Skip to main content

Yon Kippur

3 tanda dalam 2 hari terakhir. Ajaib? Yah. semuanya bisa saja terjadi di Israel setidaknya itu yang kualami, dengar dan lihat.Tapi aku lebih butuh lebih daripada sekedar tanda. Mengapa ?
Karena iblis pun dapat menyamar dan memberikan tanda yang membuat kita lari dari rencana Tuhan. Lantas ? Yah bersandar pada FirmanNya dan damai sejahtera. Hanya DIA yang dapat melakukannya dengan baik.

Oke baiklah Tuhan, aku butuh FirmanMu; berbicaralah......

_____________________________________

Mulai Rabu (8/10) jam 4 sore hingga jam 4 sore hari ini Kamis (9/10), di Israel sekarang perayaan Yon Kippur. Saat bagi orang2 Yahudi mencari Tuhan dan meminta pengampunanNya. Nah di Israel, Yon Kippur itu berarti tidak ada aktifitas apapun. Nggak akan ada bus/mall yang buka atau apapun juga. Hm, yah mungkin ada beberapa taxi tapi yang mengemudikanya pastilah orang Arab karena tentu saja mereka tidak merayakan Yon Kippur. Jadi yah semalam kami para volunteer di acara All Nation Convocation Jerusalem terpaksa menginap di hotel karena tidak ada bus yang membawa kami pulang ke rumah. Tidurnya? Di matras di hall hotel. Enak ? Sama sekali enggak. Dingin banget karena sekarang lagi winter yah hanya aja nggak ada salju. Yeah akhirnya runtuh lagi satu yang kupikirkan bahwa kalo winter berarti ada salju. Nyatanya nggak tuh. Di beberapa negara mungkin yah tapi waktunya juga berbeda. Joan rekanku asal Minnesota bilang salju hanya ada di Bulan November hingga Januari. Tingginya bisa sampai selutut atau bisa lebih tinggi. Ugh, pasti dingin banget yah.

Jadi selama disini meski siang (di Indonesia mungkin sore jelanbg malam karena beda waktu lima jam) aku selalu memakai jaket. Rekan2 yang lain pada ngetawain maklum karena bagi mereka nggak terlalu dingin. Bayangkan saja mereka bahkan minum air es nggak hanya siang tapi juga malam.

Well, ini saatnya untuk kembali bekerja karena jam 2 ini akan komuni untuk semua delagasi seluruh negara.


Bles.....bles.....bles......from Jerusalem

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...