Skip to main content

Hoy...maafkan aku; napa sih??

Dia marah. Sepuluh tahun mengenalnya, baru kali ini dia marah. Semua akses ditutupnya. Aku kelimpungan. Aku berusaha kembali mendapatkan maafnya tapi yang ada hanyalah aku yang bicara sendiri.

Dia nggak pernah marah. Nggak sekalipun. Enggak disaat aku belum siap dandan waktu dijemputnya. Enggak disaat aku lupa menepati janjiku. Enggak disaat aku seperti biasa mengabaikannya. DIA NGGAK PERNAH MARAH.

Tapi kali ini dia marah. MARAH! Awalnya aku senang dia marah karena membuatku merasa dia tetaplah manusia. Aku senang karena marah yang dia tunjukkan membuatku tahu yang dia rasakan. Berakhir sudah masa-masa dingin itu.

Aku tidak mengerti kenapa kesalahan yang ini membuatnya sangat marah. Padahal aku pernah melakukan kesalahan yang lebih fatal. Aku pikir yang kulakukan tidak akan memberi pengaruh apapun atas sikapnya yang selalu saja mengiyakan apa yang kuminta. Aku justru berpikir, bahkan jika aku ingin matipun, dia akan mengatakan yah dan membantuku untuk melakukannya. Jadi, aku sama sekali tidak mengerti kenapa kesalahan ini mmebuatnya sangat marah.

Tidak ada balasan imel, tidak sms atau telpon. Aku bicara dengan tembok (ini mengerikan dibandingkan aku bicara padanya -pada versinya yang dingin kayak zombi)

Kenapa kau marah dengan cara ini ? Kenapa kau membuatku tidak bisa berdamai dengan diriku ? Kenapa kau menghukumku sedemikian rupa ? Kau maki saja aku atau kau kritik pedas seperti kau biasa mengkritik caraku berdandan atau berpakaian asal jangan kau biarkan aku begini.

Aku mo bilang aku benci cara kau memperlakukanku saat ini.Tapi aku nggak bisa ... karena kau adalah yang terbaik bagiku saat ini.

Jangan terlalu lama memendam amarahmu. Aku takut ketika amarah itu sudah reda, aku malah sudah tidak terlalu peduli.

Jadi ini pilihanmu, maafkan aku sekarang atau pergi saja dari hidupku.

Hidup terlalu indah untuk dirusak dengan perasaan bersalah yang sepertinya sedang kau alamatkan padaku

Comments

Popular posts from this blog

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

Sedikit curhat ama seorang novie..

Kalo kamu...cowo impian kamu kaya gimana nov? Kalo gw...yang pasti dia seorang wanita (hehehe...iyalah)...tunggu belon selesai...dia seorang wanita yang cantik. Terus, dia harus punya suara yang bagus. Dan, gw suka cewe yang bisa maen piano, well ga terlalu jago gpp...yang penting suaranya aja harus bagus. Cewe yang manja, tapi juga bisa ambil keputusan untuk hal-hal yang penting. Yang bisa mengasihi gw apa adanya. Typicall working woman, supaya bisa menghargai sebuah jerih payah dalam mencari uang. Susah kalo punya cewe yang nantinya cuma nongkrong di rumah doang...biasanya sih jadi cewewet and cemburuan banget. Dan...cinta Tuhan. HUaaaaaaaaaaah ada ga ya wanita seperti itu ?????