Skip to main content

temulawak

kemarin malam ibu mengejar-ngejarku sampai ke kamar.biasalah ngasih minuman temulawak racikannya. kali ini aku ga bisa ngindar lagi. soalnya gelasnya udah di tangan ibu. kuambil juga meski hatiku agak dongkol "awas ya kalau ga kau minum lagi. cape aku membuatnya."katanya sok galak.

bukannya langsung kuminum, aku malah asik membaca novel sheila. 10 menit kemudian ibu teriak bertanya apakah temulawaknya telah kuhabiskan.

"ugh, bentarlah. aku masih kenyang."
"tutup hidungmu kalo kau ga suka aromanya."
"iyah..iyah bentar. lagipula semalam kan udah bu."
"oh...kau kira aku ga tau ya, kalo temulawaknya kau sembunyikan. sudah kubuang tadi pagi."
aku terkikik geli "rencananya mau kuminum tapi aku lupa bu."
"banyak kali alasanmu. minumlah ketimbang kau sakit lagi." di ruang tengah ibu dan bapak lagi nonton extravaganza
"nantilah kalo dah mau tidur" balasku ga mau kalah
"minum sekarang. bapakmu saja dah minum."
waks, gawat neh dah bawa2 nama bapak.... "iyah...iyah..." ucapku akhirnya. masih dengan membaca novel aku pergi dapur. akhirnya kuminum temulawak itu DENGAN MENUTUP HIDUNGKU TENTUNYA.ughhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!! dan secepatnya meneguk segelas air putih. AKHIRNYA......

dan hari ini aku males cepat pulang. soalnya ibu pasti memaksaku untuk meminumnya lagi. kutunggu aja sampai malam. jadi gitu nyampe rumah, ibu dah ketiduran. apalagi tadi pagi aku melihat sudah ada racikan temulawak. kali ini semangkok besar penuh uhghhhhhhhhhhhggggggggggggg!!!

Comments

yossie said…
Jangan sampe kayak yang di tivi loh...yang susunya di kasihkan ke kucing, bisa2 ntar tuanya itu kucing yang sehat, kalo elo mau kasihkan kesiapa? hihi...yang pasti dimana2 obat ga ada yang manis kok, semua pahit...masih mending minum minuman pahit, daripada melawan pahitnya hidup...hehehe..
Novita Sianipar said…
hihihih yoss.s..loe itu yahhhh lucu abis. btw,, aku punya anjing. namanya lion...jangan bilang ke ibuku ya kalo aku sering kasih makanan atau minuman yang aku ga suka ke lion ;)

hidup yang pahit??? cuma satu kata yos...LAWAN!!!!

Popular posts from this blog

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...