Skip to main content

Missing parts

Cerita 1 :

Dia bilang dia kangen padaku. Aku juga begitu. Kadang saking kangennya aku malah jadi marah; benci dengannya; benci dengan rindu yang tak tahu hendak dibungkus apa sampai-sampai aku ingin berteriak kencang di telinganya kalau aku ingin teriak,"Aku nggak peduli samamu!!!"

-------------------------------------------------------------
Cerita 2:

Dia bilang dia akan datang kembali ke Brighton dan ajak aku hunting foto bareng. Bukannya bilang iyah, aku membalikkan badanku dan dengan ketus bilang,"Pulang sana! Nggak usah kembali lagi,"

Dia mengambil tanganku membalikkan tubuhku kearahnya dan sambil tertawa,"Jangan sedih Vita! Aku suka kotamu. Aku pasti sering kemari,"

Alih-alih senang, aku mendengus kesal,"Siapa yang sedih?! Pulang sana! Merepotkan saja. Siapa yang butuh kk!"

------------------------------------------------------------

Aku memang selalu gagal untuk menunjukkan ekspresi sayangku. Kalau aku sudah terlalu mencintai dan sayang sama seseorang, reaksiku bisa menjadi sangat negatif. Aku melakukannya justru untuk melindungi diriku. Aku takut terluka ketika tidak mendapatkannya

-----------------------------------------------------------

Note :Cerita 1 : aku kangen Wardah
Cerita 2 : aku pengen kk Umar, Zee dan kk Lina sering-sering datang ke Brighton

Comments

Wardah said…
Aku punya banyak cerita tentang kangen2 itu ... Tapi masih di hati sekarang. Nanti saja ya say, setelah huru hara study plan ini selesai, baru kita bercinta. ha-ha.
Aku benci kangen. Bah!!
Novita Sianipar said…
Kangen ternyata hanya bahasa berjauhan dan menjadi mati ketika bertemu.

Aku tidak kangen padamu

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

arti cincin di jari manis

Hari ini seorang teman dari Jepang bertanya padaku apakah aku telah menikah. Aku balik bertanya kenapa dia berpikir demikian dan jawabannya karena aku memakai cincin di jari manis kiri. Aha! Pertanyaan ini pernah juga terlontar di hari terakhir aku di Jerusalem saat menghadiri konvokasi doa internasional. Seorang volunteer dari negara South Afrika menanyakan hal yang sama. Dan wanita ini menanyakan hal itu karena ternyata seorang pria bertanya kepadanya apakah aku telah menikah. Waktu itu aku belum bisa menangkap hubungan antara memakai cincin yang telah puluhan tahun menghiasi jariku dengan apakah aku telah menikah atau belum. Wanita itu bilang hampir di seluruh negara terutama negara barat, orang yang memakai cincin di jari manis kiri adalah orang yang telah menikah. Waktu itu pula wanita itu memandang kasihan padaku. Oh Tuhan benci sekali aku pandangan itu . Dari pandangannya aku mengartikan kalau aku telah melewati kesempatan untuk bertemu dengan para pria yang luar biasa di acar...