Skip to main content

saat teduh

tadi pagi kena tegur ama mama. ditanya kenapa ga pernah saat teduh lagi... ampun deh aku. jadi malu... dia bilang seharusnya aku yang bawa dia saat teduh tapi kini saat dia saat teduh aku malah masih bobo.

sebenarnya sih aku saat teduh saat mereka (orang tuaku) berangkat kerja cuma yah ga optimal juga karna jadi ga bisa berlama-lama. kayak tadi pagi... hanya bisa 15 menit... duh ampuni aku Tuhan... padahal pagi2 banget dah dapat sms dari sobat dekatku Yosri ...biasalah nyuruh saat teduh hiksssss jadi makin merasa  bersalah. LORD, forgive me yahhhhh ;)

aku emang belakangan ini cepat banget merasa lelah.pulang kerumah bawaannya mo langsung ngendon di kamar. baca bentar ato dengar kaset khotbah dan bobo....

semalam tiba2 aja seseorang sms aku isinya PUJIAN waaaaaaaaaaaaa cuma karna aku juga ga suka yah biasa aja hihihiii coba kalau dari dia yang kusukai bisa ga tidur ;P

tapi gpp deh nambah2 fans wa ka ka ka ka ka ka

 

Comments

Saat teduh? Waduh, kayaknya gw juga jadi ketegur ama tulisanmu kali ini. Hmm, lately gw meringankan bagian itu...gw saat teduhnya di mobil. Pake buku renungan "HOLY GROUND", untuk sate setahunan gitu. Tetep rutin sih merenungkan firman Tuhan, baca artikel disitu. Well, tapi tetep aja akhirnya aku merasakan ada saat-saat yang hilang...misal, gw udah jarang nih praise and worship di kamar pake gitar sendiri. Paling nyetel mp3 doang. Lho, kok gw jadi curhat gini ya???

Popular posts from this blog

6 bulan di LBI UI

Tadi usai nulis blog aku terkapar lagi. Demamnya kembali hikss..Sedih juga sih sakit di negeri yang jauh. Oh ya aku ingin cerita juga kelanjutan setelah kelulusanku itu. Setelah lulus aku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan bahasa Inggris selama 6 bulan. Di LBI UI bersama 49 peserta lainnya kami kembali ke layaknya anak sekolah masuk jam 9 dan pulang jam 3 sore. Memang sangat melelahkan tapi juga juga menyenangkan. Disana pula aku bertemu dengan beberapa orang yang istimewa yakni Mijon dan Budi yang kemudian menjadi mentor grammar, Indah yang selalu ada untuk memeriksa academic writingku dan mencari data baru tentang kampus yang kutuju, serta Dolphin- seorang sahabat yang membuatku selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki. Aku memang dekat dengan hampir seluruhnya tapi mereka yang kusebutkan tadi punya andil besar hingga aku sampai sekolah ke Inggris ini. Mereka membuktikan dirinya selalu ada saat aku memerlukan mereka. Aku masih saja bepikir mereka dipilih karna Tuhan ta

Semua dimulai dengan mimpi

Mimpi menjadi hal yang penting dalam hidupku. Peristiwa-peristiwa penting dalam hidupku semuanya dimulai dengan mimpi. Sebagai anak Ayah (red: Tuhan Yesus Kristus), aku percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semuanya telah ditetapkan sejak dunia belum dijadikan (Ini yang kitab perjanjian lama katakan lho). Sejak aku mengalami masa traumatis karena ditinggalkan tunanganku tahun 2007, aku mengalami masa yang sukar. Aku jatuh bangun untuk kembali tegak dan menjadi Novita sebelum kejadian itu. Dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun bahkan hingga sekarang untuk terus disadarkan betapa kejadian itu hanyalah bagian yang seharusnya membuatku tersenyum karena justru dalam keadaan sukar itu aku bisa melihat kemurahan dan kesetianNya mengalir. Suatu hari seperti biasa aku membaca koran kompas di ruang tamu tempat aku bekerja sebagai wartawan radio. Disitu ada iklan beasiswa tentang FORD FOUNDATION. Iklan itu menarik dan aku beberapa kali telah pernah dikirimi website oleh teman

Pria di Seven Sisters

Pria itu manis. Sangat manis malah. Kadang bingung sendiri kenapa pria semanis dia rela saja tersenyum meski aku mengacuhkannya sedemikian rupa. Kemarin aku melihatnya duduk dua baris di depanku dan ketika dia menoleh seperti mencari seseorang, cepat-cepat aku mengambil buku dan pura-pura membacanya. Sayangnya buku sialan itu terbalik hahahaha..Mati mengenaskan!! Dia tersenyum dan bola matanya berpijar mentertwakan kebodohanku. Sialan! Pria itu memang belakangan kayak bayanganku saja, dia ada dimana-mana. Waktu aku ke Falmer Market di Lewes, dia juga ada disana- tersenyum dengan lebarnya melihatku. Aku terpaksa berhenti karena dia langsung menyediakan sebuah bangku, tapi aku memilih berdiri. Dia bertanya ini itu; semua hal yang pribadi. Aku menjawab berputar-enggan membagi hidupku bersamanya. Aku melihat ditangannya dia memegang dua botol yogurt,"Kamu suka yogurt juga ternyata," "Yah, sama denganmu kan ?" Sebenarnya kaget dia tau aku beli yogurt dan den