Skip to main content

I am proud to be I am

Hari ini sangat menjengkelkan. Demikian menjengkelkannya sampai-sampai skypeku  dengan seseorang kumatikan sepihak dan tetap saja hingga tulisan ini perasaan jengkel itu masih bergayut ga mau pergi. Aku sama sekali tidak suka orang mengingatkanku tentang sesuatu yang hanya menambah kekuatiran. Aku sama sekali tidak suka orang yang menghujaniku dengan banyak ide namun tidak membantu mengeksekusi salah satu dari ide itu.

Aku nggak perlu ide lagi. Aku sudah punya dan aku hanya tinggal mencari cara mengeksekusinya dengan sederhana dan tools yang aku mengerti. Adalah sangat tidak membantu membicarakan masalah yang kutahu memang kupunya, mengingat-ingatkan terus tentang apa yang belum kulakukan namun sialnya tidak memberikan aku solusi.

Aku tahu aku sedang bermasalah makanya aku datang padamu. Jadi, jangan coba-coba mengingatkanku tentang masalah itu lagi. Cukup berikan aku solusi. Jika tidak, diam sajalah.


Satu hal lagi, mungkin aku tak sepintar dirimu. Mungkin aku juga tak semahir dirimu dalam memanajemen segala sesuatu. Aku juga tak tahu sebanyak yang kau tahu. Mungkin benar katamu kalau aku ini NOL. Tapi nol itulah yang kini sedang kuubah menjadi satu hingga seribu; sebanyak yang kumampu dengan keberadaanku. Jangan ukur aku dengan kemampuanmu karena kecepatanmu bukan milikku. Jangan pula kau tertawa padaku. Aku cukup punya harga diri untuk bisa berlari sejauh dan lebih jauh darimu.


Comments

Popular posts from this blog

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

joy apa delon yah

ari ini sodara pa ku ultah. udah lama seh diset di alarm hp biar tepat 00.00 WIB bisa nelpon dan kasih ucapan selamat. tapi dasar berabe... gitu jam 10 malam... mataku berat banget pengen bobo. apalagi dah cape belajar. trus waktu alarm bunyi , aku cuma bisa melihat pasrah layar hp yang nongolin ultah agus 30 agt... niatnya sih mo nelpon ...ga taunya gitu aku bangun pagi hari baru sadar kalo ga jadi nelpon alamakkkkkkkkkkkkkkkkk alhasil nelpon pagi2, ga juga diangkat (pasti d dia sibuk banget)... trus nelpon lagi tadi sore...dan DIA MARAH! huh uh... aku kan dah niat cuma sayangnya ....masa sih jadi sedih begitu. sumpe, bukan aku ga sayang. sayang banget malah. kan sodara pa.... (moga kakak baca....ini sebagai permintaan maafku hikssss) sabtu kemarin nonton grand final indonesian idol bersama mami. kita mah jagoin joy. cuma waktu juri mutia yang sok itu ngejatuhin mental delon dan sok kecentilan gitu bilang alasan juri ngasih lagunya clay aiken hanya karena dia (delon) pantas...