Skip to main content

I LOve My Boss

Akhirnya menulis lagi di blog ini……….

Belum pukul 8 pagi tadi aku dah di kantor. Suasana masih tenang. Anak-anak belum datang. Tapi mobil Opel si bos dah nongkrong di parkiran.

Hm..aku menyimpan kekaguman pada direkturku itu. Bukan karena dia tampan (point 8 jika dia memakai baju koko putih) tetapi karena sikapnya yang lembut dan cool.

Suatu kali, aku kedatangan narasumber nasional. Eh gitu diundang untuk main ke kantor kita dia mau. Sempat juga bingung mau jemput pake apa tamu itu. Mobil kantor sih ada tapi kayaknya kurang layaklah pake mobil begitu.

Dan…aku kaget bukan main karena si bos rela pulang pake mobil kantor yang butut itu, nyetir sendirian dan membiarkan sopir dan mobil mewahnya mengantar jemput sang tamu.

Gie! Aku benar2 terkesima.

“pak…bapak dimana sekarang…Bapak naik Expass ya…bisa??? Bapak baik-baik aja kan…ini Novi pak…” Kalimat beruntun itu aku tanyakan via telpon sedetik ketika aku mendapat laporan jika big boss merelakan mobilnya untuk dipake. Segitu baiknya dia hiksss….

Dengan kalem dia hanya bilang, “ iyah aku dah di rumah Nov. Bisa kok aku nyetir (dia terdengar tertawa). Mobil mana?”

Aku tertawa,” eh…masih di pake pak. Kang Wamen baru antar pak Deny Indrayana nya ke hotel. Makasih yah pak dah relain mobilnya. Sungguh, terima kasih…”

“iyah..gpp kok…”

klik!

Begitulah direkturku itu..dan mobil itu kemungkinan akan kupinjam lagi untuk liputan keyboard mak lampir (acara hiburan erotis dengan penyanyi striptis) di Sei Rampah pekan mendatang. Jika aku pake mobil kantor dengan logo Prapanca yang gede2 itu bisa gawat aku..dikejar massa…

Hm.. Thx God! Senang punya bos seperti dia.

Nah, masih soal bosku itu. Kemarin waktu editorial meeting, dia ikut gabung dan tiba2 hapenya berdering…yahhhh ampun lagunya itu lho…lagu …(aku lupa…yang pasti lagu salah satu grup band yang lagi naik daun saat ini ). Aku langsung nyeletuk…”yah ampun bapak……”

Dia melirikku…terdiam sebentar dan lima detik kemudian bilang, “emang kamu aja yang gaul “

Aku dan teman2 langsung cengengesan hihihihihihi

Namanya Rully..Bagus kan namanya. Dan nama itu sebagus kelakuannya.

Comments

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...