Skip to main content

Terima kasih buat Lela

Aha..betapa baiknya Tuhan...

Aku baru pulang dari rumah Lela, anak kedokteran asal Malaysia. Kebetulan rumahnya di Eridge Green Road yang berada 500 meter dari rumahku di Newton Road. Lela membantuku menghadapi ujian reading, writing esok hari. Kalau nggak ada dia, aduh bisa gagap aku besok hehe..

Tuhan memang baik dengan caraNya. Awalnya aku ingin minta bantuan Nelti atau Kak Anna, sayangnya mereka sibuk. Nyaris putus asa juga untuk mengerti 3 teks dari reading pack yang besok akan diujikan. Aku udah pakai kamus, baca lagi tetap saja masih samar padahal yang diperlukan adalah ide utama yang akan ditopang dengan supporting detail; sampai kemudian aku ingat sama Lela. Anak itu pintar dan anak kedokteran pula- pas dengan topik reading packnya yang menyangkut sidik jadi, biometrik dan DNA.

Aku sms dia dan dia bersedia. Alangkah baiknya TUhan.

Hanya butuh waktu satu setengah jam, aku sudah paham betul apa yang akan diujikan besok. It will be well prepared haha

Satu hal yang aku pelajari adalah kita nggak pernah tahu siapa yang kemudian ada di saat-saat sulit dalam hidup ini. Jadi, ada dua hal yang perlu dilakukan yakni dekat dengan Tuhan dan dengar tuntunanNya serta berusahalah sedapat dapatnya untuk hidup ramah dengan orang lain (yang terakhir ini bisa dibaca di Kitab Perjanjian baru)

Terima kasih ayah buat Lela..Berkatilah dia dengan berkat yang melimpah.Amin

Comments

Popular posts from this blog

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

joy apa delon yah

ari ini sodara pa ku ultah. udah lama seh diset di alarm hp biar tepat 00.00 WIB bisa nelpon dan kasih ucapan selamat. tapi dasar berabe... gitu jam 10 malam... mataku berat banget pengen bobo. apalagi dah cape belajar. trus waktu alarm bunyi , aku cuma bisa melihat pasrah layar hp yang nongolin ultah agus 30 agt... niatnya sih mo nelpon ...ga taunya gitu aku bangun pagi hari baru sadar kalo ga jadi nelpon alamakkkkkkkkkkkkkkkkk alhasil nelpon pagi2, ga juga diangkat (pasti d dia sibuk banget)... trus nelpon lagi tadi sore...dan DIA MARAH! huh uh... aku kan dah niat cuma sayangnya ....masa sih jadi sedih begitu. sumpe, bukan aku ga sayang. sayang banget malah. kan sodara pa.... (moga kakak baca....ini sebagai permintaan maafku hikssss) sabtu kemarin nonton grand final indonesian idol bersama mami. kita mah jagoin joy. cuma waktu juri mutia yang sok itu ngejatuhin mental delon dan sok kecentilan gitu bilang alasan juri ngasih lagunya clay aiken hanya karena dia (delon) pantas...

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........