pernahkah kau berpikir soal bunuh diri? aku memikirkannya pagi ini - dalam perjalananku ke kantor. aku bahkan berhitung berapa orang yang bakal menangis dengan kepergianku dan berapa orang yang merasa tidak kehilangan atau bahkan tertawa dengan kepergianku.
aku pernah memaksa Yosri, Lita, Junaida (para sahabat) agar menangis jika aku mati. tapi mereka hanya menanggapiku tertawa. kecuali Yosri yang akhirnya dengan sungguh2 bilang bahwa dia akan menangis jika memang itu yang paling kuinginkan.
aku bahkan pernah bilang pada Yosri bahwa jika aku mati semua buku dan kaset2ku akan kuwariskan padanya. sementara Junaida setengah memaksa minta agar aku mewariskan kamera digitalku untuknya. kalo lita, aku lupa dia minta apa.
aku memikirkannya hari ini karena aku mengalaminya lagi. suatu keadaan yang semakin lama semakin di luar kendaliku.
akhirnya aku mengerti kenapa banyak orang memutuskan mengambil jalan pintas mengakhiri masalahnya dengan bunuh diri.
hari ini, sumpah serapah para pengguna jalan kudapatkan saat aku melaju dengan kecepatan tinggi di tengah keramaian. aku mendadak mengerem - selisih 10 cm dari sebuah pick up. sebuah mobil berhenti mendadak - mengerem sampai habis. dan aku tersenyum puas karenanya.
apakah aku sedang mempermainkan kematian?! tidak! malah sebaliknya aku sedang mempermainkan kehidupan!
aku tidak bisa bunuh diri. jika aku melakukannya upahku cuma satu yakni neraka yang dalam.
aku tidak akan bunuh diri. bunuh diri hanyalah milik para pengecut. namaku tegar. kau dapat memanggilku begitu
aku pernah memaksa Yosri, Lita, Junaida (para sahabat) agar menangis jika aku mati. tapi mereka hanya menanggapiku tertawa. kecuali Yosri yang akhirnya dengan sungguh2 bilang bahwa dia akan menangis jika memang itu yang paling kuinginkan.
aku bahkan pernah bilang pada Yosri bahwa jika aku mati semua buku dan kaset2ku akan kuwariskan padanya. sementara Junaida setengah memaksa minta agar aku mewariskan kamera digitalku untuknya. kalo lita, aku lupa dia minta apa.
aku memikirkannya hari ini karena aku mengalaminya lagi. suatu keadaan yang semakin lama semakin di luar kendaliku.
akhirnya aku mengerti kenapa banyak orang memutuskan mengambil jalan pintas mengakhiri masalahnya dengan bunuh diri.
hari ini, sumpah serapah para pengguna jalan kudapatkan saat aku melaju dengan kecepatan tinggi di tengah keramaian. aku mendadak mengerem - selisih 10 cm dari sebuah pick up. sebuah mobil berhenti mendadak - mengerem sampai habis. dan aku tersenyum puas karenanya.
apakah aku sedang mempermainkan kematian?! tidak! malah sebaliknya aku sedang mempermainkan kehidupan!
aku tidak bisa bunuh diri. jika aku melakukannya upahku cuma satu yakni neraka yang dalam.
aku tidak akan bunuh diri. bunuh diri hanyalah milik para pengecut. namaku tegar. kau dapat memanggilku begitu
Comments