Lelah sekali diriku mencari ide menuliskan esai tentang kebebasan press dalam bahasa Inggris. Aku pun merasa sangat menyesal jarang membaca soal sejarah pers Indonesia dan dunia ketika aku masih di Indonesia. Akibatnya sekarang, aku mau tidak mau harus membaca banyak buku (sumpe! banyak banget dan tebal) dalam versi bahasa Inggris dan ini bukan bahasa percakapan sehari-hari sehingga banyak kata yang aku tidak mengerti hikssss.
Seperti hari ini, aku harus membaca ulang lagi sebuah buku yang sudah kubaca hampir tiga kali hanya untuk mengerti lebih dalam lagi dari sekadar ide pokoknya. Aih!
Hm..tidak boleh mengeluh!
Comments