setia menampung apa saja; yang biasanya lebih lugas untuk kutuliskan daripada kuceritakan ke orang lain, Yah, namanya juga benda mati. Sesukaku menulis tanpa takut diprotes. Hal yang kuyakini sebagai sumber nikmat melepaskan galauku pada masa lajang.

Dan setelah aku sekolah lagi ke kota Brighton, Inggris di musim semi tahun 2011, aku tidak lagi rajin mengupdate blog ini, Kesibukan mahasiswa baru di negeri perantauan membuat hari-hariku full tenggelam dalam buku dan aktifitas kampus. Tamat di bulan September 2012, aku pun disibukkan dengan perencanaan pulang dan menikah yang kuadakan di pertengahan bulan Juli 2013. Dan and so on, and so on....bejibun peristiwa terjadi, dan terbengkalai totallah blog ini. Sampai aku diingatkan Tuhan beberapa hari ini untuk menulis lagi. 

Jadi disinilah aku mencoba mereka ulang kebiasaanku, menata kembai jalur-jalur produksi kata yang telah berlumpur dan beberapa sisinya berkarat karena tidak lagi digunakan. Dan aku bertekad, aku akan mengisi blog ini setiap hari seperti yang dulu biasa kulakukan. Kenapa? Karena aku yakin Tuhan mau berbicara lagi padaku dan kamu..yah kamu ! Tentang hal-hal rahasia dan pribadi yang proses hidup sehari-hari yang kita alami.

 Yes, Ayah! Mari kita mulai lagi 




 

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...